Baca Al Qur`an Melalui Aplikasi? Begini Kata Prof Quraisy Syihab
Baca Al Qur`an Melalui Aplikasi? Begini Kata Prof Quraisy Syihab
Salah satu kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di era modern sekarang ini adalah penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone, baik Android maupun iOS, selain yang berbasis website. Masuknya Al-Qur’an dalam teknologi digital memudahkan umat Islam untuk mempelajari dan berinteraksi dengan Al-Qur’an secara lebih praktis dengan mobilitas tinggi. Sekarang ini fungsi penggunaan Al-Qur’an digital tidak terbatas pada kebutuhan konvensional seperti membaca dan hafalan, tetapi juga untuk kebutuhan lainnya seperti kegiatan akademik, materi khutbah, ceramah pengajian, dan lain-lain.
Keberadaan Al-Qur’an digital di smartphone dengan berbagai varian tampilan fitur dan konten yang sangat menarik tidak hanya berisikan bacaan atau tulisan Al-Qur’an, terjemahan, beragam tafsir, audio murattal. Tetapi, juga membantu keperluan lainnya dengan fasilitas tampilan fitur dan konten yang lebih menarik dan lebih lengkap seperti azan, waktu shalat, kalender Hijriah, arah kiblat, share ayat harian, news feed, produk halal, zakat, dan lain-lain. Dalam konteks sekarang, keberadaan Al-Qur’an digital sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup (life style) semua lapisan umat Muslim. Pengguna smartphone tidak hanya para tokoh agama, tapi juga para pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja profesional, karyawan kantor, dan lain-lain.
Pakar tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab menjelaskan, Al-Qur’an diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk suara, bukan tulisan. Kemudian Nabi Muhammad saw. menyuruh sahabatnya untuk menulisnya.
“Waktu disuruh tulis pertama kali, (Al-Qur’an) tidak pakai baris. Berkembang diberi baris. Berkembang diperindah,” kata Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun Najwa Shihab di YouTube, Senin (22/10). Prof Quraish menuturkan, Al-Qur’an terus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan teknologi. Mulai dari piringan hitam, kaset, video, hingga aplikasi di telepon genggam seperti saat ini.
“Semua itu selama bacaannya benar maka tidak dipermasalahkan apakah dengan melalui kaset mendengarnya, melalui hp (handphone) dan sebagainya. Saya kira sama saja,” jelasnya. Lebih dari itu, Prof Quraish menambahkan, karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk suara, bukan tulisan, maka Al-Qur’an boleh-boleh saja jika ditulis dengan aksara lain selain Arab, selama bacaannya benar.
“Maka menulis (Al-Qur’an) dengan aksara Bugis pun boleh, selama bacaannya benar. Menulis dengan aksara China boleh. Menulis dengan aksara Arab boleh,” paparnya. Meski demikian, ia berpendapat, orang mungkin berpikiran bahwa Al-Qur’an akan lebih utama jika ditulis dalam aksara bahasa Arab karena itu dianggap sesuai dengan apa yang diamalkan pada masa Nabi Muhammad saw.
“Tapi soal boleh, boleh (menuliskan Al-Qur’an dalam aksara lain selain Arab),” tukasnya.
Salah satu kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di era modern sekarang ini adalah penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone, baik Android maupun iOS, selain yang berbasis website. Masuknya Al-Qur’an dalam teknologi digital memudahkan umat Islam untuk mempelajari dan berinteraksi dengan Al-Qur’an secara lebih praktis dengan mobilitas tinggi. Sekarang ini fungsi penggunaan Al-Qur’an digital tidak terbatas pada kebutuhan konvensional seperti membaca dan hafalan, tetapi juga untuk kebutuhan lainnya seperti kegiatan akademik, materi khutbah, ceramah pengajian, dan lain-lain.
Keberadaan Al-Qur’an digital di smartphone dengan berbagai varian tampilan fitur dan konten yang sangat menarik tidak hanya berisikan bacaan atau tulisan Al-Qur’an, terjemahan, beragam tafsir, audio murattal. Tetapi, juga membantu keperluan lainnya dengan fasilitas tampilan fitur dan konten yang lebih menarik dan lebih lengkap seperti azan, waktu shalat, kalender Hijriah, arah kiblat, share ayat harian, news feed, produk halal, zakat, dan lain-lain. Dalam konteks sekarang, keberadaan Al-Qur’an digital sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup (life style) semua lapisan umat Muslim. Pengguna smartphone tidak hanya para tokoh agama, tapi juga para pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja profesional, karyawan kantor, dan lain-lain.
Pakar tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab menjelaskan, Al-Qur’an diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk suara, bukan tulisan. Kemudian Nabi Muhammad saw. menyuruh sahabatnya untuk menulisnya.
“Waktu disuruh tulis pertama kali, (Al-Qur’an) tidak pakai baris. Berkembang diberi baris. Berkembang diperindah,” kata Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun Najwa Shihab di YouTube, Senin (22/10). Prof Quraish menuturkan, Al-Qur’an terus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan teknologi. Mulai dari piringan hitam, kaset, video, hingga aplikasi di telepon genggam seperti saat ini.
“Semua itu selama bacaannya benar maka tidak dipermasalahkan apakah dengan melalui kaset mendengarnya, melalui hp (handphone) dan sebagainya. Saya kira sama saja,” jelasnya. Lebih dari itu, Prof Quraish menambahkan, karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk suara, bukan tulisan, maka Al-Qur’an boleh-boleh saja jika ditulis dengan aksara lain selain Arab, selama bacaannya benar.
“Maka menulis (Al-Qur’an) dengan aksara Bugis pun boleh, selama bacaannya benar. Menulis dengan aksara China boleh. Menulis dengan aksara Arab boleh,” paparnya. Meski demikian, ia berpendapat, orang mungkin berpikiran bahwa Al-Qur’an akan lebih utama jika ditulis dalam aksara bahasa Arab karena itu dianggap sesuai dengan apa yang diamalkan pada masa Nabi Muhammad saw.
“Tapi soal boleh, boleh (menuliskan Al-Qur’an dalam aksara lain selain Arab),” tukasnya.
Posting Komentar untuk "Baca Al Qur`an Melalui Aplikasi? Begini Kata Prof Quraisy Syihab"