Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Sayyidina Umar Menginginkan Syahid

Menjelang shubuh, Khalifah Umar bin Al Khathab berjalan di kota membangunkan kalangan muslimin buat shalat shubuh. Kala waktu shalat datang, dia sendiri yang mengendalikan saf( barisan) serta mengimami para jamaah.

Pada shubuh itu, kejadian besar dalam sejarah terjalin. Dikala Khalifah mengucapkan takbiratul ihram, seketika seseorang lelaki bernama Abu Luluah menikamkan sebilah pisau ke bahu, pinggang, serta ke dasar pusar dia. Darah juga menyembur.

Tetapi, Khalifah yang berjuluk" Singa Padang Pasir" ini bergeming dari kekhusyukannya, mengetuai shalat. Sementara itu, waktu shalat masih dapat ditangguhkan sebagian dikala saat sebelum terbitnya matahari. Sekuat apa juga Umar, akhirnya ambruk pula. Walaupun demikian, dia masih sempat untuk memerintahkan Abdurrahman bin Auf buat mengambil alih kedudukannya selaku imam.

Sebagian dikala sehabis ditikam, pemahaman serta ketidaksadaran silih berubah menghadiri Khalifah Umar. Para sahabat yang mengelilinginya menghawatirkan keselamatan Khalifah.

Salah seseorang di antara mereka mengatakan," Jika dia masih hidup, tidak terdapat yang dapat menyadarkannya tidak hanya perkata shalat!"

Kemudian, yang hadir serentak mengatakan," Shalat, wahai Amirul Mukminin. Shalat sudah nyaris dilaksanakan."

Dia langsung tersadar," Shalat? Jika demikian di sanalah Allah. Tiada keberuntungan dalam Islam untuk yang meninggalkan shalat." Kemudian, dia melakukan shalat dengan darah bercucuran. Tak Lama setelah itu, teman terbaik Rasulullah saw. ini juga meninggal.

Sesungguhnya, apa yang terjadi pada Umar Al Faruq ini merupakan buah dari doa yang dia panjatkan kepada Allah Swt. Alkisah, sesuatu kala, dikala lagi wukuf di Arafah, dia membaca doa," Ya Allah, saya mohon mati syahid di jalan- Mu serta meninggal di negara Rasul- Mu( Madinah)."( HR Malik)

Sepulangnya dari menunaikan ibadah haji, Umar juga menggambarkan soal doanya itu kepada salah seseorang teman- temannya di Madinah. Teman itu juga berpendapat," Wahai Khalifah, bila engkau berharap mati syahid, tidak bisa jadi di sini. Pergilah keluar buat berjihad, tentu engkau bakal menemuinya."

Dengan ringan, Umar menanggapi," Saya sudah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah."

Keesokan harinya, dikala Umar mengimami shalat shubuh di masjid, terjadilah kisah di atas.

Posting Komentar untuk "Saat Sayyidina Umar Menginginkan Syahid"