TERJEMAH KITAB FATHUL IZAR LENGKAP
Terjemah Fathul Izar |
TintaSantri.Com - Bismillahirrohmanirrohim, Terjemah kitab fathul izar lengkap akan ngadmin bagikan kepada anda, anda tidak perlu mengunduh terjemah kitab fathul izar lengkap ini, karena semua sudah ngadmin tata dengan rapi. silahkan cek daftar isi.
Kitab Fathul Izar adalah karya ulama Indonesia KH Abdullah Fauzi, Kwagean Kediri. Fathul Izar berisi tentang panduan berhubungan intim Islami, mulai dari bab etika hubungan intim, rahasia waktu-waktunya, hingga rahasia keperawanan.
BACA JUGA:
Kitab ini sangat cocok sekali bagi pengantin baru menjelang malam pertama. Bisa juga untuk pengantin lama sebagai panduan atau pegangan dalam tata cara hubungan badan secara Islami sebagaimana diajarkan dalam kitab Fathul Izar. Review Lengkap Fathul Izar klik disini
Pembukaan - المُقَدِّمَة
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
الحَمْدُ لله الَّذِي جَلَّ قَدْرُهُ وَعَزَّ جَارُهُ الَّذِي جَعَلَ
النِّكَاحَ سَبَبًا لِبَقَاءِ نَسْلِ الأَنَام
Segala puji bagi Allah, yang agung kekuasaan-Nya dan yang mulia
tetangga-Nya. Dialah yang menjadikan nikah sebagai sebab kesinambungan
generasi umat manusia
وَوَسِيلَةً إِلَى اشْتِبَاكِ الشُّعُوبِ وَالأَقْوَام
dan sebagai lantaran terhadap terjalinnya golongan dan kaum
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ المُصْطَفَى صَاحِبِ
العِزِّ وَالصِّدْقِ وَالوَفَا
dan selawat dan salam bagi junjungan kita Muhammad yang terpilih, yang
berkepribadian mulia, jujur dan menepati janji.
وَعَلَى آلِهَ وَصَحْبِهَ الشَّرَفِ نُجُومِ الهُدَى وَالصَّفَا
dan juga bagi keluarganya serta sahabatnya yang mulia, yang menjadi bintang
petunjuk dan kesucian.
أَمَّا بَعْدُ فَهَذِهِ كُرَاسَةٌ صَغِيْرٌ حَجْمُهَا لَطِيفٌ شَكْلُهَا
جَلِيلٌ قَدْرُهَا عَظِيمٌ نَفْعُهَا
adapun setelah itu, Ini adalah sebuah buku yang kecil dan praktis bentuknya
tapi tinggi kedudukannya dan besar manfaatnya
تَشْتَمِلُ عَلَى فَوَائِدَ مُهِمَّةٍ تَتَعَلَّقُ بِبَعْضِ مَا لِلنِّكَاحِ
مِنَ الحَرْثِ وَأَسْرَارِ أَوْقَاتِهِ وَتَدْبِيرِهِ وَمَا لِخَلْقَةِ
الأَبْكَارِ مِنَ العَجَائِبِ وَالأَسْرَار
Memuat beberapa faedah penting tentang perkawinan. Meliputi bersenggama,
rahasia di balik waktu melakukannya, tata caranya, serta rahasia dan
keunikan penciptaan seorang gadis.
جَمَعْتُهَا وَالْتَقَطْتُهَا وَنَقَلْتُهَا مِنْ فُحُولِ العُلَمَاءِ
وَالرِّجَالِ مَنَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِنَيْلِ الفَوْزِ وَالإفْضَال
Saya menyusun, mengambil dan mengutip buku ini dari ulama-ulama besar,
semoga Allah melimpahkan anugerah dengan mengaruniai mereka keberuntungan
dan keutamaan.
سَمَّيْتُهَا بِفَتْحِ الإِزَارِ فِي كَشْفِ الأَسْرَارِ لِأَوْقَاتِ الحَرْثِ
وَخَلْقَةِ الأَبْكَار
Saya menamakan buku ini dengan nama Fathul Izar tentang mengupas rahasia di
balik waktu bersenggama serta penciptaan seorang gadis.
وَالله تَعَالَى نَسْأَلُ أَنْ يَجْعَلَهَا نَافِعَةً لَنَا وِلِإخْوَانِنَا
المُسْلِمِين
hanya kepada Allah saya memohon, semoga menjadikan buku ini bermanfaat bagi
kami dan saudara-saudara kita kaum muslimin
وَيَجْعَلَهَا دَخِيْرَةً لَنَا وَلِوَالِدِينَا يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ
وَلَا بَنُونَ إِلَا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيم
dan semoga Allah menjadikannya sebagai bekal bagi kami serta kedua orang
tua kami di hari di mana harta dan anak tidak berguna kecuali yang datang
menghadap Allah dengan hati yang bersih
Termasuk penyakit hati dan berburuk sangka - مِن آفَاتِ القَلْبِ وَسُوءِ الظَّن
إعْلَم أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مَرْغُوبَةٌ وَطَرِيقَةٌ مَحْبُوبَة
Ketahuilah sesungguhnya nikah itu suatu kesunahan yang disukai dan pola
hidup yang dicintai
لِأنَّ بِهِ بَقَاءَ التَّنَاسُلِ وَدَوَامَ التَّوَاصُل
Karena dengan nikahlah akan terjaga kesinambungan keturunan dan kelestarian
hubungan
فَقَدْ حَرَّضَهُ الشَارِعُ الحَكِيم
Sang Maha pelaksana juga Maha Bijaksana telah menganjurkan nikah
فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ “فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِنَ النِّسَاء
مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاع الأية
Ia berfirman: Maka nikahilah wanita-wanita yang bagus bagimu, dua, tiga
atau empat”
وَقَالَ “وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِنْ أَنْفُسِكُم أَزْوَاجًا
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَوَدَّةً وَرَحْمَة” الأية
Dan Ia berfirman: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Ia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa
tenteram kepadanya, Dan Ia menjadikan rasa kasih dan sayang di antara
kalian
وقال: وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَائِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ”
الآية
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin maka Allah akan mengayakan
mereka dengan karunia-Nya
وَمِن إِغْنَائِهِ تَعَالَى لَهُم أَنَّ الرَّجُلَ قَبْلَ دُخُولِهِ فِي قَيْد
النِّكَاحِ لَهُ يَدَانِ وَرِجْلَانِ وَعَيْنَانِ وَغَيْرِهَا مِنَ
الجَوَارِحِ بحدتها فقط
di antara bentuk mengayakannya Allah kepada mereka ialah bahwa seorang
laki-laki sebelum memasuki ikatan pernikahan dia hanya memiliki dua tangan,
dua kaki, dua mata dan sebagainya dari anggota tubuhnya yang masing-masing
hanya sepasang.
وَلَكِنْ كُلَّمَا دَخَلَ فِيهِ صَارَتْ تِلْكَ الأَعْضَاءِ تَتَضَاعَفَ
ضِعْفَيْنِ بِزِيَادَةِ أَعْضَاءِ زَوْجَتِهِ إِلَيْهَا
Namun ketika ia masuk dalam sebuah ikatan pernikahan, maka anggota-anggota
tubuh tersebut menjadi berlipat ganda dua kali lipat dengan tambahan
anggota tubuh istrinya
أَلَا تَرَى أَنَّ العَرُوسَةَ إِذَا قَالَتْ لِلْعَرِيسِ: لِمَنِ يَدَاك؟
قَالَ لَكَ وَاذَا قَالَتْ لَهُ: لِمَنْ أَنْفَكَ؟ قَالَ لَكَ وَاذَا قَالَتْ
لَهُ ايْضًا: لِمَنِ عَيْنَاكَ؟ قَالَ لَهَا مُجِيبًا وَمُؤنِسًا: لَكَ
وَهَكَذا
Tahukah engkau bahwa ketika pengantin wanita bertanya kepada pengantin
pria: “Untuk siapakah tanganmu?”. Maka pengantin pria menjawab: “Untukmu”.
Dan ketika pengantin wanita bertanya kepadanya: ”Untuk siapakah hidungmu?”.
Maka dia menjawab: “untukmu”. Begitu pula ketika pengantin wanita bertanya
kepadanya: ”Untuk siapa matamu?”. Dengan penuh kasih sayang dia menjawab:”
Untukmu”.
وَقَالَ صلى الله عليه وسلم يَا مَعْشَرَ الشَّبَاب مَن اسْتَطَاعَ مْنكُم
البَاءَة فَلْيَتَزَوَّج فَإنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
الحديث
Nabi SAW bersabda: Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang
mampu membiayai pernikahan, hendaklah kalian menikah. Karena sesungguhnya
nikah itu lebih mampu memejamkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan
وَالبَاءَة النَّفَقَةُ الظَّاهِرَةُ وَالبَاطِنَةُ كَمَا قِيل
kata “ba’ah” adalah nafkah dhohir dam batin.
َوَقَالَ أَيْضَا تَزَوَّجُوا الوَلُود الوَدُود فَإنِّي مُكَاثِرٌ بِكُم
الأُمَمَ يَوْمَ القِيَامَة الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Beliau SAW juga bersabda: Nikahilah wanita-wanita yang banyak anak, yang
banyak kasih sayangnya kepada suami. Karena sesungguhnya aku akan
berlomba-lomba dengan kalian memperbanyak umat di hari kiamat
وَغَيْرُهَا مِنَ الآيَاتِ وَالأَحَادِيث
Dan masih banyak lagi ayat dan hadis lain.
Penjelasan tentang bersenggama dan rahasia waktu-waktunya - بَيَانُ الحَرْثِ وَأسْرَارِ أوْقَاتِه
إعْلَم أَنَّ المَقْصُودُ الأَعْظَم مِنَ النِّكَاحِ التَّعَبُّدُ
وَالتَّقَرُّبُ وَاتِّبَاعُ سُنَّةُ الرَّسُولِ وَتَحْصِيلُ الوَلَدِ
وَالنَّسْل
Ketahuilah bahwa tujuan utama dari suatu pernikahan adalah pengabdian,
pendekantan dan mengikuti sunnah Rasul dan menghasilkan anak dan keturunan
لِأَنَّ بِهِ بَقَاءَ العَالَمِ وَانْتِظَامَهُ وَبِتَرْكِهِ وَإهْمَالِهِ
خَرَابَه وَدِرَاسَه
Karena hanya dengan pernikahanlah kelestarian alam dan teraturnya. Dan
dengan meninggalkannya berarti sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.
وَمَعْلُومٌ أَنَّهُ لَا يُحْصَلُ الحَصَادُ إِلَّا بِنَثْرِ البَذْرِ عَلَى
الأَرْضِ أَوَّلًا
Sudah maklum bahwa tak akan ada panen tanpa menyebar benih pada bumi
dahulu,
وَحَرْثِهَا وَزَرْعِهَا بِطُرُقٍ وَكَيْفِيَاتٍ مَعْلُومَةٍ عِنْدَ الفَلَاحِ
kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik yag telah
diketahui dikalangan petani
وَانْتِظَارِ المَدَدِ إِلَى بُدُوِّ الصَّلَاح
Dan penantian anugrah hingga siap panen.
وَكَذَلِكَ لَا يُحْصَلُ الوَلَدُ وَالنَّسْلُ إِلَّا بِبَثِّ بَذْرِ
الزَّوْجِ عَلَى مَزْرَعَتِهِ وَزَرْعَتِهِ الَّتِي هِيَ حَلِيلُه
Begitu pula tak akan terwujud seorang anak dan keturunan kecuali dengan
memasukkan benih suami pada ladangnya dan tanamanya yaitu istrinya
قال تعالى نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ
وَقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُمْ الآية
Allah berfirman: Istri-istri kalian adalah ladang kalian. Maka datangilah
ladang kalian itu semaumu dan kerjakanlah (amal-amal yang baik) untuk diri
kalian
ْوَسَبَبُ نُزُولِ هَذِهِ الآيَةِ أَنَّ المُسْلِمِينَ قَالُوا: إِنَّا نَأتِي
النِّسَاءَ بَارِكَاتٍ وَقَائِمَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ وَمِنْ بَيْنَ
أَيْدِيهِم وَمِنْ خَلْفِهِم بَعْدَ أَن يَكُونَ المَأتِيَ وَاحِدًا
Sebab turunya ayat ini bahwasanya orang-orang islam mengatakan: kita
menggauli isteri dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah
depan dan dari arah belakang. walaupun tujuanya satu
فَقَالَتِ اليَهُودُ مَا أَنْتُم إِلَّا البَهَائِم لَكِنَّا نَأتِهِنَّ عَلَى
هَيْئَةٍ وَاحِدَة
Maka orang-orang Yahudi menyatakan: kalian itu binatang, sedangkan kami
mendatangi mereka dengan satu macam posisi
وَإِنَّا لَنَجِدُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ كُلَّ إِتْيَانٍ تُؤتَى النِّسَاء
غَيْرَ الإسْتِلْقَاءِ دَنَسٌ عِنْدَ الله
Sungguh kami temukan dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi
isteri terlentang itu kotor di menurut Allah
فَأَكْذَبَ الله تَعَالَى اليَهُود
maka Allah mendustakan orang-orang yahudi
فَفِي هَذِهِ الآيةِ دِلَالَةٌ عَلَى جَوَازِ إِتْيَانِ الرَّجُلِ زَوْجَتَهُ
عَلَى أَيِّ كَيْفِيَةٍ وَحَالٍ شَاء مِن قِيَامٍ وَقُعُودٍ وَاْستِلْقَاء
Jadi dalam ayat ini ada petunjuk diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi
isterinya dengan cara dan posisi apapun yang ia mau. Baik dengan berdiri,
duduk atau terlentang
وَمِنْ أَيِّ جِهَةٍ شَاء مِنْ فَوْقٍ وَمِنْ تَحْتٍ وَمِنْ وَرَاءٍ وَمِن
قِدَام
Dan dari arah manapun suami mau, baik dari atas, dari bawah, dari belakang
atau dari depan
وَفِي أَيِّ وَقْتٍ شَاءَ فِي اللَّيلِ أَوِ النَّهَار
Dan pada waktu kapanpun suami mau, baik siang hari atau malam hari
ٍبَعْدَ أَنْ كَانَ فِي صَمَامٍ وَاحِد
setelah dalam satu cara
لَكِنْ قَالَ أَهْلُ العِلْمِ مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ فِي لَيْلَةِ
الجُمْعَةِ يَصِيرُ الوَلَدُ حَافِظًا لِكِتَابِ الله تَعَالى
tetapi ahli ilmu berkata: Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam
Jum’at, maka anak akan menjadi penhafal kitab Allah
وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ السَّبْتِ يَكُونُ الوَلَدُ مَجْنُونًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam sabtu, maka anak akan
menjadi gila
وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَحَدِ يَكُونُ الوَلَدُ سَارِقًا لِمِلْكِ
غَيْرِهِ أَوْ ظَالِمًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak akan
menjadi seorang pencuri milik orang lain atau penganiaya.
وَمَن جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الإثْنَينِ يَكُونُ الوَلَدُ فَقِيرًا أَوْ
مِسْكِينًا أَوْ رَاضِيًا لِأَمْرِ الله وَقَضَائِه
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Senin, maka anak akan
menjadi fakir atau miskin atau ridho dengan keputusan dan qodho’-nya Allah.
وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الثُّلَاثَاء يَكُونُ الوَلَدُ بَارًّا
لِلْوَالِدَيْن
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Selasa, maka anak akan
menjadi orang yang berbakti kepada orang tua.
وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَرْبِعَاء يَكُونُ الوَلَدُ كَثِيرَ العَقْلِ
أَوْ كَثِيرَ العِلْمِ أَوْ كَثِيرَ الشُّكْر
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak akan
cerdas atau berpengetahuan atau banyak bersyukur
وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيلَةِ الخَمِيسِ يَكُون الوَلَدُ مُخْلِصًا فِي قَلْبِه
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Kamis, maka anak akan
menjadi orang yang berhati ikhlas
وَمَنْ جَامَعَ زَوْجَتِهِ مَعَ التَّكَلُّمِ يَكُونُ الوَلَدُ أَبْكَم
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sembari bercakap-cakap, maka anak
akan bisu
وَمَنْ جَامَعَ فِي ظُلْمَةٍ يَكُونُ الوَلَدُ سَاحِرًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di dalam kegelapan, maka anak akan
mejadi penyihir
وَمَنْ جَامَعَ مَعَ السِرَاجِ يَكُونُ الوَلَدُ حَسَنُ الصُّورَة
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah nyala lampu, maka anak akan
berwajah tampan
وَمَنْ جَامَعَ رَائِيًا عَوْرَةِ المَرْأة يَكُونُ الوَلَدُ أَعْمَى أَوْ
أَعْمَى القَلْب
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sambil melihat aurat isteri, maka
anak akan buta mata atau buta hatinya.
وَمَن جَامَعَ سَائِلَ الزَّادِ لِسَفَرٍ يَكُونُ الوَلَدُ كَاذِبًا
barang siapa yang bersetubuh seraya meminta bekal untuk bepergian, mka anak
akan menjadi pendusta
وَمَنْ جَامَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةْ المَطْعُوم ثَمَرُهَا يَكُونُ الوَلَدُ
مَقْتُولُ الحَدِيد أَوْ مَقْتُولُ الغَرَقِ أَوْ مَاتَ فِي هَدْمِ الشَّجَرَة
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang buahnya dapat
dimakan, maka anak akan terbunuh dengan besi atau karena tenggelam atau
karena keruntuhan pohon.
قَالَ أهْلُ العِلْمِ وَيَنْبَغِي لِلْعَرُوسِ أَرْبَعَةٌ أَشْيَاء
ulama berkata: Hendaknya seorang suami memperhatikan empat hal:
أَوَّلُهَا أَخْذُ اليَدَيْنِ وَثَانِيهَا مَسُّ صَدْرِهَا وَثَالِثُهَا
تَقْبِيلُ الخَدَّيْنِ وَرَابِعُهَا قِرَاءَةِ البَسْمَلَةِ عِنْدَ إدْخَالِ
الذَّكَرِ فِي الفَرْج
pertama: Memegang kedua tangan isteri. kedua: Meraba dadanya. ketiga:
Mencium kedua pipi. keempat: Membaca Basmalah ketika memasukkan penis pada
vagina.
وَقَالَ صلى الله عليه وسلم مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ عِنْدَ الحَيْضِ
فَكَأَنَّمَا جَامَعَ أُمَّهُ سَبْعِينَ سَنَةً الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Rasulullah SAW. bersabda: barang siapa yang menyetubuhi isterinya ketika
haid, maka seolah-olah dia menyetubuhi ibunya sebanyak tujuh puluh kali
نَفِيسَة ظَرِيفَة سُئِلَ بَعْضُ المَشَايِخِ عَنِ النِّعَمِ الدُّنْيَا كَمْ
هِيَ؟
Nafisah Dzarifah: Sebagian guru besar ditanya tentang kenikmatan dunia,
berapa itu?
فَأَجَابَ بِأَنَّهَا كَثِيرَةُ لَا يُحْصَى عَدَدُهُا قَالَ تَعَالَى: وَإن
تَعُدُّوا نِعْمَة ٍالله لَا تُحْصُوهَا وَلَكْن أَعْظَمُهَا انحَصَرَ فِي
ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: تَقْبِيلُ النِّسَاءِ وَلَمْسُهَا وَإدْخَالُ الذَّكَرِ
فِي الفَرْج
lalu ia menjawab; Kenikmatan dunia itu sangat banyak hingga tak terhitung
jumlahnya. Allah berfirman: jika kalian menghitung nikmat Allah maka kalian
tak akan sanggup. tetapi kenikmatan yang paling hebat teringkas pada tiga
hal: yaitu mencium wanita, menyentuhnya dan memasukkan penis pada vagina.
قَالَ الشَّاعِر فِي بَحْرِ الرَّجَز
Seorang penyair mengungkapkan lewat tembang Rojaznya
وَنَعِـمُ الدُّنْيَـا ثَلَاثٌ تُعْتَـبَر * لَـْمسٌ وَتَقْــبِيلٌ
وَإدْخَــالُ الذَّكَر
Kenikmatan dunia ada tiga macam yaitu menyentuh, mencium dan memasukkan
penis
وَقَالَ أخَر
Penyair lain mengungkapkan:
وَنَعِـمُ الدُّنْـيَا ثَلَاثٌ تُحْـصَرُ * دِمِيك كُولِيت عَامبُوع كَارُو
بَارَع تُورُو
Kenikmatan dunia itu teringkas menjadi tiga yaitu menyentuh kulit, mencium
dan tidur bersama (dengan isteri)
Penjelasan tentang aturan bersenggama - بَيَانُ تَدْبِيرِ الحَرْث
قَالَ الإِمَامُ العَالِمُ العَلَّامَةُ جَلَالُ الدِّين عَبْدُ الرَّحْمَن
السُّيُوطِي فِي الرَّحْمَة
Imam Jalaluddin Abdurrahman Al-Suyuti berkata dalam Kitab Ar-Rahmah:
إِعْلَمْ أَنَّ الجِمَاعَ لَا يَصْلُحُ إِلَّا عِنْدَ هَيَجَانِ الشَّهْوَةِ
مَعَ اسْتِعْدَادِ المَنِي
Ketahuilah bahwa senggama tidak baik kecuali ketika memuncakya birahi serta
siapnya sperma
فَيَنْبَغِي أَنْ يُخْرِجَهُ فِي الحَالِ كَمَا يُخْرِجُ الفُضْلَةَ
الرَّدِيئَةَ بِالإسْتِفْرَاغاَتِ كَالمُسْهِلَات
Maka ia hendaknya mengeluarkan sperma seketika, seperti ia mengeluarkan
sisa kotoran dengan buang air besar seperti sakit perut
فَإنَّ فِي حَبْسِهِ عِنْدَ ذَلِكَ ضَرَراً عَظِيمًا
karena dengan menahan sperma ketika memuncaknya birahi dapat menyebabkan
bahaya yang besar.
وَالمُكْثِر مِنَ الجِمَاعِ لَا يَخْفَى هَرَمُهُ سَرِيعًا وَقِلَّةِ
قُوَّتِهِ وَظُهُورِ الشَّيْبِ فِيه
orang yang kebanyakan melakukan senggama pasti cepat penuaanya, lemah
tenaganya dan tumbuhnya uban
َوَلِلْجِمَاعِ كَيْفِيَةٌ وَهِيَ أَنْ تَسْتَلْقِىَ المَرْأَةُ عَلَى
ظُهُورِهَا
bersenggama itu ada cara yaitu hendaknya isteri terlentang di atas
punggungnya
وَيَعْلُوهَا الرَّجُلُ مُلَاعَبَةً خَفِيفَةً مِنَ الضَّمِّ وَالتَّقْبِيلِ
وَنَحْوِ ذَلِك
dan suami berada di atasnya seraya melakukan cumbuan ringan berupa
mendekap, mencium dan lain sebagainya
َحَتَّى إِذَا حَضَرَتْ شَهْوَتُهَا أَوْلَجَ وَتَحَرَّك
sampai ketika isteri bangkit birahinya maka maka suami memasukkan dzakar
dan menggesek – gesekkannya
فَإِذَا صَبَّ المَنِيُّ فُلَا يَنْزِعُ بَلْ يَصْبِرُ سَاعَةً مَعَ الضَّمِّ
الجَيِّدِ لَهَا
sampai saat suami sudah ejakulasi maka jangan mencabut, melainkan sabar
beberapa saat disertai dekapan baik kepada istri
فَإِذَا سَكَنَ جِسْمُهُ سُكُونًا عَظِيمًا نَزَعَ وَمَالَ عَلَى يَمِينِهِ
حِينَ النَّزْع
Baru setelah tubuh suami sudah tenang maka ia mencabut dan ia codong pada
sisi kananya ketika mencabut
فَقَدْ ذَكَرُوا أَنَّ ذَلِكَ مِمَّا يَكُونُ بِهِ الوَلَدُ ذَكَر
ulama’ menerangkan bahwa tindakan demikian merupakan penyebab anak akan
menjadi laki-laki.
ًوَيَمْسَحَانِ فَرْجَهُمَا بِحِرْقَتَينِ نَظِيفَتَينِ لِلرَّجُلِ وَاحِدَةً
وَلِلْمَرْأَةِ وَاحِدَة
dan keduanya mengelap alat kelamin masing-masing dengan dua kain, untuk
suami satu dan untuk isteri satu
وَلَا يَمْسَحَانِ بِحِرْقَةٍ وَاحِدَةٍ فَإنَّ ذَلِكَ يُورِثُ الكَرَاهَة
Jangan sampai keduanya menggunakan satu kain karena hal itu dapat memicu
pertengkaran
وَأَحْسَنُ الجِمَاعِ مَا يَعْقِبُهُ نَشَاطُ وُطِيبُ نَفْسٍ وَبَاقِى شَهْوَة
Bersenggama yang paling baik adalah senggama yang diiringi dengan sifat
agresif, kerelaan hati dan masih menyisakan syahwat.
وَشَرُّهُ مَا يُعْقِبُهُ رَعْدَةٌ وَضِيقُ نَفْسٍ وَمَوتُ أَعْضَاءٍ
وَغَشِيَانٌ وَبُغْضُ الشَّخْصِ المَنْكُوحِ فَإنْ كَانَ مَحْبُوبا
dan senggama yang paling jelek adalah senggama yang diiringi gemetar,
gelisah, anggota badan terasa mati, pingsan, dan marahnya seorang yang
dinikahi, walaupun ia dicintai
فَهَذَا القَدْرِ كَافٍ فِي تَدْبِيرِ الأَصْلَحِ مِنَ الجِمَاع
keterangan ini sudah cukup untuk mengatur senggama yang paling baik
Etika Bersenggama - آدَابُ الجِمَاع
وَآدَابُ الجِمَاعِ ثَلَاثَةٌ قَبْلَهُ وَثَلَاثَةٌ حَالَهُ وَثَلَاثَةٌ
بَعْدَه
Etika bersenggama itu tiga sebelumnya, tiga sat melakukannya dan tiga
sesudahnya
أَمَّا الثَّلَاثَةُ الَّتِي قَبْلَهُ فَتَقْدِيمُ المُلَاعَبَةِ لِيَطِيبُ
قَلْبُ الزَّوْجَةِ وَيَتَيَسَّرُ مُرَادُهَا
adapun tiga yang sebelumnya yaitu: mendahulukan bercumbu supaya hati isteri
tidak tertekan dan mudah melampiaskan hasratnya
حَتَّى إِذَا عَلَا نَفْسًا وَكَثُرَ قَلْقَلُهَا وَطَلَبَت إلْتِزَامَ
الرَّجُلِ دَنَا مِنْها
Sampai ketika suami menguasai serta tubuh istri menggeliat dan ia minta
dekapan suami, maka suami mendekan isteri
وَالثَّانِيَةُ مُرَاعَاةُ حَالِ الجِمَاع
yang kedua adalah menjaga waktu bersenggama
فَلَا يَأتِيهَا وَهِيَ بَارِكَةٌ لِأَنَّ ذَلِكَ يَشُقُّ عَلَيْهَا
Maka jangan menyutubuhi isteri dengan posisi berlutut, karena hal demikian
memberatkannya
أَوْ عَلَى جَنْبِهَا لِأَنَّ ذَلِكَ يُورِثُ وَجْعَ الحَاصِرَة
Atau tidur miring karena hal demikian menyebabkan sakit pinggang
وَلَا يَجْعَلْهَا فَوْقَهُ لِأَنَّ ذَلِكَ يُورِثُ الإعْتِقَار
Dan jangan memposisikan isteri di atasnya, karena hal demikian
mengakibatkan kencing batu
بَلْ مُسِتَلْقِيَةً رَافِعَةً رِجْلَيْهَا فَإنَّهُ أَحْسِنُ هَيئَاتِ
الجِمَاع
tetapi isteri dalam posisi terlentang seraya mengangkat kakinya, karene itu
posisi bersenggama yang terbaik
وَالثَّالِثَةُ مُرَاعَاةُ وَقْتَ الجِمَاعِ أَيْ وَقْتَ الإيْلَاجِ
بِالتَّعْوِيذ وَالتَّسْمِيَةِ وَحَكِّ الذَّكَرِ بِجَوَانِبِ الفَرْجِ
وَغَمْزِ الثَّدْيَينِ وَنَحْوِ ذَلِكَ مِمَّا يُحَرِّكُ شَهْوَتَهَا
yang ketika adalah memperhatikan waktu bersenggama maksunya waktu penetrasi
dengan membaca ta’awudz dan basmalah. dan menggosok-gosokkan penis di
sekitar vagina, meremas payudara dan hal lain yang dapat membangkitkan
syahwat isteri.
وَأَمَّا اللَاتِي فِي حَالِ الجِمَاعِ فَأَوَّلُهَا كَوْنُ الجُهْدِ
بِرِيَاضَةٍ فِي صُمْتٍ وَتَوَقُّف
adapun etika saat bersenggama maka yang pertama yaitu penetrasi dilakukan
secara pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa (ritmis).
الثَّانِيَةُ فِي التَّمَهُّلِ عِنْدَ بُرُوزِ شَهْوَتِهِ حَتَّى يَسْتَوْفِي
إنْزَالُهَا فَإنَّ ذَلِكَ يُورِثُ المَحَبَّة فِي القَلْب
yang keduan yaitu menahan (ejakulasi) pada saat birahinya mulai bangkit,
sampai tuntas orgasme istri. Karena hal tesebut dapat menumbuhkan rasa
cinta di hati.
الثَّالِثَةُ أَنْ لَا يَسْرَعَ بِإخْرَاجِ الذَّكَرِ عِنْدَ إحْسَاسِهِ
بِمَائِهَا فَإنَّهُ يُضْعِفُ الذَّكَرِ
yang ketiga kendaknya suami tidak terburu-buru mencabut dzakar ketika ia
merasakan mani istri, karena hal itu dapat melemahkan dzakar.
وَلَا يَعْزِلُ عَنْهَا مَاءَهُ لِأَن ذَلِكَ يَضُرُّ بِهَا
dan jangan mencabut dzakar (saat enjakulasi) karena hal tersebut itu
merugikan isteri
وَأمَّا الثَلَاثَةُ الَّتِي بَعْدَهُ فَأَوَّلُهَا أَمْرُ الزَّوْجَةِ
بِالنَّوْمِ عَلَى يَمِينِهِ لِيَكُونَ الوَلَدُ ذَكَرًا إِنْ شَاءَ الله
adapun tiga etika setelah bersenggama maka yang pertama adalah suami
menyuruh isteri tidur miring ke kanan agar anak menjadi laki-laki, insya
Allah
ُوَإِنْ نَامَتْ عَلَى الأَيْسَرِ يَكُونُ الوَلَدُ أَنْثَى حَسْبَ مَا
اقْتَضَتْهُ التَّجْرِبَة
Bila isteri tidur miring ke kiri maka anak menjadi perempuan. menurut hasil
percobaan
الثَّانِيَةُ أَنْ يَقُولَ الذِّكْرَ الوَارِدَ عِنْدَ ذَلِكَ فِي نَفْسِهِ
وَهُوَ الحَمْدُ لله الَّذِي خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا
وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا
Suami mengucapkan dzikir yang dari Nabi di dalam hati sesuai yaitu: Segala
puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, kemudian
menjadikannya keturunan dan besan. Dan adalah Tuhanmu itu maha kuasa
الثَّالِثَةُ الوُضُوءُ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ سُنَّةٌ وَغَسْلُ
ذَكَرَهُ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعُودَ إِلَيْهَا
yang ketiga yaitu berwudlu ketika hendak tidur wudlu ini sunah dan membasuh
dzakar bila hendak mengulangi bersenggama.
َوَذُكِرَ عَنْ بَعْضِ الثِّقَاتِ أَنَّ مَنْ قَدَّمَ اسْمَ الله تَعَالَى
عِنْدَ الجِمَاعِ أَيْ جِمَاعِ زَوْجَتِهِ وَسُورَةَ الإخْلَاصِ إِلَى
آخِرِهَا وَكَبَّرَ وَهَلَّل ِوَقَالَ بِسْمِ الله العَلِيِّ العَظِيم
اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا ذُرِّيَةً طَيِّبَةً إِنْ كُنْتَ قَدَّرْتَ أَنْ
تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِي اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَيْطَان وَجَنِّب الشَّيْطَان
مَا رَزَقْتَنِي ثُمَّ يَأْمُرُ الزَّوْجَةِ بِالإضْطِجَاعِ عَلَى جَنْبِهَا
الأَيْمَنِ فَإن حَمَلَهَا يَكُونُ ذَكَرًا بِإذْنِ الله تعالى إِنْ قَدَّرَ
الله تَعَالى حَمْلَهَا مِن ذَلِكَ الجِمَاعِ. وَلَازَمْتُ هَذَا الذِّكْرَ
وَالصِّفَةَ فَوَجَدْتُهُ صَحِيحًا لَا رَيْبَ فِيه وَبِالله التَّوفِيق اهـ
مَحْذُوفًا بَعْضُه
Dikutip dari sebagian orang yang dapat dipercaya bahwa barangsiapa
mendahulukan membaca basmalah ketika bersetubuh maksudnya menyetubuhi
isterinya, dan surat Ikhlas sampai akhirnya, takbir, tahlil serta membaca :
“bismillahil aliyyil adzim, Allahummajalha dzurriatan thoyyibah in kunta
qoddarta an tukhrija mi sholbi, allahumma jannibni syaiona wa jannibis
syaitoa ma rozaqtana” Kemudian suami menyuruh isterinya tidur kearah kanan.
Maka jika dari hasil jima’ itu Allah mentakdirkan isteri mengandung, maka
anak yang lahir nanti akan berjenis kelamin laki-laki dengan izin Allah.
Dan saya telah mengamalkan dzikir serta teori ini. Dan sayapun menemukan
kebenarannya tanpa ada keraguan. Dan hanya dari Allah lah pertolongan itu.
Demikian penggalan komentar Imam As-Suyuthi.
ُقَالَ بَعْضُ المَشَايِخِ مَنْ أَتَى زَوْجَتَهُ فَقَالَ فِي نَفْسِهِ حِينَ
أَحَسَّ بِالإنْزَالِ لَا يُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ
وَهُوَ اللَّطِيف الخَبِير يَكُونُ الوَلَدُ إِنْ قَدَّرَ الله تعالى مِنْ
ذَلِكَ فَائِقًا عَلَى وَالِدَيْهِ عِلْمًا وَشَأْنًا وَعَمَلًا إن شَاءَ الله
تعالى
Sebagian Masyayikh mengatakan: Barangsiapa menyetubuhi isterinya lalu
ketika ia merasa keluar mani ia membaca dzikir : “la tudrikuhul absoru
wahuwa yudrikul abshor wahuwa latiful khobir” maka apabila Allah
mentakdirkan, anak yang dilahirkan kelak akan mengungguli kedua orang
tuanya dalam hal ilmu, sikap, dan amalnya, Insya Allah.”
َقَالَ فِي حَاشِيَةِ البُجَيْرَمِي عَلَى الخَطِيب (فَائِدَةٌ) رَأَيْتُ
بِخَطِّ الأَزْرَقِ عَنْ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم أَنَّ مَنْ أَرَادَ
أَنْ تَلِد إمْرَأَتُهُ ذَكَرًا فَإنَّهُ يَضَعُ عَلَى بَطْنِهَا فِي أَوَّلِ
الحَمْلِ وَيَقُولُ بِسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم اللَّهُمَّ إِنِّي
أُسَمِّي مَا فِي بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْه لِي ذَكَرًا فَإنَّهُ
يُولِدُ ذَكَرًا إن شَاءَ الله مُجَرَّب اهـ
Penulis kitab hasyiah Bujairomi alal Khotib tepatnya mengatakan (faidah):
Saya melihat tulisan Syekh Al-Azroqy yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW
bahwa seseorang yang menghendaki isterinya melahirkan anak laki-laki, maka
hendaknya ia meletakkan tangannya pada perut isterinya di awal kehamilan
dan mengucapkan: dengan menyebut nama Allah, wahai Allah saya akan
menamakan anak yang di perut ibunya Muhammad, maka jadikanlah laki-laki,
maka kelak anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin laki-laki. Insya
Allah terbukti
Penjelasan tentang doa besenggama - ِبَيَانُ أَدْعِيَةِ الحَرْث
قَالَ تَعَالى وَقَدِّمُوا لِأنْفُسِكُم الآية
Allah SWT. Berfirman: Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian
أَيْ قَدِّمُوا مَا يُدَّخَرُ لَكُم مِنَ الثَّوَابِ كَالتَّسْمِيَةِ عِنْدَ
الجِمَاعِ وَطَلَبِ الوَلَد
maksudnya: Carilah pahala yang tersedia untuk kalian, seperi membaca
basmalah ketika bersenggama dan meminta anak
ِرُوِيَ أَنَّ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ قَالَ بِسم الله عِندَ
الجِمَاع فَأتَاهُ وَلَدٌ فَلَهُ حَسَنَاتٌ بِعَدَدِ أَنْفَاسِ ذَلِكَ
الوَلَدِ وَعَدَدِ عَقِبِه إِلَى يَوْمِ القِيَامَة
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca basmalah
ketika bersenggama kemudian dia dikaruniai anak maka dia mendapat pahala
sebanyak nafas anak tersebut dan keturunannya sampai hari kiamat
وَقَالَ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّم خِيَارُكُم خِيَارُكُم لِنِسَائِهِم
الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Nabi bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap
isterinya
وَلِبَعْضِهِم فِيهَا تَرْتِيبٌ عَجِيب
Dalam masalah ini sebagian ulama’ memiliki urut-urutan yang mengagumkan
وَهُوَ أَنَّ الرَّجُلَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُجَامِعَ زَوْجَتَهُ يَنْبِغِي
أَنْ يَقُولَ أَوَّلًا السَّلَامُ عَلَيكُم يَا بَابَ الرَّحْمَة
yaitu ketika suami akan menyetubuhi isterinya hendaknya terlebih dulu ia
mengucapkan: keselamat bagi kalian wahai pintu rahmat
فَتَقُولُ زَوْجَتُهُ مُجِيبَةً لَهُ وَعَلَيْكُمُ السَّلَام يَا سَيِّدَ
الأَمِين
Lalu isteri menjawab: keselamatan bagi kalian wahai junjungan orang yang
terpercaya
فَيَأخُذُ يَدَيْهَا وَيَقُولُ رَضِيتُ بِالله رَبَّا
Selanjutnya suami meraih kedua tangan isterinya seraya mengucap: Aku telah
ridho Allah sebagai Tuhanku
ثُمَّ يَغْمِزُ ثَدْيَيْهَا وَيَقُول اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Kemudian ia meremas-remas kedua payudara isterinya sambil mengucapkan:
wahai Allah bersalawatlah atas junjungan kita Muhammad dan atas keluarga
junjungan kita Muhammad
ثُمَّ يَقَبِّلُ نَاصِيَتَهَا قَائِلًا يَا لَطِيف الله نُورٌ عَلَى نُور
شَهِدَ النُّورُ عَلَى مَنْ يَشَاء
kemudian mengecup kening isterinya seraya mengucapkan: wahai Dzat Yang Maha
Halus, Cahaya Allah Di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa
saja yang dikehendakinya.
