Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata Begini, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam

wanita karir dalam pandangan islam
Ilustrasi: WANITA KARIR DALAM PANDANGAN ISLAM

Sebuah judul yang cukup menarik WANITA KARIR DALAM PANDANGAN ISLAM, mengapa judul tersebut menarik? Karena selama ini banyak pro kontra wanita karir dalam pandangan islam. Dalam artikel singkat berjudul wanita karir dalam pandangan islam ini, ngadmin hanya berusaha untuk menjelaskan posisi wanita dalam islam sehingga masuk dalam kategori wanita sholihah.

YANG DIMAKSUD WANITA KARIR

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “wanita” berarti perempuan dewasa. Sedangkan “karier” berarti berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha, perkantoran, dsb). Karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Oleh karena itu, karier selalu dikaitkan dengan uang dan kuasa. Namun bagi sebagian yang lain, masalah tentu bukan sekedar itu, karier juga merupakan karya yang tidak dapat dipisahkan dengan panggilan hidup.

Mencermati penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa pekerjaan karier tidak sekedar bekerja biasa, melainkan merupakan interest seseorang pada suatu pekerjaan yang dilaksanakan atau ditekuni dalam waktu panjang (lama) secara panuh (fulltime) demi mencapai prestasi tinggi, baik dalam upah maupun status. Dengan demikian, “wanita karier” adalah wanita yang menekuni dan mecintai sesuatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif lama, untuk mencapai sesuatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan atau jabatan.

Pada jaman dulu, jauh sebelumnya ada emansipasi wanita, kebanyakan wanita yang usai menikah akan jadi ibu rumah-tangga. Pekerjaannya juga cuman mengurusi rumah tangga dan keluarga sementara suami bekerja giat cari nafkah. Pada Era saat ini sesudah ada emansipasi wanita banyak bermunculan wanita karir, mereka menghendaki kesamaan hak dengan golongan lelaki dalam semua sektor, mereka tidak lagi terkonsentrasikan dengan masalah rumah tangga dan keluarganya, seolah-olah karirnya jadi fokus utama hidupnya.

Bagaimana pandangan Islam pada wanita karir saat ini?

Ngadmin akan menerangkan wanita karir dari segi hak dan kewajibannya jadi seorang ibu. Seperti hadis riwayat Imam Bukhori berikut ini:

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : " السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ حَقٌّ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِالْمَعْصِيَةِ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ ".

Maknanya: "Dari Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Dengar dan patuh (dari istri ke suami, siswa ke guru, dan lain-lain) ialah wajib, asal tidak diperintah dengan kemaksiatan. Bila diperintah dengan kemaksiatan , maka tidak wajib dengar dan mematuhi." Hadis No. 2955

Wanita harus dengarkan dan patuh akan perintah suaminya sepanjang itu baik.

Disamping itu dalam dalam Kitab Hasiah Jamal juz 4 hal 509, Ulama' menerangkan jika seorang wanita karir itu tidak dibolehkan terkecuali jika penuhi tiga persyaratan berikut:

1. Aman dari fitnah yaitu aman dari beberapa hal yang mencelakakan dianya sendiri hartanya dan aman dari maksiat,

2. Suami miskin atau mungkin tidak sanggup memberikan nafkah keluarganya

3. Mendapatkan ijin dari wali/suami bila suami mampu memberikan nafkah.

Pada hakekatnya wanita dapat mendpatkan gelar sholihah jika dia sanggup melakukan kewajibannya. Yaitu patuh terhadap Allah dan Rosul-Nya dan dia mau mendengar, taat, dan patuh ke suaminya.

Adapun persyaratan istri yang sholehah diterangkan dalam cerita Saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadapi persoalan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak mencampuri mereka sepanjang satu bulan, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan terhadap Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

"Bila sampai Nabi mencerai kalian, semoga Tuhannya akan memberikan ganti padanya dengan istri-istri yang lebih bagus dari kamu, perempuan-perempuan yang taat, yang memiliki iman, yang patuh, yang bertaubat, yang melaksanakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.." (At-Tahrim: 5)

Dalam ayat yang mulia di atas disebut beberapa karakter istri yang shalihah yakni:

a. Muslimat: wanita-wanita yang tulus (ke Allah Subhanahu wa Ta'ala), runduk ke perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.

b. Mukminat: wanita-wanita yang benarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala

c. Qanitat: wanita-wanita yang patuh

d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali ke perintah (kasus yang diputuskan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meskipun harus tinggalkan apa yang disukai oleh nafsu mereka.

e. ‘Abidat: wanita-wanita yang banyak lakukan beribadah ke Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semuanya yang diartikan dengan beribadah ke Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an ialah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma).

f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsiran Ibnu Katsir, 8/132)

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

"Tidak halal untuk seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (sedang tidak melancong) terkecuali dengan ijinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

KESIMPULAN

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa wanita karir dalam pandangan islam adalah boleh boleh saja, selama memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara`. Itulah artikel tentang wanita karir dalam pandangan islam, semoga bisa bermanfaat. Amin 

Posting Komentar untuk "Ternyata Begini, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam"