Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Kitab: Al Ajurumiyyah

Kitab Kuning, dalam agama Islam spesialnya di tanah Jawa, umumnya merujuk kepada suatu kitab tradisional yang berisi pelajaran- pelajaran agama Islam( dirasah al- islamiyah), mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq/ tasawuf, tata Bahasa Arab( ilmu nahwu serta ilmu sharf), hadits, tafsir, ulum al- quran, sampai pada ilmu sosial serta kemasyarakatan( muamalah). Kitab Kuning diucap pula dengan‘ Kitab Gundul’ sebab memanglah tidak mempunyai harakat( fathah, kasrah, dhammah, sukun), tidak semacam kitab al- Qur’ an pada biasanya. Tidak hanya itu, dinamakan Kitab Kuning disebabkan lembaran- lembaran yang terdapat di dalamnya bercorak kuning, oleh golongan pesantren Kitab Kuning diucap pula kutub al- shakhra’( kitab- kitab yang bercorak kuning). Buat dapat membaca Kitab Kuning berikut makna harfiah kalimat per kalimat supaya dapat dimengerti secara merata, diperlukan waktu lama.

Salah satu dari sekian banyak Kitab Kuning merupakan kitab tata Bahasa Arab( al- naḥwu al- arabi ataupun qawaid al- lughah al- arabiyah) ataupun diketahui pula dengan sebutan nahwu. Semacam pada biasanya, apabila seorang mau menekuni bahasa orang lain( dalam perihal ini Bahasa Arab) hingga nahwu salah satunya yang wajib dipelajari. Kala seorang menekuni bahasa asing serta tidak menekuni tata bahasanya hingga ditentukan orang itu hendak banyak hadapi kesusahan dalam belajar, karena tiap bahasa di dunia mempunyai ciri serta keitimewaan tertentu yang tidak dipunyai bahasa yang lain.

Dari sekian banyak kitab nahwu yang terdapat, Jurrumiyah karya Ibnu Ajurrum merupakan salah satunya. Kitab ini umumnya dipelajari oleh para pengkaji Bahasa Arab utamanya santri, santri diidentifikasi selaku orang yang tinggal di pondok pesantren serta menekuni ilmu- ilmu agama; al- Qur’ an, hadis serta karya- karya ulama terdahulu dalam bermacam berbagai bidang riset agama.

Tulisan ini hendak menguraikan tentang seluk beluk kitab Jurrumiyah karya Ibnu Ajurrum. Pemilihan kitab ini selaku bahan tulisan disebabkan banyak para pengkaji Bahasa Arab( utamanya golongan pesantren; santri) menekuni kitab ini selaku novel awal yang wajib dipelajari saat sebelum menekuni novel bahasa lain yang tingkatannya lebih besar. Sesungguhnya terdapat apa dengan kitab Jurrumiyah karya Ibnu Ajurrum ini, sehingga banyak santri pendatang baru yang menekuni Bahasa Arab direkomendasikan buat menekuni kitab ini?

Ibnu Ajurrum

Ibnu Ajurrum merupakan seseorang pakar tata Bahasa Arab yang berasal dari Fez, Maroko. Salah satu karyanya, Matn Al- Jurrumiyah sangat populer di segala dunia. Di dunia pesantren Indonesia, karya tersebut diketahui dengan nama Jurrumiyah yang dipergunakan nyaris di segala pesantren tradisional di Indonesia selaku novel pengantar gramatika( nahwu) Bahasa Arab.

Ibnu Ajurrum serta karyanya; Jurrumiyah

Ibnu Ajurrum bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Ajurrum as- Shanhaji. Kata al- Ajurrum sendiri berasal dari bahasa Barbar yang berarti seseorang fakir serta sufi. Sebaliknya kata al- Shanhaji ialah gelar sebab dia berasal dari Kabilah as- Shanhajah. Dia lahir di kota Fez, Maroko, pada tahun 682 H. Terdapat pula yang berkomentar dia lahir pada tahun 672 H. Dia meninggal di Fez pada tahun 723 H/ 1323 Meter.

Tidak hanya diketahui selaku seseorang pakar tata Bahasa Arab, Ibnu Ajurrum pula diketahui selaku seseorang pakar dalam bermacam bidang, ialah ilmu faraidh, ilmu hisab, ilmu sastra Bahasa Arab serta ilmu qiraat. Dalam bidang qiraat, dia juga melahirkan sebagian karya. Dalam tata bahasa Arab sendiri, dia dikira menjajaki aliran Kufah.

Kitab Jurrumiyah

Di golongan pesantren tradisional, kitab Matn al- Jurrumiyah ialah textbook tentang ilmu nahwu( gramatika Bahasa Arab) yang sangat populer. Nyaris tiap santri yang menimba ilmu di pesantren tradisional memulai pelajaran tentang Bahasa Arab lewat kitab ini. Kitab ini ialah kitab standar yang ialah dasar dari pelajaran Bahasa Arab. Dalam prakteknya di dunia pesantren, kitab tersebut kerap diucap dengan nama Jurrumiyyah. Penamaan tersebut tidak persis sama dengan nama asli kitab tersebut, sebab judul lengkap kitab tersebut merupakan Matn Al- Jurrumiyah. Terdapat pula yang berkata judul asli bukunya al- Muqaddimah al- Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al- Arabiyyah.

