Kitab Washoya - Arab Dan Terjemahnya
Riwayat Perjalanan pendidikan dan keilmuan serta jabatan dimulai dari menghafal Al-Qur’an dan belajar dasar-dasar studinya di Wilayah Jurja, Mesir.
Dilanjutkan melakukan perjalanan ke universitas Al-Azhar. Pada tahun 1307 Hijriyah dipercaya untuk memberikan fatwa.
pada masa itu Beliau juga menduduki jabatan sebagai ketua Mahkamah mudiniyyah al-qulyubiyyah, dan tinggal di sana selama tujuh tahun sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim) untuk negeri Sudan pada tahun 1317 H.
Syaikh Muhammad Syakir merupakan orang pertama yang menduduki jabatan ini, dan orang yang pertama yang menetapkan hukum-hukum hakim yang syar’i di Sudan.
Di Tahun 1322 H. Syaikh M Syakir ditunjuk menjadi guru bagi para ulama-ulama di daerah Iskandariyyah. selanjutnya ditunjuk sebagai wakil bagi para guru Al-Azhar.
Tahun 1913 M mendirikan Jam’iyyah Tasyni’iyyah dan menjadi anggota organisasi tersebut, sebagai pilihannya dari sisi pemerintah Mesir, mulai dari sini dilepaskan segala jabatan dan tidak ada hal yang menarik bagi beliau untuk berkecimpung lagi dalam dunia yang ada jabatannya, yang selanjutnya dengan meninggalkan berbagai jabatan yang ada dan tidak berminat lagi mendudukinya serta mengutamakan untuk hidup dalam keadaaan pikiran, amalan, hati dan ilmu yang bebas lepas.
Daftar Isi
- PEMBUKAAN
- PELAJARAN PERTAMA: NASEHAT GURU KEPADA MURIDNYA
- PELAJARAN KEDUA: TENTANG WASIAT TAKWA KEPADA ALLAH
- PELAJARAN KE TIGA : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP ALLAH DAN RASULNYA
- PELAJARAN KE EMPAT : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP KEDUA ORANG TUA
- PELAJARAN KELIMA : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN
- PELAJARAN KELIMA : ETIKA DALAM MENUNTUT ILMU
- PELAJARAN KETUJUH : ADAB BELAJAR, MUTHALA’AH (MENGKAJI ULANG) DAN DISKUSI
- PELAJARAN KEDELAPAN : ADAB OLAH RAGA DAN BERJALAN DI JALAN UMUM
- PELAJARAN KESEMBILAN: ADAB MAJELIS DAN KULIAH
- PELAJARAN KESEPULUH: ADAB MAKAN DAN MINUM
- PELAJARAN KESEBELAS : ADAB BERIBADAH DAN MASUK MASJID
- PELAJARAN KE DUABELAS: KEUTAMAAN BERBUAT JUJUR
- PELAJARAN KETIGA BELAS : PELAJARAN KETIGA BELAS : KEUTAMAAN AMANAH
- PELAJARAN KEEMPAT BELAS: KEUTAMAAN DALAM ‘IFFAH
- PELAJARAN KELIMA BELAS : KEUTAMAAN MURU’AH (KURANG MENJAGA KEHORMATAN DIRI), SYAHAMAH (MENCEGAH HAWA NAFSU) DAN ‘IZZATIN NAFSI (KEMULIAAN DIRI)
- PELAJARAN KEENAM BELAS: GHIBAH, NAMIMAH, HIQD, HASUT DAN TAKABBUR
- PELAJARAN KETUJUH BELAS : KEUTAMAAN TOBAT, ROJA, KHOUF, SABAR DENGAN BERSYUKUR
- PELAJARAN KE DELAPAN BELAS : KEUTAMAAN BERAMAL DAN MENCARI REZEKI YANG DISERTAI TAWAKKAL SERTA ZUHUD
- PELAJARAN KE SEMBILAN BELAS: KEUTAMAAN IKHLAS DENGAN NIAT LILLAHI TA’ALA DALAM SETIAP AMAL
- PELAJARAN KEDUA PULUH: WASIAT TERAKHIR
PEMBUKAAN
المُقَدِّمَة
بِسْمِ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢ
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
ﺍﻟﺤَﻤْﺪٌ ﻟِﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟﻌَﺎﻟِﻤِﻴﻦ
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam
ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍلأَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ
ﻭَﺍﻟﻤُﺮْﺳَﻠِﻴﻦ
Shalawat dan salam untuk baginda kita Muhammad, Pemimpin para Nabi dan
Rasul
ﻭَﻋَﻠَﻰ آﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦ
Dan untuk keluarganya dan semua sahabatnya
ﻭَﺑَﻌْﺪُ: ﻓَﻬَﺬِﻩِ ﺩُﺭُﻭﺱٌ ﺃَﻭَّﻟِﻴَّﺔٌ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ ﺍﻟﻤَﺮْﺿِﻴَّﺔِ
setelah itu: ini adalah pelajaran-pelajaran dasar tentang akhlak yang
diridhai
ﻭَﺿَﻌْﺘُﻬَﺎ ﻟِﻄَﻠَﺒَﺔِ ﺍﻟﻌُﻠُﻮﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳﻨِﻴَّﺔ
Saya letakkan untuk para pelajar ilmu-ilmu agama
ﻭَﻗَﺪْ ﺿَﻤَّﻨْﺘُﻬَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ ﻣَﺎ ﻳَﺤْﺘَﺎﺝُ إِﻟَﻴْﻪِ ﻃَﺎﻟِﺐُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ
ﻓِﻲ ﺑِﺪَﺍﻳَﺔِ ﺃَﻣْﺮِﻩِ
dan saya isi akhlak yang dibutuhkan oleh pencari ilmu di permulaan waktunya
ﺣَﺘَّﻰ إِﺫَﺍ ﻭَﻓَّﻘَﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻟِﻠﺘَّﺨَﻠُّﻖِ ﺑِﻬَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺮْﺟُﻮًّﺍ أَﻥْ
ﻳَﻨْﻔَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﺑِﻌِﻠْﻤِﻪِ
Sehingga ketika Allah memberinya petunjuk untuk mengamalkannya, maka ia
diharapkan agar Allah memberi kemanfaatan ilmunya
ﻭَأَﻥْ ﻳَﻨْﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻘِﻪِ
Dan semoga Allah menjadikan tulisan ini bermanfaat untuk manusia banyak
ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻟِﻲُّ ﺍﻟﺮَّﺷَﺎﺩِ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻯ إِﻟَﻰ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁِ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢ
Dan Allah adalah pemberi bimbingan serta petunjuk kepada jalan yang lurus
PELAJARAN PERTAMA: NASEHAT GURU KEPADA MURIDNYA
ﺍﻟﺪَّﺭْﺱُ ﺍﻷَﻭَّﻝُ: نَصِيحَةُ ﺍﻷُﺳْﺘَﺎﺫِ ﻟِﺘِﻠْﻤِﻴﺬِﻩِ
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ – ﺃَﺭْﺷَﺪَﻙَ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻭَﻓَّﻘَﻚَ ﻟِﺼَﺎﻟِﺢِ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝِ – أَﻧَّﻚَ ﻣِﻨِّﻰ ﺑِﻤَﻨْﺰِﻟَﺔِ ﺍﻟﻮَﻟَﺪِ ﻣِﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪ
Wahai Anakku – Semoga Allah menunjukkan kamu kepada amal soleh – sesungguhnya engkau bagiku bagaikan seorang anak bagi ayahnya.
ﻳَﺴَّﺮَﻧِﻰ ﺃَﻥْ أَﺭَﺍﻙَ ﺻَﺤِﻴﺢَ ﺍﻟﺒِﻨْﻴَﺔِ ، ﻗَﻮِﻱَّ ﺍلإِﺩْﺭَﺍﻙِ ، ﺯَﻛِﻲَّ ﺍﻟﻘَﻠْﺐِ ، ﻣُﻬَﺬِّﺏَ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ
Aku senang melihatmu sehat badannya, cerdas otaknya, bersih hatinya, mulia akhlaknya
ﻣُﺤَﺎﻓِﻈًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻵﺩَﺍﺏِ ، ﺑَﻌِﻴﺪًﺍ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻔَﺤْﺶِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘَﻮْﻝِ ، ﻟَﻄِﻴﻒَ ﺍﻟﻤُﻌَﺎﺷَﺮَﺓِ ، ﻣَﺤْﺒُﻮﺑًﺎ ﻣِﻦ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ
menjaga tata krama, jauh dari perkataan buruk,lembut pergaulanya, disukai teman-teman kamu,
ﺗُﻮَﺍﺳِﻰ ﺍﻟﻔُﻘَﺮَﺍﺀ ، ﻭَﺗَﺸْﻔَﻖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻀُّﻌَﻔَﺎﺀِ ، ﺗَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﺰَّﻻَّﺕِ ، ﻭَﺗَﻌْﻔُﻮ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ
menyayangi orang-orang fakir dan membantu orang-orang lemah, mengampuni kekhilafan dan memaafkan kesalahan
ﻭَﻻَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻚَ ﻭَﻻَ ﺗُﻬْﻤِﻞ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩَةِ ﺭَﺑِّﻚَ
tidak meninggal kan shalat dan tidak mensia siakan ibadah kepada tuhanmu.
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، إِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﻘْﺒَﻞُ ﻧََﺼِﻴْﺤَﺔَ ﻧَﺎﺻِﺢٍ ﻓَﺄَﻧَﺎ ﺃَﺣَﻖُّ ﻣَﻦْ ﺗَﻘْﺒَﻞُ ﻧَﺼِﻴﺤَﺘَﻪُ
Wahai Anakku, Bila kamu mau menerima nasehat orang lain, maka akulah orang yang paling berhak kamu terima nasehatnya
ﺃَﻧَﺎ أُﺳْﺘَﺎﺫُﻙَ ﻭَﻣُﻌَﻠِّﻤُﻚَ ﻭَﻣُﺮَﺏِّ ﺭُﻭﺣِﻚَ
Akulah adalah gurumu, akulah pengajarmu dan akulah pendidik ruhmu
ﻻَ ﺗَﺠِﺪُ أَﺣَﺪًﺍ أَﺣْﺮَﺹَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻨْﻔَﻌَﺘِﻚَ ﻭَﺻَﻼَﺣِﻚَ ﻣِﻨِّﻲ .
Kamu tidak akan menemukan orang yang lebih menginginkan kemanfaatan dan kebaikanmu dari pada aku
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، إِﻧِّﻰ ﻟَﻚَ ﻧَﺎﺻِﺢٌ أَﻣِﻴﻦٌ ﻓَﺎﻗْﺒَﻞ ﻣَﺎ أُﻟْﻘِﻴﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺋِﺢِ
Wahai anakku, Aku bagimu adalah penasehat yang terpercaya. Maka ambillah nasehat-nasehat yang aku berikan kepadamu.
ﻭَﺍﻋْﻤَﻞْ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ ﺣُﻀُﻮﺭِﻯ ، ﻭَﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴْﻦَ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ ، ﻭَﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴﻦَ ﻧَﻔْﺴِﻚَ
Dan laksanakan nasehat itu saat di hadapanku, dan saat bersama teman-temanmu , dan saat kamu sendiri
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻞْ ﺑِﻨَﺼِﻴﺤَﺘِﻰ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻮَﺗِﻚَ ﻓَﻘَﻠَّﻤَﺎ ﺗُﺤَﺎﻓِﻆُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ
Wahai anakku, Bila kamu tidak melaksanakan nasehatku saat sendirimu, maka sulit bagimu melaksanakan nasehat itu saat bersama teman-temanmu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﺘَّﺨِﺬْﻧِﻰ ﻗُﺪْﻭَﺓً ﻓَﺒِﻤَﻦْ ﺗَﻘْﺘَﺪِﻯ؟
Wahai anakku,Bila kamu tidak menjadikanku sebagai panutan? Maka siapa yang kamu anut?
ﻭَﻋَﻼَﻡَ ﺗُﺠْﻬِﺪ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺠُﻠُﻮﺱِ ﺃَﻣَﺎﻣِﻰ؟
dan untuk apa kamu menyulitkan dirimu untuk duduk di hadapanku
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ: إِﻥَّ ﺍﻷُﺳْﺘَﺎﺫَ ﻻَ ﻳُﺤِﺐُّ ﻣِﻦْ ﺗَﻼَﻣِﻴﺬِﻩِ إِﻻَّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢَ ﺍﻟﻤُﺆَﺩَّﺏَ
Wahai anakku, Sesungguhnya guru tidak ingin muridnya kecuali menjadi seorang yang baik dan beradab
ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﺴُﺮُّﻙَ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺃُﺳْﺘَﺎﺫُﻙَ ﻭَﻣُﺮَﺑِّﻴﻚَ ﻏَﻴْﺮَ ﺭَﺍﺽٍ ﻋَﻨْﻚَ ﻭَﻻَ ﻃَﺎﻣِﻊَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺣِﻚَ؟
apakah kamu bahagia bahwa gurumu dan pendidikmu tidak ridho kepadamu dan tidak peduli akan kebaikanmu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﻧِّﻰ أُﺣِﺐُّ ﻟَﻚَ ﺍﻟﺨَﻴْﺮَ ، ﻓَﺴَﺎﻋِﺪْﻧِﻰ ﻋَﻠَﻰ إﻳْﺼَﺎﻝِ ﺍﻟﺨَﻴْﺮِ إِﻟَﻴْﻚَ ، ﺑِﺎﻟﻄَّﺎﻋَﺔِ ﻭَﺍﻻﻣْﺘِﺜَﺎﻝِ ﻟِﻤَﺎ أَﻣَﺮَﻙِ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣَﻜَﺎﺭِﻡِ ﺍﻷﺧْﻼَﻕِ
Wahai anakku, Aku senang kebaikan bagimu, maka bantulah aku untuk menyampai kan kebagusan kepadamu, dengan mentaati dan melaksana kan akhlak- akhlak mulia yang aku perintahkan kepadamu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، ﺍﻟﺨُﻠُﻖُ ﺍﻟﺤَﺴَﻦْ ﺯِﻳﻨَﺔُ الإﻧْﺴَﺎﻥِ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﺑَﻴْﻦَ إِخْوَانِهِ ﻭَأَﻫْﻠِﻪِ ﻭَﻋَﺸِﻴﺮَﺗِﻪِ ، ﻓَﻜُﻦ ﺣُﺴْﻦَ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﻳَﺤْﺘَﺮِﻣُﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﻳُﺤِﺒُّﻮﻙَ
Wahai anakku, Akhlak yang baik adalah perhiasan manusia bagi dirinya, bagi teman-temannya dan bagi keluarganya. Maka jadilah kamu orang yang baik akhlaknya, maka orang-orang akan memuliakanmu dan manyayangimu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻳَّﻦْ ﺑِﻜَﺮَﻡِ ﺃَﺧْﻼَﻗِﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﻋِﻠْﻤُﻚَ أَﺿَﺮُّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦْ ﺟَﻬْﻠِﻚَ
Wahai anakku, bila kamu tidak berhias dengan akhlak muliamu, maka kepandaianmu lebih membahayanmu daripada kebodohanmu.
ﻓَإِﻥَّ ﺍﻟﺠَﺎﻫِﻞَ ﻣَﻌْﺬُﻭﺭٌ ﺑِﺠَﻬْﻠِﻪِ ، ﻭَﻻَ ﻋُﺬْﺭَ ﻟِﻠْﻌَﺎﻟِﻢِ ﻋْﻨَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﻳَﺘَﺠَﻤَّﻞْ ﺑِﻤَﺤَﺎﺳِﻦِ ﺍﻟﺸِّﻴَﻢِ
Karena orang bodoh bisa dimaklumi sebab kebodohannya, dan tiada alasan bagi orang pandai bila tidak berhias dengan akhlak-akhlak yang mulia
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : ﻻَ ﺗَﻌْﺘَﻤِﺪْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒِﺘِﻰ ﻟَﻚَ ، ﻓَإِﻥَّ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒَﺘِﻚَ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻚَ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻭَﺃَﻧْﻔَﻊُ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒَﺘِﻰ ﻟَﻚَ
Wahai anakku, kamu jangan tergantung pada pengawasanku. Karena pengawasanmu terhadap dirimu itu lebih utama dan lebih bermanfaat bagimu daripada pengawasanku padamu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : إِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﺳْﺘَﺨْﻠَﺺَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺪِّﻳﻦ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻻَ ﻳَﺼْﻠُﺢ ﻟِﺪِﻳﻨِﻜُﻢ إِﻻَّ ﺍﻟﺴَّﺨَﺎﺀُ ﻭَﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﺃَﻻَ ﻓَﺰَﻳِّﻨُﻮﺍ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢ ﺑِﻬِﻤَﺎ . ( ﺭﻭﺍﻩ : ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻥ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺍﻥ ﺑﻦ ﺣﺼﻴﻦ . ﻭﺍﺷﺎﺭ ﺍﻟﺒﻮﻳﻄﻰ ﺍﻟﻰ ﺍﻧﻪ ﺣﺪﻳﺚ ﺿﻌﻴﻒ )
Wahai anakku, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda Sesungguhnya Allah memurnikan agama ini untuk diri-Nya. dan tidak layak untuk agama kalian kecuali dermawan dan akhlak mulia. Maka hiasilah agama kalian dengan keduanya
ﺍﻟﺪَّﺭْﺱُ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ: ﻓِﻲ ﺍﻟﻮَﺻِﻴَّﺔِ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪ
PELAJARAN KEDUA: TENTANG WASIAT TAKWA KEPADA ALLAH
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺗُﻜِﻨُّﻪُ ﻓِﻲ ﺻَﺪْﺭِﻙَ ، ﻭَﻣَﺎ ﺗُﻌْﻠِﻨُﻪُ ﺑِﻠِﺴَﺎﻧِﻚَ ، ﻭَﻣُﻄَّﻠِﻊٌ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﻤِﻴﻊِ أَﻋْﻤَﺎﻟِﻚَ
Wahai anakku, Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui yang kamu simpan di hatimu, dan yang kamu sebarkan dengan lisanmu , dan melihat seluruh perbuatanmu.
ﻓَﺎﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ ، ﻭَﺍﺧْﺬَﺭْ أَﻥْ ﻳَﺮَﺍﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺎﻟَﺔٍ ﻻَ ﺗُﺮِﺿِﻴﻪ
Maka bertakwalah kepada Allah Wahai anakku, Dan berhati hatilah Ia melihat kamu di suatu keadaan yang tidak ia sukai
ﺍﺧْﺬَﺭ أَﻥْ ﻳَﺴْﺨَﻂَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟﺬِّﻯ ﺧَﻠَﻘَﻚَ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻚَ ﻭَﻭَﻫَﺒَﻚَ ﺍﻟﻌَﻘْﻞَ ﺍﻟﺬِّﻯ ﺗَﺘَﺼَﺮَّﻑِ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ شُؤُونِكَ
Berhati hatilah kemurkahan Tuhanmu, yang telah menciptakanmu, dan memberimu rizki, dan memberimu akal yang kamu memanfaatkan untuk menyelesaikan urusanmu.
ﻛَﻴْﻒَ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺣَﺎﻟُﻚَ إِﺫَﺍ ﺍﻃَّﻠَﻊَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺃَﺑُﻮﻙَ ، ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺗَﻔْﻌَﻞُ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻪُ؟
Bagaimana keadaanmu bila ayahmu melihatmu, dan kamu melakukan suatu yang dia melarangmu untuk menginggalkanya?
ﺃَﻣَﺎ ﺗَﺨْﺸَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﺸَﺪِّﺩَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍﻟﻌُﻘُﻮﺑَﺔ؟
Apakah kamu tidak takut ayahmu akan ayahmu memberatkan hukuman kepadamu?
ﻓَﻠْﻴَﻜُﻦْ ﺣَﺎﻟُﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ، ﻷﻧَّﻪُ ﻳَﺮَﺍﻙَ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻻَ ﺗَﺮَﺍﻩُ
Begitulah sebaiknya sikapmu kepada Allah, karena Allah melihatmu meskipun kamu tidak melihat-Nya
ﻓَﻼَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻲ ﺷَﻴْﺊٍ أَﻣَﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ، ﻭَﻻَ ﺗَﻤْﺪُﺩ ﻳَﺪَﻙَ إِﻟَﻰ ﺷَﻴْﺊٍ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻪُ
Janganlah kamu meninggalkan susuatu yang Ia perinthkan. Dan janganlah kamu menerjang larangan-Nya
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﺷَﺪْﻳﺪُ ﺍﻟﻌِﻘَﺎﺏ، ﻓَﺎﺧْﺬَﺭْ – ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ – ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﻏَﻀَﺒَﻪُ ﻭَﺳُﺨْﻄَﻪُ
Wahai anakku, Sesungguhnya Tuhanmu kuat siksanya-Nya. Maka hati hatilah -Wahai anakku-.Dan hindari murka-Nya dan kebencian-Nya
ﻭَﻻَ ﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻚَ ﺣِﻠْﻤَﻪُ ، ﻓَﺎﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﻤْﻠِﻰ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻢِ ، ﺣَﺘَّﻰ إِﺫَﺍ أَﺧَﺬَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳُﻔِﻠِﺘْﻪ
Dan janganlah kamu tertipu kesabaran-Nya. Karena Allah mengakhirkan orang zalim, sampai bila Allah mengambilnya maka tidak akan melepaskanya
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ إِﻥَّ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﻠﺬَّﺓِ ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳُﻌْﺮَﻑُ إِﻻَّ ﺑِﺎﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ
Wahai anakku, Sesungguhnya dalam taat Allah terdapat suatu kenikmatan dan ketenangan yang tidak di dapat di ketahui kecuali dengan mencoba
ﻓَﻴَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ ﺍﺳْﺘَﻌْﻤِﻞ ﻃَﺎﻋَﺔَ ﻣَﻮْﻻَﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻣًﺎ ﻟِﺘُﺪْﺭِﻙَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺓِ
Maka Wahai anakku, gunakan ketaatan kepada tuhanmu sebagai uji coba dalam beberapa hari, agar kamu bisa mendapatkan kelezatan ini
ﻭَﺗَﺸْﻌُﺮُ ﺑِﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻭَﺗَﻌْﻠَﻢُ إِﺧْﻼَﺻِﻰ ﻟَﻚَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔِ
agar kamu bisa merasakan ketenangan ini, dan kamu tahu keikhlasan nasehatku
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻧَّﻚَ ﺳَﺘَﺠِﺪُ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪ ﺛِﻘَﻼً ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﺃَﻭَّﻝَ ﺍﻷﻣْﺮِ
Wahai anakku, Sesungguhnya kamu akan menemui keberatan atas dirimu saat pertama kali taat kepada Allah
ﻓَﺎﺣْﺘَﻤِﻞ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺜِّﻘَﻞَ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺼِﻴﺮَ ﺍﻟﻄَّﺎﻋَﺔُ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌَﺎﺩَﺍﺕِ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺄْﻟَﻔُﻬَﺎ
Maka tanggunglah berat ini dan bersabarlah sampai ketaatan di sisimu menjadi kebiasaan yang kamu kenali
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰّ : أُﻧْﻈُﺮ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﺣِﻴﻨَﻤَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ : ﺗَﺘَﻌَﻠَّﻢُ ﺍﻟﻘِﺮَﺍﺀَﺓَ ﻭَﺍﻟﻜِﺘَﺎﺑَﺔ ﻭَﺗُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺤِﻔْﻆِ ﺍﻟﻘُﺮْآﻥِ ﺍﻟﻜَﺮِﻳﻢِ ﻏَﻴْﺒًﺎ
Wahai anakku, Lihatkah dirimu sewaktu kamu di sekolah dasar. Kamu belajar membaca dan menulis, kamu diperintah menghafal al quranul karim diluar kepala.
ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦ إﺫْ ﺫَﺍﻙَ ﺗَﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐَ ﻭَﺍﻟﻤُﻌَﻠِّﻢَ ﻭَﺗَﺘَﻤَﻨَّﻰ أَﻥْ ﺗَﻜُﻮﻥَ ﻣُﻄْﻠَﻖَ ﺍﻟﺴِّﺮَﺍﺡِ
Bukankah waktu itu kamu tidak suka sekolahan dan guru, dan kamu berharap menjadi lepas kendali
ﻓَﻬَﺎ أَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻴَﻮﻡَ ، ﻗَﺪْ ﺑَﻠَﻐْﺖَ ﺍﻟﺪَّﺭَﺟَﺔَ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻓَﺎﺋِﺪَﺓَ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ
Maka inilah kamu sekarang, kamu telah sampai pada derajat yang kamu ketahui, sebagai faedah sabar terhadap belajar di sekolah
ﻭَﻋَﻠِﻤْﺖَ ﺃَﻥَّ ﻣُﻌَﻠِّﻤَﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﺳَﺎﻋِﻴًﺎ ﻓِﻲ ﻣَﺼْﻠَﺤَﺘِﻚَ
dan kamu tahu bahwa gurumu itu berusaha demi kebaikanmu
ﻓَﻴَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﺳْﻤَﻊْ ﻧَﺼِﻴﺤَﺘِﻰ، ﻭَﺍﺻْﺒِﺮ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﺒَﺮْﺕَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ ، ﻭَﺳَﻮْﻑَ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﻓَﺎﺋِﺪَﺓَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔِ
Wahai anakku, Dengarkan nasehatku, dan bersabarlah terhadap taat Allah , sebagaimana kamu sabar terhadap belajar di Sekolah, dan Kamu akan tahu faedah nasehat ini
ﻭَﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻟَﻚَ ﺟَﻠِﻴًّﺎ إِﺫَﺍ ﺳَﺎﻋَﺪَﺗْﻚَ ﺍﻟﻌِﻨَﺎﻳَﺔُ ﺍﻻﻟَﻬِﻴَّﺔِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﺑِﻨَﺼِﻴﺤَﺔِ أُﺳْﺘَﺎﺫِﻙَ
Dan akan nampak jelas bila pertolongan ilahi menolongmu dalam melaksanakan nasehat gurumu
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻳَّﺎﻙَ ﺃَﻥْ ﺗَﻈُﻦَّ ﺃَﻥَّ ﺗَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻫِﻲَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﻧَﺤْﻮُﻫُﻤَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌِﺒَﺎﺩَﺍﺕِ ﻓَﻘَﻂْ
Wahai anakku, Janganlah mengira bahwa Taqwa kepada Allah adalah shalat, puasa dan ibadah-ibadah seperti keduanya saja
إِﻥَّ ﺗَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻲ ﻛُﻞَّ ﺷَﻴْﺊ
sesungguhnya takwa kepada Allah itu masuk dalam segala hal.
ﻓَﺎﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﻣَﻮْﻻَﻙَ ، ﻻَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻴﻬَﺎ
Bertakwalah kepada Allah dalam beribadah kepada Tuhanmu, janganlah kamu meninggalkannya
ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ ، ﻻَ ﺗُﺆْﺫِ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢ
Bertakwalah kepada Allah dalam teman-temanmu, jangan kamu sakiti satupun dari mereka.
ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ ﺑَﻠَﺪِﻙَ ، ﻻَ ﺗَﺨُﻨْﻪُ ﻭَﻻَ ﺗُﺴَﻠِّﻂْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻋَﺪْﻭًﺍ
Bertakwalah kepada Allah dalam negaramu, jangan kamu khianati dan jangan sampai dikuasai musuh
ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﻻَ ﺗُﻬْﻤِﻞ ﻓِﻲ ﺻِﺤَّﺘِﻚَ ، ﻭَﻻَ ﺗَﺘَﺨَﻠَّﻖْ ﺑِﺴِﻮَﻯ ﺍﻷﺧْﻼَﻕِ ﺍﻟﻔَﺎﺿِﻠِﺔ
Bertaqwalah kepada Allah dalam dirimu, jangan kamu sia-siakan kesehatanmu dan jangan berprilaku kecuali prilaku yang mulia
ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ” ﺍﺗِّﻖ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻴْﺜُﻤَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ، ﻭَﺃَﺗْﺒِﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﺍﻟﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ ، ﻭَﺧَﺎﻟِﻖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺨُﻠُﻖٍ ﺣَﺴَﻦ
Wahai anakku, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. dan iringilah kejelekan dengan kebaikan maka akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.
PELAJARAN KE TIGA : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP ALLAH DAN RASULNYA
الدّرس الثّالث فى خقوق الخلاّق العظيم وحقوق رسول الله صلّى الله عليه وسلّم
يابنىّ : إنّ الله تبارك وتعالى هو الّذى خلقك وأوجدك وأسبغ عليك نعمه ظاهرة وباطنة , ألم تعلم أنّك فى أوّل أمرك كنت نطفت فى بطن أمّك فمازلت تتقلّب فى نعمة ربّك ورحمته حتّى ولدتك إنسانا كاملا ووهب لك لسانا تتكلّم به وعينا تبصر بها وأذنا تسمع بها وعقلا تدرك به ما يضرّك وما ينفعك . ” والله أخرجكم من بطون أمّهاتكم لاتعلمون شيئا وجعل لكم السّمع والأبصار والأفئدة لعلّكم تشكرون ” . أليس الّذى وهبك هذه النّعم تفضّلا منه وإحسانا قادرا على سلبها إذا أغضبته فغضب عليك ؟
Wahai anakku : sesungguhnya allah yang maha banyak berkahnya lagi maha luhur telah menciptakanmu dan menyempurnkan berbagai nikmatnya padamu baik lahir maupun batin . tidakkah kau sadari , sesungguhnya awal dirimu hanyalah setetes air mani yang memancar ke rahim ibumu dan atas curahan nikmat serta rahmat tuhanmu engkau lahir dari kandungan ibumu sebagai anak manusia yang sempurna . allah menganugerahi dirimu dengan lisan sehingga engkau dapat berbicara , telinga sehingga dapat mendengar , mata sehingga dapat melihat dan akal sehingga engkau dapat membedakan yang baik dan buruk . sesuai dengan firmannya : ” dan allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa apa dan Dia memberi kamu pendengaran , pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur ” . Bukankah Allah yang telah memberimu berbagai nikmat dan anugrah serta kebaikan dari sisi-Nya dan Dia pula yang berkuasa mencabut kembali segala nikmat , anugrah dan kebaikan itu dari sisimu bila engkau melakukan perbuatan yang menyebabkan murkannya .
يابنىّ : أوّل واجب عليك لخالقك جلّ شأنه أن تعرفه بصفاته الكماليّة وأن تكون شديد الحرص على طاعته بامتثال أوامره واجتناب نواهيه وأن تعتقد إعتقادا جازما أنّ الخير فيما يختره الله لك لا فيما تختره أنت لنفسك فلا تصدّنّك عن طاعة مولاك وعبادته الشّهوات والملاهى ولاطاعة أحد من المخلوقات عظيما كان او حقيرا
Wahai anakku : kewajibanmu yang pertama terhadap Allah penciptamu yang maha luhur dalam segala hal adalah mengetahui sifat sifat-Nya yang sempurna dan bersungguh sungguh dalam taat kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya . Hendaklah engkau yakin dengan teguh dan mantap bahwa kebaikan yang engkau pilih itu dari Allah untuk engkau sendiri . Jangan mengikuti hawa nafsu mengerjakan sesuatu yang tidak berguna dan taat kepada makhluq baik mulia ataupun hina (dalam pandanganmu) sehingga mengahalangi dirimu untuk taat dan beribadah kepada tuhanmu .
يابنىّ : من لطف الله بعباده ارسال الرّسل عليهم الصّلاة والسّلام لإرشاد الخلق وهدايتهم إلى ما يصلح شأنهم فى دينهم ودنياهم. وآخر الرّسل هو سيّدنا محمّد بن عبد الله بن عبد المطّلب العربىّ الهاشمىّ صلّى الله عليه وسلّم : فكما تجب عليك طاعة مولاك الّذى خلقك تجب عليك طاعة رسوله الأكرام صلّى الله عليهوسلّم : ” ياأيّها الّين آمنوا اطيعوا الله واطيعوا الرّسول وأولى الأمر منكم ” . ومن يّطع الله ورسوله يدخله جنّات تجرى من تحتها الأنهار ومن يّتولّ يعذّبه عذابا أليما .
Wahai anakku : sebagian dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya ialah dengan mengutus beberapa orang Rasul (semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada para utusan) , untuk memberi petunjuk kepada manusia dalam melaksanakan ibadah dan urusan dunia mereka . rasul terakhir sebagai penutup ialah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthalib berkebangsaan arab dari bani Hasyim saw. menaati perintah rasul Allah yang mulia itu wajib atas dirimu seperti engkau menaati perintah perintah Allah yang telah menciptakanmu . : ” Hai orang orang yang beriman , taatilah Allah dan taatilah Rasul serta pemimpin diantaramu .”(QS.An Nisa’:59) . ” Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya niscaya Allah akan memasukkannya kedalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih . ” (QS. Al Fath : 17).
يابنىّ : إنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم لاينطق عن الهوى وكلّ أوامره ونواهيه مستندة إلى الوحى الإلهىّ فطاعته صلّى الله عليه وسلّم من طاعة الله جلّ شأنه : ” قل إن كنتم تحبّون الله فاتّبعونى يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور الرّحيم ” .
Wahai anakku : sesungguhnya Rasulullah saw tidak pernah berbicara mengikuti hawa nafsunya , setiap perintah dan larangannya adalah berdasarkan wahyu dari Allah . karena itu taat kepada Rasulullah merupakan bagian ketaatan kepada Allah yang maha bijaksana . ” katakanlah , jika kamu mencintai Allah , maka ikutilah aku , niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa dosamu , Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS.Ali Imran: 31)
يابنىّ : لا يكمل إيمان العبد حتّى يكون الله ورسوله أحبّ اليه ممّا سواهما . قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم لايؤمن أحدكم حتّى أكون أحبّ إليه من والده وولده والنّاس اجمعين .
Wahai anakku : tidak sempurna iman seseorang sebelum cintannya pada Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaanya terhadap segala sesuatu selain Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw telah bersabda : ” tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu sekalian , sehingga diriku lebih di cintannya dari pada orang tua dan anak kandungnya serta umat manusia seluruhnya . “(Hadist Riwayat Imam Ahmad , Bukhori , Nasa’i , Ibnu Majah , dari Anas bin Malik ra.)
PELAJARAN KE EMPAT : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP KEDUA ORANG TUA
الدّرس الرّابع
فى حقوق الوالدين
يابنييّ: مهما تكبّدت من المشقّات فى خدمة ابيك وأمّك فانّ حقوقهما عليك فوق ذلك اضعافا مضاعفة “فلاتقل لهما افّ ولاتنهرهما وقل لهما قولاكريما, واخفض لهما جناح الذّلّ من الرّحمة, وقل رّبّ ارحمهما كما ربّيانى صغيرا”.
Wahai anakku : ketika engkau merasa benar ketika berbakti pada ayah ibumu maka sesungguhnya kewajiban kedua orang tuamu terhadap dirimu lebih berat dari itu semua , yang kewajiban itu nanti akan di lipat gandakan atas dirimu : ” Maka janganlah kamu katakan pada keduanya perkataan “AH” dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah pada mereka ucapan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya serta berdo’alah: ” wahai Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasihani aku di waktu kecil “.(QS. Al Israa: 23-24)
يانبيّ: أنظر الى الطّفل الصّغير, والى إشفاق أبويه عليه واعتنائهما بصحّته وطعامه وشرابه وملاذّه فى ليله ونهاره وصحّته وسقمه, تعلم مقدارما قاسى أبواك فىتربيتك حتّى بلغت مبلغ الرّجال.
Wahai anakku : lihat dan ambilah teladan dari seorang bayi serta kasih sayang orang tuanya pada anak itu . Dan lihatlah susah payah kedua orang tua dalam memelihara kesehatan anaknya, memberi makan dan minum serta menjagannya siang dan malam, di saat sehat maupun sakit. Sekarang engkau tahu, betapa beratnya tanggung jawab orang tuamu dalam mendidik dan membesarkanmu hingga engkau tumbuh dewasa.
يانبيّ:إنّك فى هذه السّاعة الّتى وفّقنى الله لان اتولّى إرشادك فيها لاتزال تتقلّب فى نعمة ابيك الذّى يواليك بالنّفقة بما فى وسعه ولايضنّ عليك بما فى طاقته لولاأبوك مااستطعت أن تجلس بين طلّاب العلم الشّريف.
Wahai anakku: sesungguhnya saat ini dirimu di kala Allah menolongku untuk menunjukanmu jalan yang benar tidak dapat memungkiri kenikmatan pemberian orang tuamu yang tak pernah kikir dalam memberimu nafkah dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Seandainya orang tuamu tidak tidak mau memberi nafkah, tentu engkau tidak mendapat kesempatan belajar di sekolah bersama teman-temanmu.
يابنيّ: كلّ انسان يحبّ ان يكون ريع القدر عظيم الجاه محبوبا عندالله وعندالنّاس ويتمنّى ان يكون مقامه فوق كلّ مقام, لكنّ الوالد يحبّ لولده ان يكون ارفع منه منزلة واكبر منه مقام واعزّ منه جاها, فبماذا يجب ان تعامل من يقدّمك على نفسه ويتمنّى لك اكثرممّا يتمنّى لها.
Wahai anakku : setiap orang tentu ingin dirinya dapat mencapai derajat yang tinggi, berkedudukan, serta di cintai Allah dan seluruh umat manusia. mereka selalu berharap kedudukannya melebihi segala yang ada. Tetapi orangtua lebih menyukai bila anaknya dapat mencapai kedudukan (derajat) yang lebih tinggi dan penghormatan yang lebih mulia dari mereka. Lalu kewajiban apakah yang harus engkau perbuat terhadap orang yang mendahulukan kepribadiannya, yang selalu mengharapkan kebaikan dirimu lebih dari harapanmu sendiri?
يابنيّ: احذر كلّ الحذر ان تضب اباك اوتغضب امّك انّ غضب الله مقرون بغضب الوالدين ومن فضب الله عليه فقد خسرالدّنيا والاخرة.