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِلَى الجَانِبِ الأَيْسَرِ وَيَقُولُ
فِي سَمْعِكَ الله سَمِيع مُقَبِّلًا وَنَافِخَا أُذُنَهَا اليُمْنَى نَفْخًا
يَسِيرًا
kemudian setelah itu suami memiringkan kepala isteri ke arah kiri sambil
mengucapkan: “Di dalam pendengaranmu Allah Maha Mendengar” seraya mencium
dan meniup telinga sebelah kanan dengan tiupan ringan
َثُمَّ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِمَالَةً لَطِيفةً إِلَى الأَيْمَنِ وَيَقُولُ مَا
ذُكِرَ فِي أُذُنِهَا اليُسْرَى كَذَلِك
kemudian suami memiringkan kepala isteri dengan pelan pelan ke kanan sambil
mengucapkan apa yang telah disebut di telinga kiri
ثُمَّ يُقَبِّلُ عَيْنَيِهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا اللَّهُمَّ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا
kemudian ia mengecup kedua mata isterinya yang kanan lalu yang kiri sambil
mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya kami bukakan untukmu kemenangan yang
nyata
ثُمَّ يُقَبِّلُ خَدَّيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى يَقُولُ يَا كَرِيم يَا
رَحْمَنُ يَا رَحِيم يَا الله
kemudian suami mencium kedua pipi isteri, yang kanan lalu yang kiri sambil
membaca: Wahai Maha Mulia, Wahai Maha Pengasih, Wahai Maha Penyayang. Ya
Allah
ثُمَّ يُقَبِّلُ أَنْفَهَا قَائِلًا عِنْدَ ذَلِكَ فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ
وَجَنَّةُ نَعِيم
Kemudian mengecup hidungnya seraya mengucapkan: Maka dia memperoleh
ketentraman dan keharuman serta surga kenikmatan
ثُمَّ يُقَبِّلُ كَتِفَهَا وَيَقُولُ يَا رَحْمَنُ الدُّنْيَا يَا رَحِيمَ
الآخِرَة
kemudian mengecup pundaknya sambil membaca: “Wahai Maha Pengasih di dunia,
Wahai Penyayang di akhirat.”
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَقَبَتِهَا وَيَقُولُ الله نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأرْض
kemudian mengecup lehernya sambil membaca: “Allah itu cahaya langit dan
bumi
ثُمَّ يُقَبِّلُ ذَقَنَهَا وَيَقُولُ نُورُ حَبِيبُ الإيمَان مِن عِبَادِكَ
الصَّالِحِين
kemudian mengecup dagunya sambil membaca: “Cahaya kekasih iman di antara
hamba-hamba-Mu yang saleh.
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَاحَتَيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا عِنْدَ ذَلِكَ
مَا كَذَبَ الفُؤَادُ مَا رَأى
Kemudian mengecup kedua telapak tanganya, yang kanan lalu yang kiri sambil
membaca: “Hati tidak berdusta terhadap apa yang dilihatnya
ثُمَّ يُقَبِّلُ مَا بَيْنَ ثَدْيَيْهَا وَيَقُولُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ
مَحَبَّةً مِنِّي
kemudian mengecup bagian diantara kedua payudara sambil membaca: Dan Aku
telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku
ُثُمَّ يُقَبِّلُ صَدْرَهَا اليُسْرَى بِحِذَاءِ قَلْبِهَا وَيَقُولُ يَا
حَيُّ يَا قَيُّوم
kemudian mengecup dadanya bagian kiri tepat pada hatinya sambil mengucap:
“Wahai Maha Hidup, Wahai maha berdiri pada dirinya sendiri.
ثُمَّ يُجُامِع
lalu ia bersenggama
Penjelasan tentang rahasia penciptaan keperawanan - بَيَانُ أسْرَارِ خَلْقَةِ الأبْكَار
قَالَ أَهْلُ الفِرَاسَةِ وَالخَبَرِ بِالنِّسَاء
Para ahli firasat dan ilmuwan tentang kewanitaan mengatakan
إِذَا كَانَ فَمُ المَرْأَةِ وَاسِعًا كَانَ فَرْجُهَا وَاسِعًا
Bila mulut seorang wanita itu lebar, maka vaginanya lebar
إِذَا كَانَ صَغْيراً كَانَ فَرْجُهَا صَغِيرًا ضَيِّقًا
Bila mulutnya kecil, maka vaginanya kecil juga sempit
قَالَ مِنْ بَحْرِ الطَّوِيل
Seorang penyair lewat bahar thowilnya menyatakan
إِذَا ضَاقَ فَمُ البِكْرِ ضَاقَتْ فُرُوجُهَا * وَكَانَ لِفَمِهَا شِعَارٌ
لِفَرْجِهَا
Apabila seorang perawan sempit mulutnya, maka sempit pula vaginanya.
