Sejak Rampas Tanah Palestina, Israel Terus Lakukan Penjajahan
Pendakwah Habib Husein Jafar Al- Hadar menyebut, perkara yang terjalin antara Israel serta Palestina tidaklah peperangan namun pembantaian serta penjajahan, apalagi genosida. Dia menegaskan kalau dalam perang sekalipun, masyarakat sipil wajib senantiasa dilindungi.
“ Tetapi ini masyarakat sipil juga dihabisi. Gaza seakan jadi penjara terbanyak di dunia sampai dikala ini, sebab diisolasi serta diboikot. Warganya terus diteror serta hidup dalam ketakutan,” tuturnya dalam Webinar berjudul Membilas Cedera Palestina yang disiarkan TVNU. Kamis( 27/ 5).
Habib Husein menuturkan kalau hingga dikala ini, Palestina terluka. Karena bangsanya dijajah, tanahnya dirampas, serta manusianya disakiti sampai dibunuh. Disebutkan, penjajahan yang dilakukan atas negara Palestina sudah berlangsung semenjak 1948 oleh zionisme. Terhitung semenjak mereka mendeklarasikan Israel selaku negeri bagi mereka sendiri.
“ Perampasan tanah Palestina diawali dari satu dusun damai yang bernama Deir Yassin, pada Jumat subuh 9 April 1948 yang dalam waktu sebagian jam diganti jadi kuburan massal untuk 280 orang Palestina yang tidak bersalah serta tidak ketahui apa- apa,” cerah Habib Husein.
Dikutip dari Republika, warga Desa Deir Yassin sangat diketahui dengan komitmennya buat cinta damai. Desa itu diserbu dengan dorongan tentara elit Palmach dari Haganah, kelompok militan Yahudi yang lain.
Dilaporkan, dekat 200 orang tewas serta 40 laki- laki, perempuan, dan kanak- kanak ditawan kemudian diarak di Yerusalem. Mereka dibawa ke suatu tambang yang terletak di antara Givat Shaul serta Deir Yassin serta ditembak mati secara brutal.
Kejadian yang terjalin di Deir Yassin jadi dini pengusiran orang- orang Arab dari tanah Palestina. Insiden itu menunjukkan dini dari An- Nakba ataupun Catastrophe, yang mengusir 80 ribu orang Arab Palestina.
Dalam Pasal II serta III Kesepakatan Penangkalan serta Penghukuman Genosida 1948, disebutkan kalau kejahatan yang dilakukan oleh Israel merupakan bagian dari genosida. Pada kesepakatan itu, genosida dipecah jadi 2 faktor ialah faktor mental serta raga.
Penduduk Desa Deir Yassin memanglah hadapi penderitaan secara raga akibat pembantaian yang dilakukan itu, sehingga masyarakat Arab- Palestina yang tersisa merasa khawatir dengan serbuan genosida secara mental.
Habib Husein lalu menarangkan kalau Sejarawan Israel Benny Morris sempat mengatakan, kebiadaban Israel yang mengusir masyarakat Arab- Palestina di Desa Deir Yassin itu selaku kejadian pembantaian.
“ Sejarawan Israel sendiri bernama Benny Morris menyebut, perihal itu selaku kejadian pembantaian yang menerabas etika serta kemanusiaan,” tutur Habib Husein.
Semenjak 1948 hingga dikala ini, kata Habib Husein, rakyat Palestina terus disakiti serta dibunuh oleh tentara Israel. Dia mengatakan, pada serbuan di Gaza sebagian waktu kemudian saja tercatat telah ratusan masyarakat Palestina yang tidak berdosa tewas, tercantum di dalamnya merupakan kanak- kanak.
“ Jelas itu bukan peperangan serta konflik, tetapi ini pembantaian, ini genosida. Karena, 800 ribu orang terputus dari akses air, 17 ribu rumah sirna, 53 sekolah rusak, serta 6 rumah sakit sirna, dan 50 persen infrastruktur di Gaza rusak sebab serbuan kemarin sepanjang 11 hari saja,” tuturnya.
Habib Husein berkata kalau walaupun dikala ini Palestina lagi terluka namun malah bisa mengumpulkan umat Muslim Indonesia buat silih bersilaturahim sehingga tidak butuh terdapat persoalan lagi buat berkontribusi untuk kebebasan, kemerdekaan, serta kesejahteraan Palestina.
“ Dari mari saja, Palestina yang lagi terluka masih dapat membagikan donasi untuk kita ialah mengumpulkan buat silih bersilaturahim satu sama lain, hingga cedera Palestina merupakan cedera kita,” pungkas Habib Husein.
Posting Komentar untuk "Sejak Rampas Tanah Palestina, Israel Terus Lakukan Penjajahan"