Wahai anakku : takutlah engkau membuat kemarahan kedua orang tuamu. karena sesungguhnya murka orang tuamu adalah murka Allah juga. Dan barang siapa yang membuat Allah murka (karena membuat marah orang tua), maka dia akan merugi dunia akhirat.
يابنىّ : اطع أباك وأمّك ولاتخالفهما فى شىء إلاّ إذا امراك بمعصية مولاك فإنّه لاطاعة لمخلوق فى معصية الخالق . ” ووصّينا الإنسان بوالديه حملته أمّه وهنا على وهن وفصاله فى عامين ان اشكرلى ولوالديك إلىّ المصير ” . وإن جاهداك على أن تشرك بى ما ليس لك به وعلم فلا تطعهما وصاحبهما فى الدّنيا معروفا واتبع سبيل من اناب إلىّ ثمّ إلىّ مرجعكم فأنبّئكم بما كنتم تعملون ” .
Wahai anakku : taatilah perintah ayah ibumu, jangan sekali kali
membantahnya, kecuali bila mereka memerintahkanmu untuk ingkar (maksiat)
kepada tuhanmu.
: “Tidak ada taat kepada makhluk (sekalipun orang tua sendiri) di dalam
melakukan maksiat (dosa) kepada Allah.(Hadist syarif diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan Hakim dari Imran bin Husain dan Hakam bin Amrin Al Ghifarri ra.)
“Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada ibu bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah pada-Ku dan kedua orang tuamu,
hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”
“Dan jika keduannya memaksamu untuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu
yang kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, janganlah kamu ikut keduanya,
dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah orang yang
kembali pada-Ku , kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka akan-Ku
beritakan padamu apa yang telah kamu perbuat.”(QS. Luqman: 45)
يا بنىّ : إنّ أشدّ النّاس حبّا لك هو أبوك الّذى تولّى تربيتك صغيرا وسلك طريق الرّشاد فى تعليمك حتّى صرت من طلاّب العلوم الدّنيّة فاحرص على قبول نصائحه فهو ادرى منك بما يصيبك وما ينفعك وما يضرّك والله يتولّى هدايتك وإرشادك وصلاحك
Wahai anakku : sesungguhnya orang yang paling menyayangimu adalah ayah ibumu yang telah mendidik dan memeliharamu sejak kecil sampai engkau tumbuh dewasa, menjadi seorang pelajar dan menuntut ilmu pengetahuan islam. Karena itu terimalah nasihat dan petuahnya, karena orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang engkau hadapi dari pada dirimu sendiri. Dan orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang membawa sifat manfaat atau mudharat atas dirimu. Sungguh , Allahlah yang menguasai dan memberi petunjuk, pertolongan serta kemashlahatan(kebaikan) dirimu.
PELAJARAN KELIMA : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN
الدّرس الخامس
فى حقوق الإخوان
يابنىّ : ها أنت قد أصبحت من طلبة العلم الشّريف ولك رفقاء فى درسك هم إخوانك وهم عشيرتك فإيّك أن تؤذى أحدا منهم أو تسيئ معاملته
Wahai anakku : engkau telah menjadi seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki banyak teman. mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu jangan engkau menyakiti hati dan berlaku buruk terhadap mereka.
يا بنىّ : إذا جلست للدّرس فلا تضايق أحدا من إخوانك وافسح له فى المكان حتّى يتمكّن من الجلوس فإنّ مضايقه الإخوان فى مجالسهم توغرالصّدور وتولّد الأقاد وتوثر الشّرور . ” ياآيّها الّذين أمنوا إذا قيل لكم تفسّحوا فى المجالس فافسحوا يفسح الله لكم وإذا قيل انشزوا ففشزوا . يرفع الله الّذين امنوا منكم والّذين اوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير “.
Wahai anakku : bila engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan tempat duduk (tidak memberi kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu termasuk perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat tidak enak di hati serta memunculkan banyak keburukan. “Hai orang orang yang beriman, bila dikatakan padamu: berlapang lapanglah dalam majelis maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang orang yang menuntut ilmu. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Mujadalah: 11)
يابنىّ : إذا اشكلت مسئلة على احد إخوانك فى درسه وطلب من الأستاذ ايضاحهاله فاستمع لما يقوله استاذك فى الجواب لعلّك تستفيد من الإعادة فائدة لم تكن تعرفها وإيّاك ان تتكلّم بكلمة تدلّ على احتقاره اوان يظهر على وجهك ما يفيد الإستخفاف بأفكاره .
Wahai anakku : bila seorang temanmu mendapat kesulitan dalam belajar dan bertanya pada gurumu, dengarkanlah baik baik jawaban gurumu tersebut, mungkin dengan demikian engkau akan mendapat faedah yang sebelumnya tidak kau ketahui. Hindarilah olehmu kata kata yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukan wajah sinis karena kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.
يابنىّ : قيل للإمام ابى حنيفة رضى الله عنه : بم بلغت ما بلغت من العلم ؟ قال : ما بخلت بالإفادة ولا استنكفت عن الإستفادة
Wahai anakku : Imam Abu Hanifah (pembangun mazhab Hanafi) pada suatu waktu ditanya: “apa sebabnya sehingga engkau mendapat ketinggian ilmu pengetahuan yang sangat luas?” Jawab Imam Abu Hanifah: “aku tidak malas dalam mengambil manfaat (dengan belajar dan mengajar)dan aku tidak pernah mencegah orang yang ingin belajar dariku.”
فيابنىّ : لا تضيّق على إخوانك طريق العلم إذا طلبوا من أستاذهم تحقيق مسئلة لم يعرفوها حقّ المعرفة وشاركهم فى الإستماع الى من يقول الأستاذ ان كنت تريد الخير لنفسك
Wahai anakku : jangan engkau persempit jalan menuntut ilmu bagi teman temanmu ketika mereka bertanya pada guru tentang masalah yang benar benar belum diketahui. Bila engkau menghendaki suatu manfaat , temanilah mereka dalam menyimak penjelasan guru(sekalipun engkau telah faham dan mengerti).
يابنىّ : إنّ لك من إخوانك من يشاركك فى المسكن والمبيت فاحرص على راحة إخوانك فى مساكنهم وإذا جاء وقت النّوم فلا تزعجهم بالمطالعة والمذاكرة . واطلب لهم من الرّاحة ما تطلبه لنفسك فإذا طلع الفجر واستيقظت لأداء فريضة الصّلاة فأيقظ إخوانك برفق ولطف وحافظوا على الصّلاة فى جماعة فإنّ صلاة الجماعة افضل من الصّلاة افذاذا
Wahai anakku : jika engkau tinggal bersama beberapa temanmu dalam satu asrama, jaga dirimu jangan sampai meresahkan mereka. Bila waktu istirahat tiba, jangan engkau mengganggu mereka dengan suaramu yang keras dalam membaca atau menghafal pelajaranmu. Belajarlah dengan sopan di asrama, biarkan mereka beristirahat dengan tenang seperti ketika dirimu beristirahat. Bila fajar menyingsing dan engkau telah bangun dari tidurmu, shalat shubuhlah bangunkan teman-temanmu dengan lembut dan sopan. Shalatlah berjamaah, karena shalat berjama’ah, karena shalat berjama’ah itu lebih utama dari pada sholat sendirian.
يابنىّ : اذا استعان بك احد إخوانك على عمل لايستطيع القيام به وحده فلا تبخل بمساعدته . وإيّاك ان تظهر له أنّك صاحب الفضل عليه بهذه المساعدة
Wahai anakku : bila temanmu membutuhkan pertolonganmu, janganlah engkau merasa berat untuk menolongnya. Jauhkan sikap membanggakan dirimu, bahwa engkau lebih memiliki keutamaan dari temanmu.
يابنىّ : قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم : ” المؤمن للمؤمن كا لبنيان يشدّ بعضه بعضا “
Wahai anakku : Rasulullah saw. telah bersabda: “orang mukmin terhadap orang lainnya itu ibarat suatu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.” (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i dari Abu Musa Al Asy’ari)
PELAJARAN KELIMA : ETIKA DALAM MENUNTUT ILMU
الدّرس السّادس
فى ادب طلب العلم الشّريف
يا بنيّ : اقبل على طلب العلم بجدّ ونشاطو, واحرص على وقتك ان يذهب منه شئ لا تنتفع فيه بمسئلة تستفيدها.
Wahai anakku : belajarlah dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Jagalah waktumu jangan sampai berlalu dengan sesuatu dengan sesuatu yang tidak mandatangkan manfaat bagimu.
يابنىّ : طالع دروسك المقرّرة عليك مطالعة جيّدة قبل استماعها من الأستاذ فى مجلس الدّرس وإذا أشكل عليك الامر فى مسئلة من المسائل فلاتستنكف من عرضها على احد اخوانك لتشترك معه فى فهمها, ولاتنتقل من مسئلة الى اخرى قبل فهم الاولى فهما جيّدا. واذا أجلسك الاستاذ فى مكانك الّذى عيّنه لك من الدّروس فلا تجلس فى غيره. واذا تعدّى عليك احد اخوانك بالجلوس فيه فلا تنازعه ولاتشاتمه وارفع الامر الى استاذك حتّى يقيمه ويجلسك فى مكانك المعيّن.
Wahai anakku : baca dan pahamilah dengan penuh kesungguhan pelajaran yang telah maupun yang belum di bahas oleh gurumu. Bila engkau menemui kesulitan jangan ragu untuk bertanya dan mendiskusikannya dengan temanmu. Dan jangan engkau alihkan ke masalah lain, sebelum tuntas masalah yang pertama dan dapat kau pahami dengan baik. Apabila guru telah memilihkan tempat untukmu, janganlah engkau pindah ke tempat lain. Bila salah seorang teman kamu hendak menempati tempat dudukmu, janganlah kamu bertengkar dan mengganggunya, tetapi kemukakan pada gurumu agar beliau memberimu tempat duduk tertentu.
يابنىّ : اذا شرع الاستاذ فى قراءة الدّرس فلاتتشاغل عنه بالحديث ولا بالمناقشة مع اخوانك. واصغ الى ما يقوله الاستاذ اصغاء تامّا, وايّاك ان تشغل فكرك بشىء آخر من الهواجس النّفسيّة اثناء الدّرس, واذا أشكلت عليك مسئلة بعد تقريرها فاطلب من الاستاذ بالادب والكمال اعادته.وايّاك ان ترفع صوتك على استاذك اوتنازعهاذا أعرض عليك ولم يلتفت الى قولك.
Wahai anakku : bila gurumu telah memulai pelajaran, jangan engkau larut dalam pembicaraan dengan temanmu, simaklah setiap pembicaraan gurumu dengan penuh kesungguhan. jangan engkau melamun ditengah-tengah pelajaran. Bila engkau menemui kesulitan, mintalah gurumu dengan sopan untuk mengulangi menerangkan sekali lagi. Jangan engkau mengeraskan (melantangkan) suara didepan gurumu dan jangan engkau bantah penjelasan gurumu, sehingga dia tidak menyukaimu.
يابنىّ : اذا خرج التّلميذ عن حدّالادب بين يدى استاذه سقطت قيمته عند استاذه وعند اخوانه واستحقّ التّأديب وازّجر على قلّة ادبه.
Wahai anakku : bila seorang murid telah melanggar adab di hadapan guru dan teman temannya yang membuat ia kehilangan harga dirinya, maka wajiblah ia di didik untuk beradab yang baik karena belum memahami masalah adab.
يابنىّ : اذا لم تحترم استاذك فوق احترامك لابيك لم تستفد من علومه ولامن دروسه شيئا.
Wahai anakku : bila engkau tidak memuliakan gurumu lebih dari orang tuamu, maka engkau tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmu yang diajarkannya.
يابنىّ : زينة العلم التّواضع والادب, فمن تواضع لله رفعه وحبّب فيه خلقه, ومن
تكبّر واساء الادب سقط من اعين النّاس وبغّضه الله اليهم. فلا يكاد يجد انسانا
يكرمه اويشفق عليه.
Wahai anakku : tawadhu(merendahkan hati) dan akhlaq yang baik itu adalah hiasan ilmu pengetahuan. Maka barang siapa tawadhu karena Allah, akan diangkat derajatnya. Allah akan menjadikan seluruh makhluq-Nya cinta dan hormat kepadanya. Barang siapa takabur dan berakhlak tercela maka jatuhlah martabatnya. Allah akan menjadikan seluruh makhluk membenci dirinya, dan tidak mungkin ada orang yang menghormati, memuliakan, dan menyayanginya.
يابنىّ : لاشىء اضرّ على طلب العلم من غضب الاساتدة والعلماء فايّاك. يابنىّ : انتغضب احدا من المدرّسين اوتسىئ الادب امامه, فانّ اقلّ ماينتجه غضب الاساتدة الحرمان والقطيعة, فاقبل. يا بنىّ : نصيحتى لك, والتمس رضوان مشايخك, واسألهم الدّعاء لك بالفتح عسى الله ان يسنجيب دعاءهم لك. واذا خلوت بنفسك فاكثر من الدّعاء والابتهال الى الله تعلى ان يرزقك العلم النّافع والعمل به انّ ربّك سميع الدّعاء واسع الكرم والجود.
Wahai anakku : Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi pelajar dari pada kemarahan guru dan ulama’, karena itu, takutlah engkau, wahai anakku : janganlah engkau membuat kemarahan pendidikmu atau menunjukan akhlak tercela di hadapannya. Terimalah anakku nasihatku ini ! carilah keridhaan guru-gurumu, mintalah doa mereka agar engkau mudah dalam belajar. Semoga Allah mengabulkan doa guru-gurumu sehingga tercapai cita-citamu. Apabila engkau menyepi seorang diri, maka perbanyaklah munajat(berdialog) dan tawakkal (berserah diri) kepada Allah, semoga Allah memberimu ilmu pengetahuan yang luas dan bermanfaat dengan mengamalkan ilmu tersebut. sesungguhnya Tuhanmu Maha Mendengar dan mengabulkan segala doa, yang luas anugrah dan kemuliaannya.
PELAJARAN KETUJUH : ADAB BELAJAR, MUTHALA’AH (MENGKAJI ULANG) DAN DISKUSI
الدّرس السّابع
فى آدب مطالعة والمذاكرة والمناظرة
يابنىّ : ان اردت الخير لنفسك فلا تطالع درسك وحدك واتّخذ لك صديقا من اخوانك
يشارككفى المطالعة ويعينك على الفهم, فاذامررت بمسئلة وظننك انّك فهمتها فلا
تكتف بظنّك حتّى تدع الكتاب من يدك وتقرّرعا لنفسك اولمن معك كانّك تلقى درسا
على المتعلّمين.
Wahai anakku : bila engkau menghendaki kebaikan atas dirimu, maka ajaklah
beberapa orang teman sekolahmu untuk muthala’ah(belajar) bersama, mungkin
temanmu dapat menolongmu dalam memahami sesuatu. Bila engkau telah memahami
pelajaranmu, jangan engkau tinggalkan begitu saja buku pelajaranmu.
Tetaplah belajar bersama teman-temanmu seperti engkau sedang menghadapi
pelajaran di hadapan para pendidikmu.
يابنىّ : تأدّب مع اخيك الّذى تختاره للمطالعة – واذا فهمت فبله فلا تفتخر
عليه بالسّبق, واذا عرضك فى فهم مسئلة فاستمع لما يقول فربّما يكون الحقّ معه
وانت مخطىئ فى فهمك. وايّاك والمجادلة بالباطل والانتصار لرأيك ان كان خطأ,
فانّ العلم امانة, ومن نتصر للباطل فقد ضيّع امانة الله.
Wahai anakku : berlaku sopanlah terhadap temanmu dalam belajar. Bila engkau
lebih cepat memahami masalah, jangan sekali kali engkau menghina temanmu
(baik dengan kata kata atau dengan perbuatan) dengan menunjukan kebolehanmu
dalam membahas atau memahami suatu masalah. Wahai anakku, takutlah dirimu
dari berdebat (mujadalah) dan bersitegang dari perkara yang bathil (salah)
sesungguhnya ilmu pengetahuan itu adalah amanah dan barang siapa
menggunakan ilmu pengetahuan ke arah kebathilan, berarti ia menyia-nyiakan
amanah dari Allah swt.
يابنىّ : اكثر من المذاكرة لما حصّلت من العلوم فانّ آفة العلم النّسيان,
واعلم انّك فى نهاية العلم ستمتحن فى كلّ معلوماتك وعند الامتحان يكرم المرء
اذا أحسن الاجابة ويستهين به اهله اذا لم يحسن الجواب وظهر انّه مفرّط فى
التّحصيل.
Wahai anakku : perbanyaklah mudzakarah (mengkaji ulang) berbagai pelajaran
yang telah engkau dapatkan. sesungguhnya petaka bagi ilmu pengetahuan
adalah lupa. Ketahuilah! sesungguhnya engkau orang yang terpandang di
masyarakat, tentu akan datang ujian bagi setiap ilmu pengetahuan yang
engkau miliki. orang yang dapat mengatasi ujian itu, akan mendapatkan
kedudukan yang mulia, sebaliknya masyarakat akan mencelanya bila ia tidak
berhasil mengatasi dengan baik. Dengan demikian akan terlihat kesungguhan
orang tersebut dalam belajar.
يابنىّ : ايّاك ان تكون مذاكرتك عبارة حفظ الفاظ لا تعقل معناها ولكن اجعل
همّتك موجّهة الى تعقّل المعانى وتثبتيها فى ذهنك فانّ العلم هوما تفهمه لا ما
تحفظه.
Wahai anakku : hindarilah olehmu, jangan sampai mudzakarahmu hanya
menghafal kata kata tanpa tahu arti dan maknanya. Berusahalah untuk
mengerti arti dan maksud yang terkandung di dalamnya untuk kemudian kau
tanamkan dalam hati. Karena ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang engkau
fahami, bukan sesuatu yang engkau hafal.
يابنىّ : قلمّا اجتمع طالب مع زمرة من إخوانه إلاّ كان مدار المحاورة بينهم
على المناظرة والمفاوضة فى المسائل الّتى يعرفونها فلا تقطع على متكلّم حديثه
ولا تتشرّع بالإجابة قبل التّثبّت ولا تنزع فى مسئلة لم يسبق لك الاطّلاع
عليها ولاتجادل بغير الحقّ ولاتطهرالعظمةعلى من يناظرك ولاتخرج عن موضوع
المناظرة الى تسفيه رأى مناظرك ولاالى تقريعه بالكلام المؤلم ولا الى توبيخه
اذا ظهر خطؤه فى الفهم.
Wahai anakku : bila engkau dan teman temanmu berkumpul untuk berdiskusi dan
saling mengemukakan pendapat dalam berbagai masalah, jangan sekali kali
engkau memutus pembicaraan seseorang yang sedang mengajukan argumentasinya,
dan jangan engkau tergesa gesa menjawab masalah sebelum jelas duduk
persoalannya. Jangan sekali kali engkau membantah suatu masalah tanpa
alasan kuat, dan jangan engkau memperdebat masalah dengan yang tidak haq
(benar). Jangan menunjukan kemuliaan pribadi (pangkat, titel, dsb) kepada
lawan bicaramu. jangan meninggalkan ruang diskusi sebelum diskusi selesai,
hanya karena kalah bicara dan jangan mengeluarkan kata kata yang
menyakitkan hati lawan bicaramu, serta menyalahkannya bila memberi jawaban
yang kurang tepat.(jangan sombong bila menang dan jangan putus asa bila
kalah, itulah watak seorang ilmuan)
يابنىّ : المحاورة بين الطّلّاب فى السائل العلميّة جزيلة الفوائد, تقوّى
الفهم وتطلع اللّسان وتعين على حسن التّعبير عن الاعراض المقصودة, وتولّد فى
الطّالب الجرأة والاقدام, ولكن يابنىّ : لاينفعك هذا عند الله ولا عند النّاس
الاّ اذا كنت مهذّب الاخلاق, بعيدا عن الفحش فى القول الحقّ ولو على نفسك
ولاتأخذك فى الحقّ لومة لائم.
Wahai anakku : diskusi sesama pelajar dalam membahas masalah ilmiah, banyak
membawa manfaat, diantaranya memperkuat pengertian, memperlancar
pembicaraan, membantu mengambil i’tibar(pelajaran) dari suatu masalah dan
menambah keberanian diri. Tetapi wahai anakku, semua itu tidak akan memberi
manfaat atas dirimu baik dalam pandangan Allah maupun umat manusia, kecuali
engkau memiliki adab yang mulia, menjahui kata-kata yang tak layak di
ucapkan dan bicaralah dengan perkataan yang haq sekalipun terhadap dirimu
sendiri. Janganlah engkau takut pada celaan orang, selama engkau berpijak
pada yang Al Haq.
PELAJARAN KEDELAPAN : ADAB OLAH RAGA DAN BERJALAN DI JALAN UMUM
الدّرس الثّامن
فى آدب الرّياضة والمشى فى الطّرقات
يابنىّ : انّك فى بعض اوقات فراغك لاتستغنى عن الرّياضة البدنيّة حتّى يتجدّد
نشاطك لمزاولة دروسك فاذا خرجت للرّياضة فاقصد الاماكن الجيّدة الهواء من
الضّواحى وعليك السّكنة والوقار, فلا تسرع فى مسيتك ولاتمازح احدا فى طريقك.
ولاتضحك الاّ بقدر التّبسّم.
Wahai anakku,peliharalah kesehatanmu dengan berolah raga diwaktu
senggang,sehingga akan pulih kembali semangatmu yang telah pudar dalam
menuntut ilmu.Bila engkau hendak berolah raga,pilihlah waktu yang udaranya
sejuk(belum terlalu banyak polusi),yaitu pagi hari.berjalanlah dengan
tenang(menjaga tata tertib lalu lintas),jangan tergesa gesa,jangan
dorong-mendorong dengan teman(sambil bermain main)dan janganlah tertawa
terbahak bahak.
يابنىّ : اذا خرجت الرّياضة او لغيرها مع اخوانك فايّاكم ان تعترضوا احدا من
المآرة فى الطّروقات وايّاكم ان تصطفّوا فى الطّريق العآمّة, فان كان الطّريق
واسعا فامشوا مثنى مثنى والاّ فامشوا فرادى واحدا فواحدا
Wahai anakku,bila engkau berolah raga atau berjalan bersama-sama
teman-temanmu,janganlah memenuhi jalan umum sehingga mengganggu orang yang
hendak lewat.Dan jangan berjajar di jalan umum.Apabila bila jalan yang
kalian lewati itu lebar ,berjalanlah dua-dua,bila jalan itu
sempit,berjalanlah satu persatu.
يابنىّ : انّ الطرق العموميّة ليست مملوكة لاحد, وانّما لكلّ مآرّ المرورفيها,
فلا تزد حموا فى الطّرقات, فانّ ذلك يزرى بطلبة العلم الشّريف ويذهب باحترام
النّاس لهم.
Wahai anakku,sesungguhnya,jalan umum itu bukan milik seseorang,tetapi
setiap orang yang lewat berhak atas jalan itu.Karena itu jangan sekali-kali
kalian memenuhi jalan umum sambil bergurau,hal demikian tidak patut
dilakukan oleh kaum terpelajar,yang akan menjatuhkan martabat mereka di
mata masyarakat.
يابنىّ : اذا أرايت فى طريقك غوغاء اوفئة يضرب بعضها بعضا, فايّك ان تعرّج
عليهم او تقترب منهم فربّما كان ذلك سببا لاهانتك اواتّهامك بشىئ انت منه
برىء.
Wahai anakku,bila engkau melihat di tengah jalan ada sekelompok orang yang
berjalan sambil bergurau hendaklah kamu tidak ikut terpancing atau
mendekati mereka,sebab kemungkinan besar hal tersebut menjadi penyebab
kehinaanmu atau kamu di tuduh melakukan sesuatu yang tidak kamu lakukan.
يابنىّ : اذا تعدّى عليك احدفى طريقك من عآمّة النّاس فلا تقابل العدوان بمثله
واعف عمّن ظلمك,يرفع الله قدرك “وجزآء سيّئة سيّئة مثلها” فمن عفى واصلح فاجره
على الله. بهذا الخلق الجميل ادّبنا الله فى كتا به العزيز.
Wahai anakku,jangan engkau terpancing bila ada seseorang yang mengganggumu
di tengah keramaian maafkanlah orang yang mengganggumu, tentu allah akan
mengangkat martabatmu:”dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang
serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas
tanggungan allah”(QS.Asy-Syuuara:40)
Dengan akhlaq seperti inilah allah swt. telah mendidik kita melalui kitab
yang mulia.
يابنىّ : اذا خرجت من المسجد اومن المسكن لشراء شىئ تحتاج اليه من طعام اوشراب
اوكسوة او نحو ذلك فلا تتعرّض لمنازعة لسّفهاء,ولا تعرّض نفسك لسماع الفاظهم
البذيئة وابتعد عن هؤلآء القوم جهدك وايّك المماكحة مع الباعة فى تقدير
الأثمان فان وافقك الثّمن اشتريت وإلاّ فاصرف بسلام وايّاك ان تتعرّض للباعة
بقصد المساومة فقط دون الشّراء فإنّ ذلك يدعوهم إلى اسماعك ما تكره من كلمات
التّقريع والإزدراء
Wahai anakku,bila engkau keluar dari masjid atau rumah untuk membeli suatu
kebutuhan, seperti makanan, minuman, pakaian dan segalanya,jangan engkau
dengar dan tanggapi perkataan orang-orang jahil (bodoh) yang kasar dan hina
,jauhkan dirimu dari mereka. dan hindarilah tawar menawar dengan
penjual,jika engkau setuju dengan harga yang telah di tentukan,maka
bayarlah.jika tidak, tinggalkanlah dengan sopan. jangan engkau tawar suatu
barang jika tidak bermaksud membelinya. karena hal itu akan membuat mereka
mengucapkan perkataan yang hina.
يابنىّ : اذا حدّثت انسانا فلا ترفع صوتك إلاّ بمقدار ما تسمعه وكن لطيف القول
حسن الحديث واحذر ان تتكلّم بكلمة ينقص بها قدرك عندما تحدّثه ولو كان من
أمثالك فى السّنّ والمنزلة واذا حدّثك انسان فاحسن الإستماع له ولاتقابله
بالغلظة والفظاظة ” وخالق النّاس بخلق حسن “
Wahai anakku,bila engkau berbicara dengan engkau seseorang jangan engkau
keraskan suaramu melebihi suara teman bicaramu. jadilah engkau seorang yang
halus dan sopan pembicaraan. jangan engkau bicara dengan kata-kata yang
dapat menjatuhkan martabatmu di hadapan teman bicaramu,Walaupun orang itu
sebaya dan setaraf denganmu dalam usia atau kedudukan. bila ada orang yang
berbicara denganmu, dengarkan baik-baik, dan jangan engkau menanggapinya
dengan keras dan kasar:
“Pergaulilah umat manusia itu dengan akhlaq yang baik.” (Hadits syarif,
diriwayatkan oleh Imam Ahamd dan Hakim dan Abu Dzar. Imam Ahmad danTirmidzi
meriwayatkan dari Mu’adz ra)
PELAJARAN KESEMBILAN: ADAB MAJELIS DAN KULIAH
- الدّرس التّاسع
فى آداب المجالس وآدب المحاضرة
يابنيّ : اذا مررت بقوم فأقرئهم السّلام باللّفظ المعروف الّذى وردت به
السّنّة النّبويّة وهو قولك : السّلام عليكم ولا تتجاوز هذه التّحيّة الى
غيرها من المستحدثان ولا تدخل مجلس قوم الاّ بعد الإستئذان فربّما كانوا
يتفاوضون فى امر يحبّون ان يشاركهم فيه غيرهم وتجنّب التّطفّل على النّاس جهدك
فإنّ الطّفيلىّ ثقيل على النّفوس وان كان أعلم أهل عصره
Wahai anakku, bila kamu melewati sekelompok orang, ucapkanlah salam kepada
mereka dengan ucapan salam yang sesuai dengan sunnah Rasul, yaitu:
“Assalamu’alaikum” (semoga keselamatan dicurahkan kepada kalian). Dan
jangan engkau ganti dengan ucapan salam itu dengan salam yang tidak ada
tuntunan dari Rasulullah saw. Janganlah engkau memasuki ruangan kecuali
setelah meminta izin. Mungkin mereka yang berada dalam ruangan sedang
membicarakan suatu perkara yang tidak boleh didengar orang lain selain
mereka. Jauhi pula olehmu sifat kekanak-kanakan, karena sifat itu sangat
mempengaruhi wibawa, sekalipun yang melakukannya adalah orang yang
terpandang saat itu.
يابنىّ : انظر الى نفسك اذا كنت فى بيتك مثلا تعمل عملا تحبّ ان لا يطّلع عليه
احد غيرك ففاجأك انسان بالدّخول عليك, الست تحسّ بثقله وتتمنّى ذهابه؟ فكذ لك
حالك اذاغاشيت قوما بدون الاستئذان ولا رغبة منهم فى وجودك معهم.
Wahai anakku, berkacalah pada dirimu sendiri bila engkau melakukan sesuatu
yang engkau tidak suka perbuatanmu itu diketahui orang selain dirimu,
kemudian ada seorang yang tidak kau kehendaki memasuki kamarmu dan melihat
apa yang kamu lakukan. Bukankah engkau merasa kesal dan menghendaki orang
tersebut pergi? Seperti itulah perasaan sekelompok orang yang melakukan
pertemuan, bila engkau masuk tanpa izin sebelumnya, dan tentu merekapun
tidak menyukai kehadiranmu ketengah-tengah mereka.
يابنىّ : اذا دعيت لمجالسة قوم وكنت اصغرهم سنّا فلا تجلس حتّى يأذنلك القوم
بالجلوس, واذا جلست فلا تزاحم احدا من جلسائك, ولاتضطرّ جالسا الى ان يترك
مجلسه لاجلك ولاتتقدّم الى موضعه رفيع اذا كان فى المجلس من هو احقّ منك
بالجلوس فيه واذا جلست فى موضع ثمّ جاء من هو اولى منك بالجلوس فيه فاترك له
ذلك الموضع قبل ان تؤمر باتّنحّى عنه يزد احترامك فى اعين جلسائك.
Wahai anakku, bila engkau diundang menghadiri suatu majelis (pertemuan),
sedang engkau termasuk orang yang berusia muda diantara yang hadir, jangan
engkau duduk sebelum dipersilahkan. Bila engkau duduk, janganlah engkau
mendesak orang yang lebih dahulu duduk, atau jangan sekali-kali mengusir
orang dari tempatnya, kecuali dia mempersilahkanmu menempati kursinya. Bila
engkau telah duduk disuatu tempat, kemudian datang orang yang lebih patut
menempatinya, persilahkanlah dengan sopan untuk menduduki tempat tersebut.
Bila semua itu engkau lakukan dengan i’tikad yang baik dan penuh
keikhlasan, maka kemulianmu dimata masyarakat akan bertambah.
يابنىّ : اذا جلست فى قوم فلا تدخل معهم فى حديثهم حتّى يدخلك, ولاتتكلّم وفى
القوم من هو اولى منك بالكلام واذا تكلّمت فلا تقل الاّحقّ ولاتتوسّع فى
المقال الاّ بقدر اقامة الحجّة, ولاتناكش جلساءك الاّ بالادب ولتّحفّظ من
عثرات اللّسان, وايّاك والقهقهة فى المجالس فانّها من اخلاق السّفلة ورعاع
النّاس, واقلل من المزاح جهدك فانّ كثرة المزاح تذهب بالاحترام وربّما اوغرّت
صدور بعض النّاس عليك.
Whai anakku, bila engkau berada dalam suatu pertemuan, jangan engkau
mendahului membuka pembicaraan dengan orang yang lebih utama darimu. Bila
engkau bicara, hendaklah hanya yang haq dan jangan engkau melebih-lebihkan
pembicaraan. Sanggahlah perkataan orang lain dengan adab yang baik.
Hinadarilah tertawa terbahak-bahak dalam ruangan pertemuan, karena hal itu
termasuk adab yang rendah dan perbuatan yang hina dalam pandangan orang.
Dan banyak tertawa itu dapat menghilangkan kemuliaan, dan menyebabkan hati
orang yang mendengarkan bosan terhadapmu.
يابنىّ : لاتجالس من النّاس الاّاهل المروءة واشّرف والعفّة ولاكمال, وايّك
ومخالطة السّفهاء ومجالستهم واحذر مجالس الغيبة والنّميمة جهدك, ولاتجالس احدا
من الفسّاق والفجّار, وايّاك ومعا شرة اهل الخبث والدّسائس وانّفاق فانّ
الاخلاق السّيئة تسرى فى الجلساء كما تسرى النّار فى الحطب.
Wahai anakku, janganlah engkau berteman, kecuali dengan orang yang
wara'(dalam ilmunya), orang yang muliah, orang yang ‘iffah (menjaga diri
dari suatu yang haram) dan yang sempurna akhlaqnya . Jangan berteman dengan
pengumpat dan pengadu domba atau dengan orang-orang fasik dan orang-orang
yang berlebihan dalam ucapan dan perbuatan. Jauihilah berteman dengan
orang-orang yang berakhlaq rendah, suka mengada-ada, munafik, dan
sejenisnya, sebab akhlaq yang rendah akan berpengaruh terhadap orang lain
seperti api yang membakar kayu sedikit-sedikit sampai akhirnya habis
(akhlaq yang tercelapun sedikit demi sedikit akan mempengaruhi untuk
kemudian memusnahkan akhlaq mulia).
PELAJARAN KESEPULUH: ADAB MAKAN DAN MINUM
- الدّرس العاشر
فى آدب الطّعام والشّرب
يابنىّ : اذا كنت تريد ان تعيش صحيح البنية سلبمامنالامراض فلا تدخل فى معادتك
طعاما على طعام ولاتأكل الاّاذاكنت جائعا, واذا اكلت فلاتملأ بطنك من الطّعام.
قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : ماملأابن آدم وعاء شرّ من بطنه.
wahai anakku, bila engkau ingin hidup sehat lahir batin, terhindar dari
segala penyakit, janganlah engkau mengisi perutmu dengan sembarang makanan.
makanlah ketika engkau merasa lapar dan berhentilah sebelum terlampau
kenyang karena Rasulullah saw. telah bersabda : “Tidaklah anak Adam
(manusia) memenuhi suatu wadah itu lebih jelek dari pada memenuhi wadah
makanannya (perutnya)”. (hadist riwayat imam ahmad , tirmidzi, ibnu majah
dan hakim dari miqdah bin ma’dikariba)
يابنىّ : اذ كانت بك حاجة الى الطّعتم فغسل يديك اوّلا واذكر اسم الله على
طعامك ولاتبتلع الطّعام ابتلاعا ولكن امضغ اللقمة مضغا جيّدا, فانّ جودة المضغ
تعين على الهضم, وكلّ ممّا يليك ولاتذهب يدك فى الاناء ههناوههنا فانّ ذلك من
الشّره الممقوت.
wahai anakku , bila engkau hendak makan, cucilah dahulu tanganmu, bacalah
“Bismillah” di awal makanmu. jangan engkau telan makananmu sebelum
mengunyah sehingga lunak, karena hal itu menolong pencernaan makanan, dan
makanlah yang terdekat denganmu, jangan mengulurkan tangan untuk mengambil
makanan yang jauh darimu, karena yang demikian itu adalah perbuatan
tercela.
يابنىّ : ايّاك ان تفعل كما يفعل السّفلة ورعاع النّاس فلا تأكل فى الاسواق
ولا على قارعة الطّريق ولو على سبيل التّفكّه فانّ ذلك يسقط المروءة ويزرى
باهل الفضل.
wahai anakku,jangan engkau melakukan perbuatan yang dilakukan oleh orang
yang berakhlak tercela dan hina di mata manusia,yaitu jangan engkau makan
di tengah pasar atau makan sambil berjalan sekalipun hanya makanan
ringan.karena yang demikian itu menghilangkan sifat wara'(dalam ilmunya)dan
membuat dirinya terhina.
يابنىّ : ايّاك والبخل وايّك والشّره, فاذا جلست وبجانبك انسان تعرفه اولا
تعرفه فادعه لمؤ اكلتك واذا بقيت منك بقيّة فتصدّق بها على اهل احاجة
ولاتستصغر شيئا تتصدّق به فانّ للقليل من الصّدقة موضع لايستغنى عنه الفقراء,
واذا تصدّقت على فقير فلا تزدره ولاتتبع صدقتك بأذى من تصدّقت عليه “قول معروف
ومغفرة خير من صدقة يتبعها اذى”. واجتهد ان تخفى صد قتك عن الناس,فان صدقة
السر تطفىء غضب الله تعالى.
wahai anakku,jauhilah sifat bakhil(kikir),dan serakah.bila engkau duduk
untuk makan,sedang di sisimu ada orang, baik kenal atau belum,ajaklah dia
makan bersamamu,bila makananmu tersisa,sedekahkanlah pada fakir
miskin.janganlah engkau malu dengan memberikan sedekah yang sedikit
itu,karena sedikit itu(sekalipun sedikit) sangat berarti bagi fakir
miskin.dan bila engkau memberi sedekah pada seorang fakir,jangan
sekali-kali engkau sertakan hinaan yang ditujukan padanya,jangan engkau
ikuti sedekahmu dengan kata-kata yang menyakitkan hati orang yang engkau
beri sedekah:”ucapan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan hati si
penerima.”(QS.Al-Baqarah:236)
Oleh karena itu, peliharalah sedekahmu jangan sampai diketahui orang lain,
karena sesungguhnya sedekah sirri(secara rahasia) itu memadamkan kemurkaan
allah swt.
“sesungguhnya sedekah secara rahasia itu dapat menghapus kemurkaan Allah
swt.”(Hadits riwayat thabrani,dalam kitab “mu’jamul-kaibil” dari muawiyah
bin haidah)
يابنىّ : اتّق الاكل والشّرب الاوانى القذرة, فربّما جلبت لنفسك من الامراض
بقذارة الاوانى ما لاينفعك فيه طبّ الطّبيب ولا علاج الحكيم, ولا تشرب من
الماء الاّ ما كان نقيّا من الاران, واذا شربت فسمّ الله قبل ان تشرب, ولاتشرب
الماء عبّا ولكن اشربه مصّا قليلا قليلا . واسترح فى شربك, وليكن ثلاث مرّات
تفصل بين كلّ مرّاة واخرى بذكر اسم الله تعلى واذا فرغت من الطّعام واشّراب
فاحمد الله تعلى الّذى اطعمك وسقاك وشكره على نعمه الّتى لا يحصيحا العدّ.
والله يتولّى هدايتك وارشادك.
wahai anakku, jangan engkau makan dan minum dengan alat makan minum kotor,
karena hal itu akan mendatangkan penyakit bagi dirimu, yang mungkin akan
sulit disembuhkan. Dan minumlah air yang bersih,bila hendak
minum,bacalah”bismillah.” Janganlah engkau minum sekaligus segelas
air,minumlah dengan sedikit demi sedikit,sebaiknya satu gelas diulang tiga
kali yang setiap kalinya dipisahkan dengan bacaan “Bismillah.” Bila engkau
telah selesai makan dan minum bacalah “Alhamdulillah” (segala puji milik
Allah) yang telah memberimu makan dan minum. Bersyukurlah atas nikmat yang
telah dikaruniakan-Nya padamu yang tidak terhitung banyaknya. Sesungguhnya
Allah-lah yang memberimu petunjuk pertolongan.
PELAJARAN KESEBELAS : ADAB BERIBADAH DAN MASUK MASJID
- الدّرس الحادى عشر
فى اداب العبادة وآداب المساجد
يابنىّ : ايّاك والتفريط فى عبادة ربّك, فانّه يقول فى كتابه العزيز : “وما
خلقت الجنّ والانسان الاّ ليعبدون”. “ما اريد منهم من رزق وما اريد ان يطعمون
انّ الله هو الرّزّق ذوالقوّة المتين”.
wahai anakku, takut dan jauhilah olehmu ingkar dalam beribadah kepada
Rabbmu, sebab sesungguhnya Rabbmu telah berfirman dalam kitab-Nya yang
mulia:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan
Aku tidak menghendaki supaya mereka Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah
Maha pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagu sangat
kokoh.”(QS.Adz-Dzaaruyaat: 56-58)
يابنىّ : كن حريصا على آداء الصّلاة المفروضة فى وقتها مع الجماعة, فاذا اقترب
الوقت فبادر الى الوضوء, ولاتزاحم احدا فى طريقك, ولا تسرف فى استعمال الماء
فاذا دخل الوقت واذّن المؤذّن فاستقبل القبلة وصلّ السّنّة القبليّة واجلس
بسكينة ووقار حتّى تقام الصّلاة فصلّ مع الجماعة بخشوع وخضوع. واعلم انّك فى
حال الصّلن تناجى ربّك وانت واقف بين يديه, فايّاك وهوا جس الشّيطان, وايّاك
والتّضاحك فى حضرة المولاك, وايّأك واشتغال القلب بغير مناجاة الرّحمن.
wahai anakku, jadilah engkau seorang yang selalu bersemangat dalam
menjalankan ibadah fardlu(wajib), khususnya sholat.Lakukanlah shalat fardlu
tepat pada waktunya dengan berjama’ah. Apabila waktu shalat hampir tiba,
siapkanlah dirimu untuk berwudlu, jangan saling mendahului dalam perjalanan
ke masjid dan ke tempat wudlu, jangan berlebihan dalam menggunakan air
untuk berwudlu. Apabila waktu shalat telah tiba dan muadzin telah melakukan
adzan, segera hadabkan dirimu ke arah kiblat, lakukan shalat sunnat
qabliyah (shalat sunnat yang dikerjakan sebelum shalat fardlu). sesudah itu
duduklah bertafakkur, i’tikaf atau berdzikir kepada Allah, sampai shalat
berjama’ah dilaksanakan. Bila sampai waktu shalat berjama’ah, berjama’ah
lah dengan khusuyu’ dan dawadlu (merasa renda diri). Ketahuilah!
Sesungguhnya pada saat shalat, enkau sedang munajat(berdialog) dengan
rabbmu dan berada dalam kekuasaan-Nya. Imam Hakim meriwayatkan hadits dati
Abu Hurairah ra., dari Nabi saw., beliau telah bersabda: “Sesungguhnya
salah seorang dari kamu sekalian apabila berdiri shalat, dia sedang
melakukan munajat dengan Rabbnya. Maka jagalah adab bermunajat
tersebut.”Sebab itu jauhilah segala godaan syaitan dan hindari perasaan
tidak khusuk’ berupa bisikan hati yang mengalihkan perhatian kepada selain
munajat kepada Allah Yang Maha Pengasih.
يابنىّ : اذا فرغت من الصّلاة المفروضة فصلّ السّنّة البعديّة وادع الله بما
تيسّر من صالح الدعوّات واستغفر ربّك كثير, واسئله الفتخ فانّه هو الفتّاح
العليم.
Wahai anakku, apabila engkau telah menunaikan shalat fardlu, maka lakukan
shalat sunnat ba’diyah (shalat sunnnat yang dikerjakan sesudah shlat
fardlu), berdo’alah kepada Allah dengan do’a ya g telah diajarkan Allah dan
Rasul-Nya. Beristighfarlah (memohon ampun) sebanyak mungkin membaca
“Astaghfirullaahal ‘adziim” dan mohon kepada-Nya ditambah ilmu, sebab
sesungguhnya Allah Maha Pembuka dan Maha Mengetahui.
يابنىّ : ان ستطعت ان لاتجلس فى المسجد الاّ وانت على وضوء فافعل, فانّ
المساجد بيوت الله, وليس من الادب ان تدخل بيت ربّك وانت على غير استعداد
لعبادته.
Wahai anakku, lebih baik lagi jika selama berada di dalam masjid, engkau
mampu memelihara wudlumu. sebab sesungguhnya masjid adalah rumah yang
diridlai Allah, maka siapa yang memasuki masjid akan mendapat keridlaan
Allah. Salah satu adab adab yang tercela adalah apabila engkau masuk
masjid, tetapi tidak beribadah kepada-Nya
يابنىّ : انّ عامّة المسلمين ينظرون الى طلبة العلم الشّرف نظر الاحترام,
ويستعظمون كلّ صغيرة تقع منهم فايّاك. يابنىّ : ان تسلّط السنة العامّةعلى
نفسك ولا ترفع صوتك فى المسجد فانّ ذلك من العامىّ القبيح, وهو من طلية العلم
اقبح واشدّ نكرا, ولاتخاصم احدا من اخوانك ولا تنازعه, ولا تضيّق على مسلم
يريد ان يتعبّد فى بيت مولاه.
Wahai anakku, sesungguhnya perhatian muslimin selalu dicurahkan kepada para
pelajar, dengan maksud memuliakannya. Mereka akan membesar-besarkan sesuatu
kesalahan yang sebenarnya kecil, jika kesalahan itu dilakukan oleh orang
yang terpelajar. sebab itu jagalah dirimu jangan sampai menjadi bahan
pembicaraan dikalangan mereka. Lunakkanlah suaramu, janganlah engkau
bermusuhan dengan temanmu, jangan membencinya dan jangan menghalangi
seorang mukmin yang beribadah kepada Rabbnya di masjid tersebut.
يابنىّ : ان العامىّ اذا دخل المسجد فالاجدربك وبه ان يتعلّم منك الادب
والخشوع, لا انتسىئ الادب فتولّى نصحك وارشادك. فيابنيّ : لاتضيّع شرف العلم
باساءة الادب فى بيوت الله ولا تسلّط السنة العامّة على اخوانك واذا رايت من
احد المصلّين شيئا تكرهه فعامله بالاحسان واللّطف, واذا شعت ان ترشده الى حكم
الشّرعىّ فلا تغلظ عليه القول ولاتنفّره من التفقّه فى الدّين. والله يهدى من
يشآء الى صراط مستقيم.
Wahai anakku, di dalam masjid engkau akan selalu diperhatikan orang. Mereka
akan mengambil i’tibar (teladan) dari akhlaq dan kekhusu’an shalatmu.
Karena itu janganlah engkau berbuat tidak sopan dan shalat tergesa-gesa,
sehingga mereka tidak mau memperlihatkan dan mengindahkan nasihat serta
petunjuk yang engkau sampaikan.
Wahai anakku, janganlah engkau melakukan sesuatu yang kurang yang kurang
baik di dalam masjid, sehingga menjadi bahan pembicaraan umum yang memberi
pengaruh negatif kepada teman-temanmu. Apabila engkau melihat seseorang
melakukan shalat tidak sesuai dengan menurut hukum-Nya, tegurlah dengan
bijaksana dan dengan nada yang lemah lembut. Apabila engkau ingin
menyampaikan syariat Allah kepadanya, maka jangan sekali-kali engkau
membuat dia tidak tertarik mempelajari agama islam. Allah akan memberi
petunjuk jalan yang lurus kepada orang yang dikehendakinya.
PELAJARAN KE DUABELAS: KEUTAMAAN BERBUAT JUJUR
- الدّرس الثّانى عشر
فى فضيلة الصّدق
يابنىّ : احرص ان تكون صادق فى كلّ ما تحدث به غيرك حرصك على نفسك وملك, فانّ الكذب شرّ النّقائص والمعايب, Wahai anakku, berusahalah engkau untuk menjadi seorang yang selalu jujur dalam segala pembicaraan. Sebab sesungguhnya dusta itu adalah perbuatan yang buruk dan tercela. janganlah engkau berdusta untuk memperoleh nama baik di kalangan teman-temanmu tidak akan mempercayaimu, sekalipun apa yang engkau sampaikan itu adalah benar.
يابنىّ : اذا فغلت امرا تستحقّ عليه عقوبة من استاذك فلا تكذب عليه اذا سألك,
ولاتحاول الصّاق الذّنب باحد من اخوانك. فربّما قام البرهان على كذبك فتستحقّ
العقوبة مضاعفة عقوبة الذّنب وعقوبة الكذب. وهيهات ان تنجيك هذه العقوبة عن
عقوبة ربّك الّذى يعلم ما تكنّه فى صدرك.
wahai anakku, apabila engkau melakukan pelanggaran terhadap gurumu, engkau
wajib menerima sangsi, maka janganlah engkau berdusta. Bila engkau ditanya,
jawablah dengan terus terang. Dalam melakukan sesuatu hendaklah konsekuwen,
berani berbuat harus berani bertanggung jawab. jangan melibatkan temanmu
lantaran ingin menghindari sanksi, karena jika kebohonganmu telah
terbongkar, maka engkau akan menerima sangsi yang berlipat ganda di hadapan
Allah dan gurumu, yaitu sangsi berbuat salah dan sangsi berdusta. Engkau
tidak bisa menyelamatkan diri dari adzab Allah Yang Maha Mengetahui segala
apa yang engkau rahasiakan dalam hatimu.
يابنىّ : انّ الله تعلى لعن الكذبين فى كتابه العزيز فهل ترضى ان تكون ملعونا
عند الله وانت من طلبة العلوم الدّينيّة.
Wahai anakku, sesungguhnya Al Qur’an menegaskan bahwa Allah akan mela’nat
orang yang berdusta. Apakah engkau rela menjadi orang yang dila’nat Allah,
padahal engkau mempelajari Dienul Islam.
يابنىّ : اذا كذبت مرّة ونجوت حيث لا يوجد شاهد عليك, فقلّما تنجو فى غيرها
اذا ظهر كذبك بشاهادة من رآك.
Wahai anakku, apabila engkau berdusta sekali saja dan tidak ada orang yang
mengetahuinya, ada kemungkinan diketahui orang secara kebetulan di kemudian
hari. Dengan demikian semua kebohongan yang pernah engkau lakukan akan
terbongkar.
يابنىّ : اذا لم تخف من النّاس اذا كذبت عليهم افلا تخاف من مولاك الّذى يعلم
خائنة الاعين وما تخفى الصّدور.
Wahai anakku, apabilah engkau merasa tidak takut berdusta dihadapan manusia
dan menganggap itu adalah hal yang sudah biasa, apakah engkau merasa tidak
takut terhadab adzab Rabbmu yang selalu mengetahui segala yang dirahasiakan
di dalam hati?
يابنىّ : اذا كذب المرء مرّة تعوّد لسانه الكذب, فلا يكاد يصدق فى حديث ولا فى
مقال, فاحرص على تحرّى الصّدق فيما يجرى على لسانك, وايّاك ان تقع فى اكذوبة
ولوكان فيها ذهاب نفسك.
Wahai anakku, apabila seseorang berdusta, maka dia akan terbiasa
malakukannya. sulit baginya berbuat jujur. Karena itu usahakanlah untuk
selalu memelihara kejujuran. Hindari perbuatan bohong, sekalipun perbuatan
itu dapat menyelamatkan dirimu.
يابنىّ : هذه هى وصيّتى لك, فان كنت من اهل الصّدق كما هو شأن طلبة العلم
الشّريف, فعاهدنى على ان تكذب فى حديث قطّ, وقل: علىّ عهد الله وميثافه ان
لااكذب على احد ما عشت, وستظهر لنا الايّام مقدار احتفاظك بهذاالعهد الّذى
عاهدت الله عليه بين يديه استاذك وامام اخوانك.
Wahai anakku, ini adalah wasiatku kepadamu. apabila kamu termasuk orang
yang jujur sebagaimana sikap para penuntut ilmu, maka berjanjilah untuk
tidak berdusta dalam setiap pembicaraan. Katakanlah:”Ya Allah, hamba
berjanji untuk tidak berdusta kepada seseorang selama hidupku,” niscaya
akan nampak bagiku di kemudian hari sejauh mana kamu menjaga janji yang kau
ucapkan kepada Allah di hadapan guru dan teman-temanmu
يابنىّ : انّ بعض النّاس ممّن لاخلاق لهم يتّخذون الكذب المزاحا, فاحذر ان
تكذب على النّاس حتّى اذا سئلت قلت انّما كنت مزحا, فلا تكذب فى جدّ ولافى هزل
ولاتعوّد لسانك على غير الحقّ والصّدق.
Wahai anakku, sesungguhnya oarang-orang yang menjadikan dusta sebagai
permainan tidak akan mendapat pahala di sisi Allah. jangan sampai engkau
berdusta dan apabila ditanya, kemudian engkau menjawab: ”Aku hanya
main-main saja.” janganlah engkau berdusta, baik dalam keadaan serius
maupun santai. dan jangan membiasakan menggunakan lisanmu pada selain yang
haq dan benar.
واعلم انّ الّذى يعرف بالصّدق بين قومه وعشيرته واخوانه يؤخذ قوله حجّة بلا
برهان, ويكون موضع عدالة عند العامّة والخاصّة. فانكنت تحبّ ان تكون موثوقا بك
فاحرص على ان تكون صادق فى كلّ ما تحدّث. والله يتولّى هدايتك وارشادك الى
الصّواب.
Ingatlah! sesungguhnya seseorang yang selalu berbuat jujur, setiap
perkataan dan perbuatannya akan dijadikan dalil, sekalipun tanpa mengetahui
dalil yang sebenarnya(QS.Al Qur’an dan Hadits). Dia akan selalu diajak
bermusyawarah dan diminta pendapat dalam menyelesaikan sesuatu masalah.
jika engkau ingin mendapatkan kepercayaan seperti itu, maka usahakanlah
untuk selalu jujur dalam setiap pembicaraan. Dan Allah Maha Kuasa tentu
memberi petunjuk dan pertolongan ke jalan yang lurus.
PELAJARAN KETIGA BELAS : PELAJARAN KETIGA BELAS : KEUTAMAAN AMANAH
- الدّرس الثّالث عشر
فى فضيلة الامانة
يابنيّ : الامانة من اجمل ما يتحلّى به الانسان من الفضائل وضدّها الخيانة وهى
من اقبح الرذّائل الّتى تشين الانسان وتحطّ من قدره, الامانة. يابنيّ : حلية
اهل الفضل وزينة اهل العلم وهى مع الصّدق من الصفات الرّسل عليهم الصّلاة
والسّلام. فيابنيّ : كن امينا ولاتخن احدا فى عرض ولافى مال ولافى غيرهما,
اذاائتمنك احدا اخوانك على ماله فلاتخنه وردّه بمجرّد طلبه, واذاائتمنك على
سرّه فلاتخنه ولاتفشه الى اصدق صديق لك واعزّ عزيز عندك.
Wahai anakku, amanah(dapat dipercaya) merupakan sebaik-baik akhlaq dari
beberapa akhlaq yang terpuji, sedangkan khianat (tidak dapat dipercaya)
merupakan seburuk-buruk akhlaq yang hina dan rendah. Amanah merupakan
hiasan bagi orang yang mulia dan berilmu.Sesungguhnya amanah dan siddiq
(jujur) merupakan sebagian sifat-sifat para Rasul ‘alaihimu shalaatu was
salaamu (semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada mereka).
Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang dapat dipercaya dalam segala hal.
Janganlah engkau khianat dalam masalah kehormatan, harta kekayaan dan
sebagainya. Apabila seseorang memercayakan harta kekayaannya kepadamu, maka
janganlah engkau berkhianat dan kembalikanlah jika dia meminta. Apabila
sesorang telah memercayakan kepadamu suatu hal yang rahasia, maka janganlah
engkau berkhianat dan menceritakannya pada orang lain, sekalipun dia teman
yang dapat dipercaya dan mulia disisimu.
يابنيّ : انّ لك اخوانا يشاركونك فى المسكن لهم امتعه تركوها فى مسكنهم
اتّكالا على امانتك فلاتمدد يدك الى شىء من ذلك فى غيبتهم, ولا تمكّن احدا من
قربانها اذا كنت حاضرا وهم غائبون.
Wahai anakku, apabila engkau tinggal diasrama atau kos, janganlah engkau
mengambil atau menggunakan barang temanmu tanpa izin (ghasab). Jagalah hak
milik temanmu, jangan sampai ada seorangpun yang berani mengambilnya tanpa
izin, jika temanmu tidak berada ditempat
يابنيّ : احذر ان تكون متّهما بين اخوانك بالخيانة فكلّما ضاع منهم شىء
اتّهموك به ونسبوا اليك سرقته وان كنت بريئا.
Wahai anakku, jagalah dirimu, jangan sampai teman-temanmu menganggap dirimu
tidak dapat dipercaya. Jangan sampai mereka berprasangka engkau mencuri
barang-barang mereka, padahal engkau benar-benar tidak melakukannya.
يابنيّ : كن امينا فى كلّ شىء وفى كلّ صغيرة وكبيرة وايّاك ان تحدّث نفسك
بالخيانة فى عظيم اوحقير, فلا تفتح محفظة اخيك ولاصندوق امتعته فى غيبته
لمجرّد الاطّلاع على ما فيهما, فانّ ذلك من الخيانة, ولا تتجسّس على اخوانك,
فانّ ذلك من الخيانة, ولا تصغ باذنك الى اثنين يتسارّان, فانّ ذلك من الخيانة
ولا تطّلع على خطاب باسم غيرك فانّ ذلك من الخيانة.
Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang dapat dipercaya, baik dalam
masalah yang besar maupun urusan yang kecil. Hindarilah pembicaraan
khianat, sekalipun kepada dirimu sendiri, baik dalam hal yang dipandang
mulia maupun hina. Yang termasuk perbuatan khianat diantaranya membuka tas,
koper atau lemari temanmu, disaat dia tidak ada, sekalipun hanya dengan
niat melihat saja, jangan mencari-cari kesalahan temanmu, jangan mencoba
untuk mendengarkan pembicaraan kedua orang temanmu tanpa seizin mereka,
serta jangan memanggil seseorang dengan nama selain nama aslinya.
يابنيّ : ايّاك والمزاح بالخيانة,فلاتختلس من احد اخوانك شيئا على سبيل المزاح
لتردّه اليه اذا تفقّده فانّ ذلك يدعو الى سوء الظنّ بك واتّها مك بوا انت منه
برئ, وربّما رسخ فى ذهن البعض انّك من اهل الرّيبة وهيهات ان تنزع هذا الظّنّ
من قلوبهم.
Wahai anakku, janganlah engkau mengambil sesuatu milik temanmu dengan
maksud bergurau, dan segera engkau kembalikan bila dia mencarinya.
Perbuatanmu ini akan membuat temanmu selalu berprasangka buruk kepadamu dan
mencurigaimu, meskipun engkau tidak benar berniat mengambilnya. sulit
bagimu untuk menghilangkan prasangka buruk itu, bila mereka sudah terlanjur
beranggapan demikian. Sebelum hal itu terjadi, maka hindarilah.
يابنيّ : لا تخن نفسك ولا تخن احدا من النّاس. انّ من خيابتك لنفسك ان يسئلك
الاستاذ ليمتخنك فتنظر فى الكتاب اختلاسا, ثمّ تجيبه كانّك عالم بما سئلت عنه,
ومن خيانتك لنفسك ان تجلس مجلس الامتحان فاذا عجزت عن الجواب اختلست مسوّدة
اخيك لتكتب منها, اوسألته همسا ليجيبك هذه.
Wahai anakku, janganlah engkau berkhianat kepada dirimu sendiri dan kepada
orang lain. Termasuk berkhianat pada diri sendiri adalah membaca buku dan
menjawab pertanyaan guru dengan diam-diam terlebih dahulu membaca buku dan
menjawabnya seolah-oleh kamu mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
Termasuk berkhianat pada diri sendiri adalah saat duduk di
bangku ujian, bila kamu tidak mampu menjawabnya kemudian menyontek secara
langsung jawaban tersebut atau diam-diam meminta seorang teman untuk
menjawabnya.
يابنيّ : خيانة وجهالة وغشّ ايضا, فليتك اذكنت جاهلا لم تكن خائنا ولا غشّا شا
فاتّق.
Wahai anakku, dengan perbuatanmu itu, berarti engkau telah menipu dirimu
sendiri. Sekalipun engkau kurang mampu dalam pelajaran, asalkan tidak
menjadi penghianat dan penipu.
يابنيّ : الوقوع فى مثل هذا واجتهد فى درسك تتعلّم العلم وتسلم من الخياتة
والغش. والله يتولّى هدايتك وارشادك.
Wahai anakku, takutlah untuk melakukan hal seperti itu, dan
bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu. Selamatkanlah dirimu dari
perbuatan khianat dan menipu diri sendiri. Dan allah maha kuasa untuk
memberi petunjuk dan pertolongan kepadamu.
PELAJARAN KEEMPAT BELAS: KEUTAMAAN DALAM ‘IFFAH
- الدّرس الرّابع عشر
فى فضيلة العفة
العفّة – يابنىّ : من أخلاق الأخيار ومن صفات الأبرار فاحمل نفسك على التّخلّق
بها حتّى تصير ملكة راسخة فيك من العفّة أن تكون قنوعا لاتضنّ بطعامك وشرابك
على ذوى الحاجات ولا على احد من إخوانك ومن العفّة ان لا تتطلّع الى ما فى
ايدى النّاس فلا تطمح نفسك الى التّوسّع فى الماكل والمشارب واللّذائذ
الفانيّة
Wahai anakku, ‘iffah(menjaga diri dari suatu yang haram) adalah sebagian
dari akhlaq orang -orang yang mulia, termasuk sifat orang -orang yang
beramal baik.Sebab itu engkau harus memiliki akhlaq yang mulia itu agar
menjadi suatu watak yang tertanam dalam jiwamu.
Sebagian dari ‘iffah ialah berusaha untuk menjadi orang yang hidup
sederhana, tidak merasa berat untuk memberi makan dan minum kepada orang
yang sangat membutuhkannya, juga kepada kawan yang lain. dahulukan
kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi.
Bagian lain dari ‘iffah ialah jangan sekali-kali engkau melihat sesuatu
milik orang lain dengan maksud untuk memilikinya (thama’), jangan pula
engkau terlalu rakus dalam makan dan minum untuk mengejar kesenangan
sementara.
يابنىّ : من العفّة ان تقاوم نفسك وهواك فلا تنقاد لهما اذا حملاك على طلب شئ
من اللّذّات القبيحة الّتى يتسارع اليها اهل الفساد وينهمك فى طلبها الأشرار
والفجّار
Wahai anakku, termasuk ‘iffah pula jika engkau dapat membagi dan membedakan
kepentingan untuk pribadi serta kepentingan hawa nafsumu. Janganlah engkau
memperturutkan hawa nafsumu dalam mencari kepuasan yang hina, perbuatan
seperti ini hanya dilakukan oleh orang-orang dzalim (berbuat kerusakan),
orang-orang yang rendah akhlaq sajalah yang selalu memperturutkan hawa
nafsunya.
يابنيّ : إنّ الّذى يملأ بطنه من الخبز وحده كالّذى يملؤها من اللّحوم
والفواكه والحلوى كلاهما لا يستطيع ان يدخل فى معدّته شيئا إذا شبع ومصير ما
يأكله الأغنياء والفقراء واحد وهو تلك القاذورات
Wahai anakku, sesungguhnya orang kaya yang mengisi perutnya dengan roti
(makanan enak) sama saja dengan orang fakir yang mengisi perutnya dengan
makanan tidak enak, karena titik akhir dari semua itu adalah kotoran.
فيابنيّ : كن شريف النّفس بعفّتك ولا تدنّس شرف نفسك بأكلة تذبب لذّتها بمجرّد
الفراغ منها ويلحقك عارها اينما حللت وحيثما توجّهت
Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang berjiwa mulia dengan berbuat
‘iffah, janganlah engkau mengotori kemuliaan dirimu dengan makanan yang kau
makan dengan cepat, hingga tak terasa kelezatannya dan dimana saja kau
berada hindari cara makan yang rakus agar engkau tak mendapat celaan.
يابنيّ : العفّة تاج من لاتاج له فاتفظ بتاج العفّة الّذى يكسبك الوقار
والإحترام عند الخصّة والعامّة اتّق المحارم كلّها واذا مشيت فى الطّريق فلا
تملأ عينيك من النّساء ولا تكلّم امرأة ليست ذات رحم محرم منك . وايّك ان تخلو
بامرأة لايحلّ لك المقام معها وائتمر بامر الله فى كتابه العزيز حيث يقول : ”
قل للمؤمنين يغضّوا من ابصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إنّ الله خبير بما
يصنعون”.
Wahai anakku, bagi yang belum memilikinya, ‘iffah merupakan suatu perisai
diri. Peliharalah perisai tersebut yang akan mengantarkan dirimu kedalam
ketentraman dan kemuliaan hidup, baik dalam pandangan ulama ataupun dalam
pandangan orang awam (umum).
Wahai anakku, takutlah engkau dari segala perbuatan haram. Apabila engkau
berjalan dikeramaian, maka janganlah engkau memenuhi arah pandang matamu
terus-menerus kepada kaum wanita, begitu pula sebaliknya, janganlah engkau
asyik berbicara dengan wanita yang bukan mahram dan bukan sanak saudaramu
(sekalipun itu teman belajar). Hindarilah olehmu berdua dengan seorang
wanita, perbuatan seperti itu diharamkan untukmu. Berpegang teguhlah kepada
firman Allah: “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman : Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat.” (QS. An-Nuur: 30)
يابنيّ : ” إنّ الشّيطان يجرى من ابن آدم مجرى الدّم ” . “النّساء حبائل
الشّيطان وشركه الّذى يصطادبه ضعاف القلوب ” , فإيّاك يابنيّ : ان يستهويك
الشّيطان بمكره فتقع فى أكبر الخطايا وانكر المنكرات
Wahai anakku, dalam suatu hadist riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu
Dawud dari Anas bin Malik, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu
Dawud dan Ibnu Majah dari Shafiyah ra. Menerangkan : ” Sesungguhnya syaitan
itu menelusuri tubuh anak Adam (umat manusia) untuk menggodanya seperti
beredarnya darah di dalam tubuh”. Kaum wanita adalah tali pengikat bagi
syaitan dan sebagai jaringan yang dipasang oleh syaitan untuk menjerumuskan
orang-orang yang lemah.
Wahai anakku, takutlah dan jangan sampai syaitan menarik dirimu kearah
perangkap yang telah dipasangnya dengan memperturutkan hawa nafsu yang
tercela, sehingga dirimu terjerumus ke jurang dosa besar dan kemungkaran
dengan melakukan perzinaan dan lain sebagainya.
يابنيّ : تذكّر قول الله تعالى فى كتابه العزيز : ” ولا تقربوا الزّنا انّه
كان فاحشة وسآء سبيلا ” .
Wahai anakku, ingatlah selalu firman Allah: Dan janganlah kamu mendekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu
jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’: 32)
يابنيّ : وصيّتى لك ان تحترس من غواية الشّيطان ومن الشّهوات الخبيثة فإنّ الله مطّلع عليك فى خلوتك ومحاسبك على عملك
Wahai anakku, wasiatku padamu, hendaklah engkau menjaga diri dari godaan dan bujuk rayu syaitan serta dari syahwat yang keji. Sesungguhnya Allah swt. selalu mengawasimu, sekalipun engkau berada ditempat sepi dan Allah akan menghisab (menghitung) segala amal perbuatanmu.
يابنيّ : اقبل نصيحتى هذه واذكرها كلّما عرض لك خاطر سوء من الخطرات
الشّهواتيّة واستعذ بالله من الشّيطان الرّجيم ,وتوجّه الى الله بعزيمة صادقة
واسئله النّجاة من كيد الشّيطان وغروره . والله يتولاّك . يا بنيّ : بحفظه
ورعايته
Wahai anakku, terimalah nasihatku ini. Ingatlah selalu setiap saat,
lebih-lebih dikala engkau tertarik melakukan sesuatu yang jelek dengan
memperturukan syahwat yang hina. Mintalah perlindungan-Nya dari godaan
syaitan yang terkutuk, dengan membaca: “A’uudzuubillaahiminas syaithaanir
rajiim”. Hadapkanlah dirimu kepada Allah dari godaan dan rayuan syaitan.
Wahai anakku, sesungguhnya Allah menguasai, menjaga dan memelihara dirimu
dengan rahmat dan petunjuknya.
PELAJARAN KELIMA BELAS : KEUTAMAAN MURU’AH (KURANG MENJAGA KEHORMATAN DIRI), SYAHAMAH (MENCEGAH HAWA NAFSU) DAN ‘IZZATIN NAFSI (KEMULIAAN DIRI)
الدّرس الخامس عشر
فى المروءة والشّهامة وعزّة النّفس
يابنيّ : لاخير فى المرء اذا كان قليل المروءة دنئ الهمّة وضيع النّفس مبتذلا
بين قومه وعشيرته اذا أهين تصاغر وتذلّل واذا احتقر كان جبّانا فى موضوع
الدّفاع عن كرامة نفسه أمثال هؤلاء . يابنيّ : ليسوا أهلا لأن يتشرّفوا
بالإنتساب الى طلبة العلوم الدّينيّة ولا أن يكونوا من حملة الشّريعة
الإسلاميّة , فيابنيّ : احتفظ بمروءتك ولاتضع نفسك فى غير موضعها واحترس من
مخالطة السّفلة ومن معاشرة اللّئام وترفّع عن الدّنايا ولا تكن عبدا لبطنك ولا
عبدا لشهواتك
Wahai anakku, tidak ada kebaikan bagi seorang yang sedikit muruahnya
(kurang menjaga kehormatan diri), membuat dirinya hina dalam pandangan umat
dan teman pergaulan. Apabila seseorang dihina dan dicela, dia akan merasa
rendah diri serta kehilangan kemuliaan dirinya.
Wahai anakku, kepribadian orang-orang seperti itu bukanlah watak dan
kepribadian orang-orang yang mempelajari Dien, dan tidak patut dimiliki
orang-orang yang memegang teguh ajaran syari’at Islam.
Wahai anakku, jaga dan pelihara sifat muruahmu, janganlah engkau dudukkan
dirimu pada tempat yang bukan tempatnya. Pelihara dan jagalah dirimu dari
pergaulan dengan orang-orang yang rendah akhlaqnya dan tercela. Angkatlah
kehormatan dirimu dari sifat-sifat kehinaan, janganlah engkau menjadi budak
perutmu (hidup untuk makan ibarat binatang) dan janganlah engkau menjadi
budak nafsu syahwatmu dengan memperturutkan apa yang dikehendakinya.
يابنىّ : الفقر من المال لايعدّ فى عيوب الرّجال يعاب المرء بقلّة مروءته
لابقلّة ثروته ويحمد على جميل فعاله لاعلى كثرة ماله. من المروءة ان تصون ماء
وجهك ان ذلّ السّؤال راضيا بعيش الكفاف بحسبك لقيمات يقمن صلبك فلا تجعل لأحد
عليك منّة فى الحصول على شئ من لذّتك الفانية . ومن المروءة ان تنظر الى ذوى
الحاجات من إخوانك نظرة الإحترام ونظرة الإشفاق. ومن المروءة اذا ساعدت احد
إخوانك بشئ من مالك ان لا تجعل ذالك وسيلة الى إذلاله واحتقاره
Wahai anakku, fakir (kekurangan)dalam masalah harta tidaklah menjadi
tercela bagi umat manusia. Seseorang akan tercela jika tidak memiliki sifat
muruah, bukan karena sedikitnya harta. Seseorang akan mendapat pujian jika
memiliki sifat muruah dan baik dalam bergaul dengan keluarga dan temannya,
jadi bukan karena banyak harta.
Sebagian dari sifat Wara’ (orang yang dalam ilmunya) ialah menjaga wajahmu
dari kehinaan memita-minta, ridha untuk hidup sederhana apa adanya, makan
hanya sekedar untuk penguat badan saja, sebagaimana diterangkan dalam
hadits syarif, dari Nabi saw: “Tidaklah anak adam (umat manusia) memenuhi
suatu wadah yang lebih jelek daripada perutnya. Hanya sekedar kebutuhan
untuk mempertahankan kekuatan tubuhnya saja dia makan. Apabila merasa harus
makan banyak, maka hendaklah dibagi isi perutnya, yaitu: sepertiga untuk
menyimpan makanan, sepertiga untuk menyimpan minuman, dan sepertiga lagi
untuk pernafasan.” (Hadist riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim
dari Miqdad bin Mu’dikariba)
Janganlah engkau memancing seseorang untuk mengungkapkan sesuatu yang telah
diberikan kepadamu baik berupa barang ataupun yang lainnya, itu merupakan
kesenangan sementara saja.
Sebagian lagi dari cara menjaga kehormatan diri ialah engkau selalu melihat
dengan penuh kasih sayang kepada fakir miskin dan orang-orang yang sangat
membutuhkan.
Termasuk cara menjaga kehormatan diri yang lain ialah apabila engkau
memberikan pertolongan kepada salah seorang teman baik dengan harta ataupun
lainnya, janganlah engkau jadikan jalan untuk menghina dan mencela.
يابنيّ : من الشّهامة ان تعفو عمّن ظلمك وانت قادر على الإنتقام منه وتحسن الى
من اساء إليك وانت أقوى منه على الإساءة ومن الشّهامة ان تقول كلمة الحقّ ولو
على نفسك . ومن الشّهامة ان تحافظ على كرامتك وان كنت فقيرا معدما
Wahai anakku, sebagian dari syahamah (mencegah hawa nafsu) ialah memaafkan
orang yang bersalah atau berbuat jahat kepada dirimu, sekalipun dirimu
mampu dan kuat untuk membalasnya. Bagian lain dari syahamah ialah berkata
benar, sekalipun pada diri sendiri dan menjaga kehormatan diri sekalipun
engkau hidup fakir tanpa harta.
يابنيّ : من لم يكن عزيزا فى نفسه لايستفيد بالمال ولابغيره عزّا عزّ النّفس
أفضل وأشرف من العزّ بالمال ! فمن عزّة النّفس ان يتجمّل بين النّاس وان كنت
فقيرا ! ومن عزّة النّفس ان لا تبوح باتياجك لأحد مهما كانت منزلته عندك . ومن
عزّة النّفس ان تصبر على مضض العيش صبرالكرام وان لاترفع حاجتك الى غير مولاك
Wahai anakku, orang yang tidak menjaga ‘izzatin nafsi (kemuliaan diri) maka
tidak akan ada manfaat harta dan yang lainnya untuk mencapai suatu
kemuliaan.
Kemuliaan diri adalah lebih utamadan lebih mulia daripada kemuliaan harta
benda. Sebagian dari kemuliaan diri adalah menunjukkan akhlaq yang baik
dihadapan umat manusia, sekalipun engkau fakir. Tidak memperlihatkan hajat
kebutuhanmu kepada seseorang yang dekat denganmu. Sebagian lagi dari
kemuliaan diri ialah bersabar dikala mendapat kesulitan hidup, dengan
kesabaran yang terpuji dan berserah diri kepada Allah, janganlah meminta
bantuan selain kepada Rabbmu.
يابنيّ : من عزّة النّفس ومن المروءة والشّهامة ان لا تحتمل الضّيم والإذلال
لنفسك ولا لأحد من إخوانك ولا لأحد من أبناء ملّتك ولالوطنك الّذى من طينته
خلقت وتحت سمائه تربّيت , قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : ” المؤمن
للمؤمن كالبنيان يشدّ بعضه بعضا ” .
Wahai anakku, sebagian dari ‘izzatin nafsi, muriah dan syahamah ialah
menjauhkan diri dari melakukan perbuatan yang hina dan rendah untuk dirimu,
jauhi perbuatan yang dapat menjatuhkan harga diri teman serta juga menjauhi
perkara-perkara yang dapat menjatuhkan nama baik generasi penerus yang
menjunjung agama Islam, menjaga nama baik lingkungan dimana engkau
berpijak. Rasulullah saw. telah bersabda: “Orang mukmin dengan orang mukmin
yang lainnya itu ibarat suatu bangunan, yang satu sama lainnya saling kuat
menguatkan.” (Hadits riwayat Bukhari, Muslim dari Abi Musa Al-Asy’ari ra.)
PELAJARAN KEENAM BELAS: GHIBAH, NAMIMAH, HIQD, HASUT DAN TAKABBUR
- الدّرس السّادس عشر
فى الغيبة والنّميمة والحقد والحسد والكبر والغرور
يابنىّ : من الأخلاق الذّميمة ان تذكر أخاك فى غيبته بما يكره ان يسمعه بإذنه
wahai anakku, sebagian dari akhlaq tercela dan hina adalah ghibah (engkau
membicarakan kejelekan temanmu di saat dia tidak ada). Apabila dia
mengetahuinya tentu akan merasakan tidak senang.
يابنيّ : لكلّ إنسان عيب فكما لاتحبّ ذكرعيوبك فى غيبتك يجب أن تصون لسانك عن
عيوب النّاس فى غيبتهم فاجتنب الغيبة – يابنيّ : واجتنب نظيرتها فى الخبث وهى
النّميمة فلاتسع بالفساد بين النّاس . لاتقل لأحد اخوانك إنّ فلانا قال فيك
كذا وكذا وفلانا رماك بكذا
Wahai anakku, pada saat orang pasti mempunyai kekurangan, karena itu
jauhilah olehmu membicarakan kejelekan orang lain. Wahai anakku, jauhilah
ghibah, jahuhi perbuatan-perbuatan yang sejenisnya. Perbuatan yang serupa
dengan ghibah adalah namimah(mengadu domba), janganlah engkau berbuat
kerusakan di kalangan umat manusia janganlah engkau mengatakan kepada
seseorang bahwa si fulan telah mengumpatmu, si fulan menuduhmu berbuat
sesuatu dan lain sebagainya
يابنيّ : الغيبة والنّميمة من أخلاق الأدنياء وأخلاق اللّئام لامن أخلاق طلاّب
العلوم الدّينيّة فلا تدنّس نفسك بهذه الأخلاق الذّميمة : ” ياأيّها الّذين
آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظّنّ إنّ بعض الظّنّ اثم ولا تجسّسوا ولا يغضب بعضكم
بعضا ايحبّ أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتّقواالله إنّ الله توّاب
الرّحيم
Wahai anakku, ghiah dan namimah adalah sebagian dari akhlaq yang renda dan
tercela, bukan akhlaq kaum pelajar, juga bukan akhlaq pelajar yang
mempelajari Dienul Islam. Karena itu janganlah engkau mengotori diri dengan
akhlaq yang rendah dan hina itu. Dalam Al Qur’an ditegaskan:”Wahai
orang-orang yang beriman, jahuilah olehmu kebanyakan dari peransangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging
saudaranya yang mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.”(QS. Al-Hujaraat:12)
يابنيّ : لاتحسد أخاك على نعمة أنعم الله بها عليه دونك فلو شاء ربّك لأعطاك
كما أعطاه
Wahai anakku, janganlah engkau hasad(dengki) kepada temanmu yang mendapat
kenikmatan dari Allah, karena dirimu tidak mendapatkannya . Mungkin pada
suatu saat Allah akan memberikanmu ni’mat seperti apa yang diperoleh
temanmu.
يابنيّ : لايستفيد من حسده الاّ العداوة والبغضاء إنّك اذا حسدت أخاك أبغضك
وعاداك وأبغضاك لهذاالخلق الذّميم كلّ من عرفك فدع الجسد . يابنيّ : ودع الحقد
على إخوانك وعلى النّاس كافّة لاتضمر لأحد سوءا وإذا أساء إليك إنسان ثمّ
اعتذر فقابل معذرته بالقبول وامح من قلبك حبّ الإنتقام منه
Wahai anakku, hasad itu sama sekali tidak ada manfaatnya, bahkan
menimbulkan permusuhan dan dendam. Sesungguhnya apabila engkau dengki
kepada salah seorang teman, maka temanmu akan marah dan membencimu, setiap
orang yang mengetahuinyapun akan memberi penilaian bahwa dirimu berakhlaq
rendah dan tercela.
Wahai anakku, karena itu tinggalkan;ah sifat ghibah, namimah dan hasad.
Tinggalkan pula sifat hiqd(benci) kepada teman dan kepada sekalian umat
manusia, janganlah engkau menyimpan perasaan jelek kepada seseorang. Apabi
ada seseorang berbuat salah kepadamu, kemudian memohon maaf maka maafkanlah
dengan penu keikhlasan dan kejujuran, buanglah jauh-jauh perasaan untuk
membalas dendam.
يابنيّ : كن سليم الصّدرمن حبّ الأذى يتودّد اليك النّاس ويحبّوك
Wahai anakku, jadilah engkau seorang berhati suci, bersih dari sifat hasad,
hiqd dan lainnya, karena orang akan merasa bahagia dan cinta kepadamu.
يابنيّ : الحقد والحسد خلقان خبيثان لايضرّان الاّ صاحبهما فلا الجسد ينقل
اليك نعمة من حسدته ولاالحقد بضارّمن أضمرت له السّوء الاّ ان يشاء الله
ولكنّك اذا كنت حسودا حقودا يكاد يلتهب قلبك من الغيظ ليلك ونهارك
Wahai anakku, hiqd dan hasad itu adalah akhlaq yang buruk, yang tidak akan
memberi mudlarat kecelakaan kecuali kepada orang yang memiliki sifat itu.
Hasad tidak akan dapat memindahkan keni’matan yang dimiliki seseorang
kepada dirimu. Bila dirimu menjadi orang yang pendengki dan pembenci, maka
akan selalu panas, sakit hati sepanjang siang dan malam. Dirimu tidak akan
tenang selama sifat hasad dan hiqd masih tertanam dalam hatimu.
يابنيّ : اذا أنعم الله عليك بنعمة فاشكره ولا تتكبّر على خلقه فإنّ الّذى
وهبك هذه النّعمة قادر على سلبها منك وإنّ الّذى حرم غيرك قادر على اعطائه ضعف
ما اعطاك فلا تتعرّض لغضب الله تعالى بالتّكبّر على خلقه فإنّ الله لا يحبّ
المتكبّرين
Wahai anakku, apabila Allah memberi ni’mat karunia kepadamu, bersyukurlah,
jangan engkau takabbur(sombong) terhadap sesama makhluq. Sesungguhnya Allah
Dzat yang memberimu ni’mat dan Dia kuasa untuk mencabutnya kembali.
Sesungguhnya Allah mencegah yang tidak memberimu ni’mat kepada selainmu itu
kuasa untuk memberinya berlipat ganda dari apa yang telah diberikan
kepadamu. Karena itu janganlah engkau membuat Allah murka dengan takabbur
kepada makhluq-Nya, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
takabbur.
يابنيّ : لايحملنّك الغرور بما اعطاك الله على نسيان عبوديّتك لمولاك وإنّك
واحد من مخلوقاته لا فضل لك على احد منهم عند الله الاّ بالتّقوى . ” ياأيّها
النّاس إنّا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إنّ أكرمكم
عند الله أتقاكم إنّ الله عليم خبير ” .
Wahai anakku, janganlah dirimu terbuai oleh apa yang Allah berikan
kepadamu, sehingga engkau lupa beribadah kepada-Nya, sesungguhnya dirimu
adalah sebagian dari makhluq-makhluq -Nya yang wajib bersyukur kepada-Nya.
Engkau mempunyai kedudukan yang sama dengan umat manusia lain, dan engkau
akan mendapat kedudukan yang lebih tinggi bila engkau bertaqwa. Dalam Al
Qur’an ditegaskan:”Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”(QS.Al-Hujaraat:13)
PELAJARAN KETUJUH BELAS : KEUTAMAAN TOBAT, ROJA, KHOUF, SABAR DENGAN BERSYUKUR
- الدّرس السّابع عشر
فى التّوبة والخوف والرّجاء مع الشّكر
يابنيّ : العصمة من الذّنوب والخطايا لىست الاّ للانبياء عليهم الصّلاة
والسّلام, فاذا قدّر عليك الوقوع في خطيئة من الخطايا فبادر بالتّوبة الى الله
تعالى واستغفر ربّك انّه كان غفّارا.
Wahai anakku, hindarkanlah diri dari dosa dan kesalahan, terkecuali para
nabi ‘alaihimush shalaatu wassalaam, mereka semua ma’shum ( terjaga). jika
dirimu terpaksa melakukannya, beristighfarlah kepada Allah swt,
sesungguhnya Rabbmu Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya
يابنيّ : التّوبة من الذّنب ليست مجرّد كلمة تقولها بلسانك ولكنّ التوبة على
الحقيقة اعترافك بين يدى مولاك باالخطيئة التى وقعت منك واعترافك بانّك مذنب
مستحقّ للعقوبة الّتى قدّرها الله لهذا الذنب, وان تشعر بالحزن واالنّدم على
ما فرط منك وان تعاهد الله على ان لاتعود لمثله ابدّا, ثمّ ابتهل الى الله ان
يصفح عنك فيما سلف, فان شاء عفا عنك وان شاء عاقبك.
Wahai anakku, sesungguhnya bertobat dari dosa yang kau lakukan tidak cukup
dengan kata-kata lisan saja, tetapi tobat yang sebenarnya ialah; pengakuan
semua dosa yang telah engkau lakukan dihadapan Rabbmu, dengan kesadaran
bahwa sesungguhnya engkau telah berdosa dan wajib menerima siksa
sebagaimana yang ditentukan Allah swt. Dalam bertaubat hendaklah engkau
beristighfar dengan perasaan sedih dan menyesal atas perbuatan-perbuatan
yang engkau lakukan. Dan berjanjilah kepada Allah untuk tidak melakukan
lagi selamanya. Kemudian berserah diri dan berharaplah kepada Allah untuk
mendapatkan ampunan dosa yang telah engkau lakukan. Apabila Allah
menghendaki tentu akan mengampunimu, tapi mungkin pula Allah akan
menyiksamu.
هذه -.يابنيّ : حقيقة الّتوبة والاستغفار لاان تقول بلسانك تبت الى الله وانت
مصرّ على مخالفة مولاك. انّ التوبة باللّسان بدون ندم ولا اقلاع عن الذّنب
خطيئة اخرى تستحقّ عليها العقوبة.
Wahai anakku, ini adalah cara bertobat dan istighfar yang sebenarnya
(taubatan nashuhah). Bukan hanya cukup dengan ucapan : “Aku bertobat kepada
Allah”, tapi dirimu masih selalu melakukan maksiat. Hal ini merupakan
perbuatan dosa lain yang wajib pula mendapatkan siksa Allah swt.
يابنيّ : انظر الى نفسك مع ابيك واستاذك اذا امراك بالمواظبة على الدّرس
فاهملت واراد عقوبتك فقلت : انّى تائب, هل تصحّ توبتك وانت لاه عن دروسك ؟
اليست هذه التّوبة من الاكاذيب التّى تستحقّ عليها عقوبة اخرى ؟.
Wahai anakku, ambillah pelajaran dari dirimu sendiri, jika orang tua dan
gurumu menyuruhmu untuk belajar dengan tekun tetapi engkau mangabaikannya
dan ketika orang tua serta gurumu hendak memberimu hukuman, engkau berkata:
“Aku bertobat”, apakah tobatmu itu dapat diterima oleh orang tua dan
gurumu, sedangkan engkau masih juga malas belajar? Apakah ini bukan
merupakan tobat yang pantas untuk mendapatkan sanksi dua kali lipat?
يابنيّ : الخوف من الله يحول بين المرء وذنبه فمن اشتدّ خوفه من ربّه فقلّما
يقترف خطيئة من الخطيا, فخف الله.
Wahai anakku, jadikanlah takut kepada siksa Allah, sebagai dinding pemisah
antara dirimu dengan perbuatan dosa. Barang siapa yang takut kepada siksa
Allah, maka sedikit sekali kemungkinan dia melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan-ketentuan Allah, karena dia yakin bahwa segala perbuatan tentu
akan dilihat dan dibalas Allah swt.
يابنيّ : خوفا يحول بينك وبين مخالفة امره, ولا تيأس من روح الله اذا فرطت منك
خطيئة وابتهل الى الله فى سرّك وجهرك واسئله العفو والمغفرة. انّ ربّك
غفوررّحيم.
Wahai anakku, janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah, apabila
engkau terlanjur melakukan dosa. Berserahlah dan dekatkanlah dirimu kepada
Allah dikala kau sendiri atau dalam keramaian, mintalah ampunan dan
maghfirah kepada-Nya,Rabbmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
يابني : اذا اصابتك مصيبة فى نفسك او مالك او فى عزيز عندك فاصبر واحتسب اجرك
عند الله وقابل قضاءالله وقدره بالرّضا واالقبول, واشكر مولاك على لطفه بك
واحسانه اليك اذ لم يضاعف المصيبة عليك, واسأله اللّطف فى القضاء والقدر وقل:
اللهمّ انّى لااسألك ردّ القضاء ولكن اسئلك اللّطف فيه.
Wahai anakku, kalau dirimu ditimpa musibah, baik menimpa dirimu, hartamu
ataupun sesuatu yang engkau anggap berharga, maka bersabarlah. Mintalah
pahala disisi Allah dengan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya.
Terimalah dengan ridha Qada’ dan Qadar-Nya. Bersyukurlah kepada Rabbmu atas
kelembutan dan kebaikan yang Allah telah curahkan kepadamu, agar musibah
yang menimpa dirimu tidak dapat digandakan. Mohonlah kehalusan Qadla’ dam
Qadar-Nya serta ucapkanlah: “Ya Allah, sesungguhnya aku tidak bermohon
kepadamu akan tertolaknya Qadla’, tetapi aku mohon kepadamu akan kasih
sayangmu dalam menghadapi musibah”.
يابنيّ : لواطّلعت على الغيب لاخترت صنع الله بك, فما من مصيبة الاّ وعندالله
اعظم منها فلا تنازع الاقدار ولاتعترض على مولاك فانّه الفعّال لما يريد
ولارآد لقضائه, ولامعقّب لحكمه يفغل ما يشآء وهو الحكيم الخبير.
Wahai anakku, apabila engkau kehilangan suatu barang, tentu jalan keluarnya
engkau akan menggunakan baran lain yang ada, sekalipun barang tersebut
engkau anggap lebih rendah nilainya dari yang hilang. Tidaklah musibah
tersebut engkau rasakan sangat berat, kecuali di akhirat nanti lebih berat,
kecuali di akhirat nanti akan lebih berat dari yang kau hadapi sekarang.
Karena janganlah engkau mengkufuri musibah itu dengan mengingkari takdir
Allah serta jangan sampai musibah yang menimpa dirimu menjadi penghalang
untuk beribadah kepada Rabbmu, sesungguhnya Rabbmu adalah Dzat yang Maha
Berkehendak, tidak ada satupun makhluk yang bisa menolak takdir-Nya dan
Allah Maha Bijaksana lagi Maha Waspada.
PELAJARAN KE DELAPAN BELAS : KEUTAMAAN BERAMAL DAN MENCARI REZEKI YANG DISERTAI TAWAKKAL SERTA ZUHUD
الدّرس الثّامن عشر
فى فضيلة العمل والكسب مع التّوكّل والزّهد
يابنيّ : تعلّم العلم لتعمل به فى نفسك ولتعلّمه للنّاس وتحملهم على العمل به,
وتعلّم العلم لتحسن بعلمك تدبير حياتك وطريق معاشك ومعادك فما تعلّمت ليكون
العلم غلّا فى عنوقك ولا قيدا فى رجلك يمنعك السّعى ويحول بينك وبين اسباب
معاشك.
Wahai anakku, tuntutlah ilmu sebanyak mungkin, agar engkau dapat
mengamalkan dan memberi manfaat untuk dirimu, serta dapat mengajar,
menunjukkan dan mengajak umat manusia dalam mengamalkan ilmu tersebut.
Belajarlah agar engkau dapat memperdalam ilmumu dengan jalan mengambil
pelajaran dari hidup dan kehidupanmu serta mendapatkan jalan keluar dalam
menempuh kehidupan duniawi dan ukhrawi. Janganlah engkau mempelajari suatu
ilmu tetapi ilmu itu akan mencelakakan dirimu dan jangan sampai ilmu
tersebut menjadi pengikat atau pencegah gerak langkahmu dalam berpijak, ini
karena piciknya pikiranmu dalam mengartikan ilmu yang akhirnya ilmu yang
engkau miliki dapat menjadi jurang pemisah antar kehidupan dan hati
nuranimu.
يابنيّ : العالم اولى ان يكون قدوة للنّاس فى اكتساب المال من وجوه الحلّ
لانفاقه فى وجوه البرّ. هذا هو العالم الّذى يشرق نور علمه على العامة فيهتدون
بهديه اذاباع واذااشترى واذااستدان واذازرع واذااتّجر واذا انفق.
Wahai anakku, orang yang ‘alim patut menjadi iswah ( teladan ) bagi umat
manusia dalam bekerja ( mencari harta ), karena dia lebih mengerti cara
mencari dan menafkahkan hartanya ke jalan yang halal. Dia juga memiliki nur
ilmu yang akan memberi petunjuk kepada kita di kala jual beli, utang
piutang, bercocok tanam, berdagang dan menginfakkan hartanya.
يابنيّ : لا عيب على الطالب العلم اذا عمل فى مزرعته اومزرعة ابيه بنفسك,
انّمالعيب كلّ العيب ان يكون كلّا على النّاس يترقّب الصّدقات وينتظر فضلة
اصحاب المروءات
Wahai anakku, bukan perbuatan hina apabila seorang pelajar bercocok tanam
atau membantu orang tuanya bercocok tanam. Sesungguhnya perbuatan hina itu
ialah : apabila hanya mengejar-ngejar infaq dan sedekah serta
menggantungkan diri kepada belas kasihan orang lain atau hanya selalu
menantikan sisa makanan dari orang lain.
يابنيّ : كان النّبىّ صلّى الله عليه وسلّم يرعى الغنم قبل البعثة ثمّ كان
يتّجر حتّى بعث, ومازال كذلك حتّى كان رزقه تحت ظلّ رمحه, وكان ابو بكرى
الصّدّيق تاجر حتّى استخلف وكذلك كان اصحاب رسول الله صلّى الله عليه وسلّم
ومن تبعهم من السّلف الصّالح فما منعهم العلم عن مزاحمة النّاس فى كسب الحلال
بل كانو قدوة حسنة وجوه الكسب.
Wahai anakku, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah mengembalakan kambing
sebelum diutus menjadi Nabi, kemudian beliau berdagang sampai beliau diutus
menjadi Nabi dan beliau tidak pernah meninggalkan usaha untuk hidup serta
kehidupannya, yang akhirnya rezeki beliau datang dari hasil ghonimah
(rampasan perang). Sebagaimana Imam Ahmad, Bukhori dan lainnya meriwayatkan
hadits dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau telah bersabda: “Allah
tidak mengutus seorang Nabi, kecuali dengan mengembalakan kambing terlebih
dahulu”. Para sahabat mengajukan pertanyaan: “Apakah engkau juga demikian
wahai Rasulullah?” Jawabnya: “Ya, aku mengembalakan kambing diladang
sebelah sana, milik penduduk Makkah”.Berdagangpun telah dilakukan dalam
sejarah kehidupan Rasulullah saw. Adapun hadits-hadits shahih yang
menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi saw. bekerja sama dengan Khadijah untuk
berdagang sebelum beliau diutus menjadi Nabi. Imam Ahmad meriwayatkan
hadits dari Ibnu Umar, dari Nabi saw. beliau bersabda: “Aku diutus dengan
mengangkat pedang (berperang) dizaman akhir, sampai Allah saja yang
diabadi, tidak ada yang menjadi sekutu bagi-Nya. Dan rezekiku datang dari
bawah anak tombak”.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, juga seorang saudagar yang besar dan pekerjaan ini
pun berhenti setelah beliau menjadi khalifah pertama. Demikian juga para
sahabat Nabi yang lain dan para tabi’in serta para “Salafus Shalih”, selalu
bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Dien yang mereka miliki tidaklah
mencegah dirinya dari pergaulan dengan umat manusia dalam usaha mencari
rezeki yang halal, tetapi mereka bahkan menjadi teladan di dalam bekerja.