Demikian ini memang mulut seorang perawan itu menjadi pertanda dari bentuk
dan keadaan vaginanya
وَإِن كَانَت شَفَتَاهَا غَلِيظَتَينِ كَانَ شَفْرَاهَا غَلِيظَتَين
Bila kedua bibirnya tebal, berarti bibir vaginanya tebal
وَإنْ كَانَتَا رَقِيقَتَينِ كَانَتَا رَقِيقَتَين
Bila kedua bibirnya tipis, berarti kedua bibir vaginanya tipis
وَإنْ كَانَتْ السُّفْلَى رَقِيقَةً كَانَ فَرْجُهَا صَغِيرًا
Bila bibir bawah tipis, berarti vaginanya kecil
وَإِنْ كَانَ فَمُ المَرْأَةِ شَدِيدَ الحُمْرَةِ كَانَ فَرْجُهَا جَافًا عَنِ
الرُّطُوبَة
Bila mulut wanita itu sangat merah, berarti vaginanya kering
وَإِنْ كَانَتْ حَدْبَاءَ الأَنْفِ فَهِيَ قَلِيلَةُ الغَرَضِ فِي النِّكَاح
Bila wanita itu hidungnya mancung berarti tidak begitu berhasrat untuk
melakuan senggama
وَإِنْ كَانَتْ طَوِيْلَةَ الذَّقَنِ فَإنَّهَا فَاتِحَةُ الفَرْجِ قَلِيلَةُ
الشَّعْر
Bila wanita itu dagunya panjang, berarti vaginanya menganga dan sedikit
bulunya
وَإن كَانَت صَغِيرَةَ الحَاجِبِ فَإنَّهَا غَامِضَةُ الفَرْج
Bila wanita itu tipis alisnya, berarti posisi vaginanya agak ke dalam
وَإنْ كَانَتْ كَبِيرَةَ الوَجْهِ غَلِيظَةَ الضَّفَائِرِ دَلَّ ذَلِكَ عَلَى
صَغِيرَةِ العَجِيزَةِ وَكَبِيرِ الفَرْجِ وَضِيقِه
Bila wanita itu wajahnya lebar juga lehernya besar berarti pantatnya kecil
dan vaginanya besar serta sempit
وَإذَا كَثُرَ شَحْمُ ظَاهِرِ قَدَمِهَا وَبَدَنِهَا عَظُمَ فَرْجُهَا
وَكَانَتْ مَخْطُوبَةً عِنْدَ زَوْجِهَا
Bila wanita itu banyak lemak luar telapak kakinya dan badanya berarti besar
vaginanya, dan ia di pinang samping suaminya
وَإذَا كَانَتْ نَاتِئَةَ السَّاقَينِ فِي الصَّلْبَةِ فَإنَّهَا شَدِيدُ
الشَّهْوَةِ لَا صَبْرَ لَهَا عَنِ الجِمَاع
Bila kedua betisnya tebal dan keras, berarti besar birahinya dan tidak
sabar untuk bersenggama
وَإنْ كَانَتْ عَيْنُهَا كَحِيلَةً كَبِيرَةً فَإنَّهَا يَدُلُّ عَلَى ضَيْقِ
الرَّحِم
Bila matanya tampak bercelak dan lebar, hal ini menunjukkan sempit rahimnya
ِوَصَغِيرُ العَجِيزَةِ مَعَ عَظْمِ الكَتِفِ يَدُلَّانِ عَلَى عَظْمِ الفَرْج
Pantat yang kecil serta bahu yang besar itu menunjukkan besar vagina
Sesuatu yang indah - نفيسة
قَالَ الحُكَمَاءُ مَنْ وَجَدَ فِي المَرْأَةِ عَشْرَةُ أَوْصَافٍ فَلَا
يَنْبَغِي أَخْذُهَا
orang-orang bijak mengatakan: Barangsiapa menemukan sepuluh karakter yang
terdapat pada seorang wanita, maka janganlah menikahinya.
ِأَحَدُهَا: كَوْنُهَا قَصِيرَةَ القَامَة
pertama: wanita itu pendek tubuhnya
الثَّانِي: كَوْنُهَا قَصِيرَةَ الشَّعْر
kedua: wanita itu pendek berambut
ِالثَّالِثُ رَفِيعَةُ الجَسَد
ketiga: wanita itu postur tubuhnya tinggi
الرَّابِعُ سَلِيطُ اللِّسَان
keempat: Wanita itu cerewet
الخَّامِسُ كَوْنُهَا مُنْقَطِعَةُ الأَوْلَاد
kelima: wanita itu tidak produktif
السَّادِسُ كَوْنُهَا عِنْدَهَا عِنَاد
kenam: wanita itu mempunaya sifat bengis
السَّابِعُ كَوْنُهَا مُسْرِفَةً مُبَذِّرَة
ketujuh: wanita itu berlebihan dan boros
ِالثَّامِنُ كَوْنُهَا طَوِيلَةَ اليَد
kedelapan: wanita itu tanganya panjang
ِالتَّاسِعُ كَوْنُهَا تُحِبُّ الزِّينَةَ عِندَ الخُرُوج
kesembilan: wanita itu suka berhias ketika keluar
العَاشِرُ كَونُهَا مُطَلَّقَةً مِن غَيرِهِ اهـ
kesepuluh: wanita itu dicerai oleh orang lain
Penutup - خاتمة
ُهَذَا آخِرُ مَا يَسَّرَ اللهُ تَعَالَى لَنَا جَمْعَه
ini adalah akhir sesuatu yang penysunanya Allah mudahkan kepada kami
ٍفَلِلَّهِ الحَمْدُ وَالثَّنَاءُ عَلَى كُلِّ حَال
maka hanya kepada Allah segala puji dan sanjungan di setiap keadaan
وَأَزْكَى الصَّلاَةِ وَالتَّسْلِيمِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Sholawat serta salam yang teristimewa semoga tercurahkan kepada junjungan
kita Muhammad
ٍوَمَنْ وَالَاهُ خَيْرُ صَحْبٍ وَآل
dan orang yang menyayanginya yaitu sebaik-baik sahabat keluarga
وَنَسْأَلُ اللهَ أَنْ يُوَفِّقَنَا لِصَالِحِ الأعْمَالِ
dan kami meminta kepada Allah agar menunjukkan kita kepada amal yang baik
وَأَنْ يَعُمَّ نَفْعَ هَذِهِ الكَرَاسَةِ الحَقِيرَةِ لِمَنْ هِيَ لَهُ مِنَ
النِّسَاءِ وَالرِّجَالِ آمين
dan semoga Allah meratakan kemanfaatan buku kecil ini pada kaum pria maupun
wanita
َقُلْتُ كَمَا قَال
aku berkata sebagaimana seorang penya’ir berkata:
أَمُوتُ وَيَبْقَى كُلُّ مَا قَدْ كَتَبْتُه * فَيَا لَيْتَ مَنْ يَقْرَأُ
كِتَابِي دَعَا لِيَا
Aku akan mati, namun setiap tulisan yang aku tulis akan kekal. andaikan
orang yang membaca tulisanku mau mendoakanku.
Alhamdulillah, penataan terjemah kitab fathul izar lengkap telah selesai dan siap disajikan kepada anda, anda bisa mempelajari terjemah kitab fathul izar lengkap ini dengan seksama. Bagikan kepada yang lain agar lebih merata kemanfaatannya.
Keren sekali ini
BalasHapusterima kasih dukungannya
Hapusalhamdulillah
BalasHapusterjemahan kitab fathul izar ini sangat bermanfaat
Terima kasih ya *tintasantri.com* 😊
Terima Kasih
HapusBantu share web tinta santri juga Channel Youtube Tinta Santri Geh.