يابنيّ : انّك ستطّلع على كثير من الاحكام الشّرعيّة فى البيع والرّهن
والاجارة والمضاربة والمزارحة ونحوها فاعمل بما تعلم, وعلّم النّاس يضاعف الله
لك الاجر على علمك وعملك.
Wahai anakku, sesungguhnya engkau telah mengetahui banyak ilmu syara’ dalam
agama islam, baik itu masalah jual beli, gadai, sewa menyewa , berdagang ,
bercocok tanam dan sebagainya. karena itu beramalah dengan ilmu yang telah
kau miliki dan ajarkan umat manusia. sehingga Allah swt akan melipat
gandakan pahalamu dalam beramal dan menyebar luaskan ilmu.
ايّاك يابنيّ : ان تظنّ كما يظنّ بعض الاغنياء ان التوكّل على الله هو ترك
العمل والاستسلام للاقدار.انّ الزّارع الّذى يحرث ارضه ويعمل فيها بنفسه ليلا
ونهارا من افضل المتوكّلين على الله اذاحسنت نيّته فانّه وضع الحبّة فى بطن
الارض واحسن عمله, وفوّض الامر الى ربّه فان شاء انبتت سبع سنابل فى كلّ سنبلة
مائة حبّة وان شاء اماتها فلم تنبت شيئا.
Wahai anakku, janganlah engkau berpendapat seperti orang orang bodoh yang
mengatakan bahwa tawakkal (berserah diri kepada Allah) ialah dengan
meninggalkan usaha (bekerja) dan berserah begitu saja kepada takdir
(ketentuan Allah). sesungguhnya seorang petani yang bercocok tanam di sawah
pada waktu siang dan malam merupakan contoh orang yang bertawakkal kepada
Allah, asalkan niatnya baik dan benar , petani itu telah menebarkan benih
disawah ladangnya, memelihara dengan baik dan setelah itu berhasil atau
tidaknya dalam bertani diserahkan sepenuhnya kepada tuhannya, kalau
sekiranya Allah menghendaki tentu akan tumbuh semi yang baik sehingga
membawa hasil 700 kali lipat dari benih aslinya, dan apabila Allah
menghendaki untuk tidak tumbuh, maka sama sekali tidak akan membawa hasil.
itulah sebaik baik tawakkal yang tidak disertai kesedihan dan kebencian
apabila tidak berhasil seperti yang kita harapkan.
يابنيّ : ليس الزّهد ترك العمل ولكنّ الزّهد ان يخرج حبّ الدّنيا من قلبك.
فاذا اكتسبت اكثر من حاجتك واسيت الضّعفاء وتصدّقت على الفقراء ولم يدفعك
الحرص والحبّ الاستكثار الى طلب الدّنيا من غير الوجوه الّتى احلّ الله
لعباده.
Wahai anakku, “zuhud” (tidak terikat pada dunia) bukanlah berarti
meninggalkan usaha (bekerja), tetapi zuhud ialah menghindarkan diri dari
mencintai harta kedunawian didalam diri apabila engkau bekerja sesuai
dengan hajat kebutuhan hidupmu dan memberi pertolongan kepada orang orang
yang lemah, serta bersedekah kepada orang orang fakir dan engkau tidak
berkeinginan untuk menumpuk harta kekayaan kecuali dengan jalan yang
dibenarkan oleh Allah, di gunakan untuk beribadah kepada-Nya.
يابنيّ : ” وابتغ فيما اتاك الله الدّارا الآخرة ولا تنس نصيبك من الدّنيا
واحسن كما احسن الله اليك ولاتبغ الفساد فى الارض انّ الله لايحبّ المفسدين “.
wahai anakku, “Dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan Allah
kepadamu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah(kepada orang
lain), sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang
berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash:77)
PELAJARAN KE SEMBILAN BELAS: KEUTAMAAN IKHLAS DENGAN NIAT LILLAHI TA’ALA DALAM SETIAP AMAL
- الدّرس التّاسع عشر
فى اخلاص النّيّة لله تعلى فى جميع الاعمال
يابنيّ : “انّما الاعمل بالنّيّات وانّما لكلّ امرئ مانوى”. انّ الّذى يترك
الاكل والشّرب من طلوع الفجر الى غروب الشّمس بنيّة الصًوم كالّذى يتركهما
لانّه لم يجدهما لكنّ الاوّل له اجر الصّائم والثّانى ليس له ذلك الاجر,فاخلص
النّيّة لمولاك.
Wahai anakku, dalam hadist nabi diterangkan bahwa :”sesungguhnya setiap
amal itu tergantung kepada niatnya. dan seseorang akan mendapat balasan
sesuai dengan apa yang diniatkan.” (Hadist riwayat Bukhari, Muslim, dan
yang lain dari Umar bin Khattab ra. dari Rasulullah saw.). sesungguhnya
orang orang yang menghindari makan dan minum dari pagi hingga sore dengan
niat puasa, maka saja dengan lapar dan hausnya orang yang tidak makan dan
minum dari pagi hingga sore.tetapi orang yang pertama, disertai dengan niat
puasa, maka ia akan mendapatkan pahala di sisi Allah dengan pahala orang
puasa disertai niat. karena itu ikhlaskanlah dirimu dengan niat untuk
mengabdikan diri kepada tuhanmu dalam segala amal.
يابنيّ فى جميع اعمالك, تفقّه فى الدّين بنيّة الوقوف عند حدود الله فيما احلّ
وحرّم, فما كان حراما اجتنبته لانّ الله نهاك عنه, وما كان واجبا فعلته لانّ
الله امرك به,
Wahai anakku, belajarlah agama islam dengan niat menghindarkan diri dari
larangan Allah, untuk mengetahui hukum hukum Allah mana yang dihalalkan dan
yang di haramkan. Allah memerintahkanmu untuk mengamalkan yang halal dan
menjauhkan yang haram.
وتعلّم علوم اللّغة العربيّة لتقوى على ادراك الحكم والمواعظ الّتى استودعها
الله تعلى كتابه الكريم واجرها على لسان رسوله الله صلّى الله عليه وسلّم فيما
صحّت روايته عنه, وتعلّم العلوم العقليّة لتقوى بها حجّتك وتستصئ بصيرتك فى
نصرة دين الله وارشاد الخلق الى سبيل الهدى.
Belajarlah tentang ilmu tata bahasa arab, agar engkau mudah memahami hukum
hukum dan nasihat nasihat yang telah Allah sampaikan pada kitab-Nya yang
mulia Al-Qur’an. dan Allah menerangkan hukum hukum tersebut melalui lisan
seorang rasul saw dengan riwayat yang shahih , dapat di percaya sebagai
pedoman hidup. pelajari pola ilmu logika (ilmu yang dapat diterima akal),
akan kita kuat dan cepat dalam mengajukan hujjah (argumentasi) dan juga
agar engkau dapat memberikan penjelasan yang semaksimal mungkin dalam
menyebarluaskan ajaran islam serta mengajak umat manusia ke jalan yang
diridhoi Allah.
يابنيّ : اجعل اعملك كلّها لخدمة مولاك الّذى خلقك وسوّاك. لاتطلب بها غير وجه
ربّك.
Wahai anakku, jadikan setiap langkah perbuatanmu bagian dari pengabdian
kepada tuhanmu yang telah menciptakan dan menyempurnakan dirimu dalam
bentuk lahir dan batin. jangan sekali kali engkau berharap untuk mendapat
balasan dari selain tuhanmu.
اترك اشّرّ لانّ الله امرك بتركه, وافعل الخير لانّ الله تعلى امرك بفعله.
الزم الادب مع اخوانك لانّ الله تعلى امرك به لا لانّ مخلوقا مثلك يعاقبك على
تركه لاتتعدّ على حقوق العباد لانّ الله تعلى نهاك عن العدوان لا لانّك اذا
تعدّيت على الحقوق تحاكم ويقضى عليك بردّها لاهلها.
Tinggalkanlah segala keburukan , sebab Allah swt telah memerintahkanmu
untuk menjahuinya serta lakukanlah segala kebaikan karena Allah telah
memerintahkanmu untuk melakukannya. Pegang baik baik adab terhadap teman,
karena sesungguhnya ini merupakan perintah Allah dan sesungguhnya dirimu
hanyalah sekedar makhluq yang Allah patut memberi sanksi apabila
meninggalkan perintah-Nya. janganlah berlebihan dalam melanggar hak hak
sesama manusia, karena Allah melarangmu untuk bermusuh-musuhan, lebih-lebih
dalam hak sesama manusia, apabila hakim yang adil telah memutuskan, maka
wajib untuk mengembalikan hak itu kepada yang memilikinya.
لاتخن احدا من خلق الله, لانّ الله تعلى نهاك عن الخيانة, لاخوفا من عقوبة
مخلوق مثلك.,
janganlah engkau berkhianat kepada salah seorang makhluq Allah, sebab Allah
telah melarangnya. dan janganlah engkau hanya merasa takut kepada sesama
makhluq sehingga menyebabkan dirimu berkhianat.
اطع اباك وامّك لانّ الله تعلى امرك بطاعتها,لاخشية ان تنقطع النّفقة عنك اذا
عصيتها اطع الحكّام واولياء الامور لانّ الله تعلى امرك بطاعتهم لاطمعا فى
علوّ المنزلة عندهم ولاخوفا من سطوتهم وبطشهم
Tunduk dan patuhlah kepada ayah ibumu, sebab Allah telah mewajibkan atas
dirimu untuk ta’at dan patut kepada kedua orang tua selagi mereka tidak
memerintahkanmu kepada kemaksiatan. lakukanlah dengan keikhlasan, jangan
hanya karena takut tidak diberi makan dan minum oleh orang tuamu. Patuhilah
kepada pemegang hukum dan pemimpin-pemimpinmu, sesama mukmin sebab Allah
telah memerintahkan demikian kepadamu. lakukanlah ini dengan keikhlasan
hati, bukan karena mencari kehormatan dalam pandangan atasanmu dan bukan
karena takut mendapat penilaian buruk atau takut diancam.
اشفق على الضّعفاء والمرضى واليتامى والمساكين, لانّ الله تعلى امرك بالاشفاق
عليهم, لاليقول النّاس عنك انّك من المحسنين. احذر اعداءك واعداء قومك, لانّ
الله تعلى امرك باللحذر منهم, لاحبّا فى الانتقام ممّن يعاديك.
kasih-sayangilah orang-orang yang lemah, yang menderita sakit, anak anak
yatim dan orang orang miskin, sebab Allah telah memerintahkan untuk berbuat
demikian kepadamu. jangan sekali kali engkau mencari pujian dari sesama
manusia(riya’) agar dirimu termasuk orang orang yang selalu berbuat baik.
tetapi lakukan semua itu dengan keikhlasan hati. janganlah mencari atau
menantang musuh-musuhmu, sebab Allah melarang yang demikian kepadamu.
jangan sekali kali engkau merasa bangga dalam membalas orang yang telah
menyakitimu, sekalipun engkau kuasa melakukannya.
اجتهد ان تكون اعمالك كلّها فى خدمة ملّتك وابناء وطنك طعما فى رضوان الله
وطلبا للاجر عند ربّك, لارغبة فى الشهّرة وجميع الدّنبا, وفّقك الله وارشدك
الى ما فيه صلاح دنيا وآخرتك.
Bersungguh-sungguhlah, agar segala amal perbuatanmu itu semata-mata
ditunjukkan untuk pengabdian diri kepada tuhanmu dengan penuh keikhlasan
dalam segala amal yang ditujukan demi agama islam, jama’ah dan generasi
penerusmu kelak. Dengan harapan agar mereka selalu mendapatkan keridhaan
dan pahala di sisi Allah, bukan semata mata mencari popularitas dan
keuntungan duniawi. mudah mudahan Allah selalu mencurahkan petunjuk dan
pertolongan kepadamu sehingga mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
…….. Amin
PELAJARAN KEDUA PULUH:
WASIAT TERAKHIR
الدّرس العشرون
فى خاتمة الوصايا
يابنيّ : اكثر من مدارسة القرآن, واحفظ اياته الشّريفة عن ظهر قلبك, واذا قرات
القرآن فلاتقرأه وانت غافل عن معناه, واذا اشكل عليك فهم اية فارجع الى كتب
التّفسير اوالى احد العلماء تتعلّم معناها.
Wahai anakku, perbanyaklah tadarus Al-Qur’an dan hafalkan ayat ayat yang
mulia. Jangan sekali kali engkau membaca Al-Qur’an, tanpa merenungkan makna
kandungannya. Apabila engkau menemukan kesulitan dalam menemukan makna
salah satu ayatnya, maka kajilah kembali kitab-kitab tafsir atau datang
kepada seorang yang ahli untuk meminta penjelasannya.
يابنيّ : شتّان بين من يقرأ ولا يفهم معنى ما يقرؤه وبين من يقرأ معانى القرأن
الكريم حاضرة لديه: الاوّل كالاعمى يمشى فى الطّريق لايبصر منها شيئا,
والثّانى كصاحب البصر يتّقى ببصره مواقع الزّلل.
Wahai anakku, jauh sekali perbedaan antara orang yang membaca Al Qur’an ,
tapi dia tidak faham maksud yang di bacanya di bandingkan dengan orang yang
membaca Al Quran sedangkan ia memahami maksud dan makna yang di bacanya.
Orang yang membaca Al Quran dengan tidak mengetahui maknanya ibarat orang
buta yang berjalan di jalan raya. dia tidak bisa melihat sesuatu mungkin
selamat mungkin juga tidak. sedangkan orang yang membaca Al Quran dengan
memahami maksud dan maknanya ibarat orang yang sehat pengelihatannya dan
dapat menyelamatkan diri di kala ada bahaya.
يابنيّ : ربّ قارئ للقرآن والقرآن يلعنه فما انزل الله الكتاب العزيز لمجرّد
التّلاوة بلافهم ولالتلاوته مع فهم معناه فقطّ, ولكن انزله لامتثال ماامر به,
وجتناب مانهى عنه ةلتّخلّق بما تضمّنته اياته الشّريفة من الاخلاق الكريمة
فاقرأ القرآن بقصد امتثال امره واجتناب بهيه والتّخلّق باخلاقه.
Wahai anakku, banyak orang yang membaca Al Quran dengan maksud ibadah,
tetapi dilaknati oleh al quran itu sendiri. Allah tidak menurunkan al quran
yang mulia itu hanya untuk di jadikan sekedar bacaan tanpa di ketahui makna
dan maksudnya , dan bukan pula hanya sekedar di fahami makna serta
maksudnya tanpa sering di baca. hendaklah keduanya dilakukan. Tetapi Allah
menurunkan al qur’an untuk diambil pelajaran dengan apa yang telah
diperintahkan-Nya untuk dilaksanakan dan di jauhi segala larangan-Nya.
Allah menurunkan al quran itu agar di pegang kokoh ayat ayat yang
didalamnya menerangkan akhlaq(aturan Allah) dalam segala hal. bacalah al
quran dengan niat menjalankan segala perintah , menjauhi larangan serta
akan berlaku baik dengan akhlak yang telah terkandung di dalamnya
يابنيّ : حاسب نفسك على ما فعلت قبل ان يحاسبك مولاك فإذا خلوت بنفسك عند
النّوم فاذكر ما صنعت فى يومك وليلتك فإن رأيت خيرا فاحمدالله على توفيقه وإن
رأيت شرّا فافزع الى التّوبة والنّدم وعاهد مولاك على ان لا تعود واستغفر ربّك
كثيرا ولعلّ الله يقبل توبتك ويغفر لك ما تقدّم من ذنبك
wahai anakku , hitung (hisab)lah dirimu dari segala perbuatan sebelum
dirimu di hisab oleh tuhanmu. apabila engkau berbaring di peraduan hendak
tidur, maka perhitungkanlah apa yang engkau perbuat seharian. Kalau
ternyata engkau lebih banyak beramal baik, maka ucapkanlah “Alhamdulillah”
atas curahan pertolongan yang Allah berikan kepadamu. Apabila ternyata
banyak berbuat keburukan, maka segeralah bertaubat dan merasa menyesal
dengan memperbanyak ucapan “astaghfirullahal’adhiim” berjanjilah kepada
tuhanmu untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat. insyaallah dengan jalan
memperbanyak istighfar Allah akan menerima tobatmu.
يابنيّ : أكثر من الإبتهال الى الله والدّعوات الصّالحات لنفسك ولأبويك
ولإخوانك المؤمنين وقل : ” ربّ اجعلنى مقيم الصّلاة ومن ذرّيّتى ربّنا وتقبّل
دعاء ربّنا اغفرلى ولوالدىّ وللمؤمنين يوم يقوم الحساب ” . ” اللّهمّ برحمتك
عمّنا واكفنا شرّما أهمّنا وعلى الإيمان الكامل والكتاب والسّنّة توفّنا وانت
راض عنّا اللّهمّ اغفرلنا ولوالدينا ولمشايخنا ولإخواننا فى الله تعالى احياء
وامواتا ولكفّة المسلمين اجمعين , سبحان ربّك ربّ العزّة عمّا يصفون وسلام على
المرسلين والحمد للّه ربّ العالمين
Wahai anakku, perbanyaklah pendekatan diri kepada Allah dan berdo’a memohon
kebaikan untuk diri ataupun untuk kedua orang tuamu, juga untuk kawan kawan
sesama muslimin dan mukmunin. Bacalah : ” Ya tuhanku, jadikanlah aku dan
anak cucuku orang orang yang tetap mendirikan shalat. ya tuhan kami, beri
ampunlah aku dan kepada ibu bapakku dan sekalian orang orang mukmin pada
terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 40-41).
Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada kami semua, hindarkanlah diri kami
dari segala kesulitan, wafatkanlah kami dalam berpegang teguh kepada iman
yang sempurna dan berpegang teguh kepada kitabullah dan sunah rasul serta
engkau ridhai kepada kami. Ya Allah ya tuhan kami, curahkanlah ampunanmu
kepada kami, kepada kedua orang tua kami, guru-guru kami dan kepada kawan
kawan seperjuangan kami dalam menegakkan agama-Mu baik yang sudah gugur
sebagai syuhada ataupun yang masih hidup, serta curahkanlah ampunan-Mu
kepada seluruh kaum muslimin. “Maha suci tuhanku yang memiliki keperkasaan
dari apa yang mereka (kaum kafirin) katakan. Dan kesejahteraan di limpahkan
kepada para rasul. Dan segala puji milik Allah Tuhan seru sekalian alam.”
(QS. Ash. Shaffaat: 180-182).
Posting Komentar untuk "Kitab Washoya - Arab Dan Terjemahnya"