Walaupun kitab Jurrumiyah begitu populer di golongan pesantren, tetapi sang pengarang kitab itu sendiri tidak begitu diketahui di golongan pesantren. Perihal itu sebab dalam prakteknya di pesantren, santri kerap kali cuma disodori tentang pelajaran yang tercantum dalam kitab yang lagi dipelajari. Santri tidak sering diperkenalkan oleh si kyai ataupun ustazd dengan sang pengarang kitab yang lagi mereka pelajari. Perihal itu normal pula sebab si kyai ataupun si ustazd sendiri belum pasti memahami betul siapa sang pengarang kitabnya. Sempat dikisahkan tentang cerita seputar kitab Jurrumiyah, konon kala kitab Jurrumiyah berakhir ditulis, penulisnya( Ibnu Ajurrum) melepas di pinggiran sungai dengan meletakkannya bertentangan arus, buat berupaya kalau apa yang ditulisnya betul- betul mempunyai kesaktian, serta konon kitab Jurrumiyah berjalan menyusuri sungai dengan bertentangan arus.

Cocok namanya, Jurrumiyah memanglah kitab muqaddimah( pengantar) tentang ilmu nahwu yang ditulis oleh Ibnu Ajurrum dikala terletak di Mekkah. Isinya sangat sederhana serta mendasar. Sebab seperti itu, kitab ini juga butuh diberi uraian yang lebih mendalam dikala seseorang santri hendak menekuni ilmu nahwu lebih lanjut. Dengan alibi seperti itu, kitab ini kesimpulannya banyak diberi uraian oleh banyak ulama, sampai menggapai 3 puluh novel uraian mungkin dapat lebih. Penjelasan- penjelasan tersebut nanti dijadikan satu kitab dengan Jurrumiyah. Dalam kepustakaan Bahasa Arab, kitab- kitab yang berisi uraian terhadap suatu kitab yang lain diucap dengan sebutan kitab syarah. Tidak hanya syarah, kitab- kitab yang menarangkan kitab syarah dinamakan khasyiyah, jadi khasyiyah lebih panjang lebar penjelasannya dibanding dengan kitab syarah.

Tidak hanya diberi uraian ataupun pembahasan, kitab Jurrumiyah pula diringkas oleh ulama- ulama lain jadi untaian bait( nazham). Tidak kurang dari 4 kitab yang muat untaian bait yang bersumber dari kitab jurrumiyah ini. Kitab untaian bait yang sangat populer merupakan yang dikarang oleh Muhammad bin Abi al- Ghalawi ataupun yang diketahui dengan nama Ubaid Rabbih.

Isi kitab Jurrumiyah

Adapun pembagian bab ilmu nahwu yang terdapat dalam kitab Jurrumiyah sebagai berikut:

1. Muqaddimah

2. Aqsam Al- Kalam

3. Bab Al- I’ rab

4. Bab Ma’ rifati‘ Alamati Al- I’ rab

5. Fashl Fi Aqsam Al- Mu’ rabat

6. Bab Al- Af’ al

7. Bab Marfu’ at Al- Asma’

8. Bab Al- Fa’ il

9. Bab Al- Maf’ ul Alladzi Lam Yusam Fa’ iluhu

10. Bab Al- Mubtada’ Wa Al- Khabar

11. Bab Al- Awamil Al- Dakhilah’ ala Al- Mubtada’ Wa Al- Khabar

12. Bab Al- Na’ th

13. Bab- Al-‘ Athf

14. Bab Al- Taukid

15. Bab Al- Badal

16. Bab Mansubat Al- Asma’

17. Bab Al- Maf’ ul Bih

18. Bab Al- Masdar

19. Bab Al- Dharf Al- Makan Wa Dharf Al- Zaman

20. Bab Al- Khal

21. Bab Al- Tamyiz

22. Bab Al- Istitsna’

23. Bab La

24. Bab Al- Munada

25. Bab Al- Maf’ ul Li Ajlih

26. Bab Al- Maf’ ul Ma’ ah

27. Bab Makhfudhat Al- Asma’

28. Fahras Al- Maudhu’ at

Demikianlah cerminan kitab kuning Jurrumiyah serta pengarangnya Ibnu Ajurrum, untuk para pendatang baru pengkaji Bahasa Arab butuh menekuni kitab ini sebab isinya yang begitu padat serta jelas. Walaupun demikian, untuk para pendatang baru yang belum dapat sama sekali tentang Bahasa Arab serta mau menekuni kitab ini butuh pembimbing buat memusatkan uraian. Buat para pelajar intermediate, kala membaca kitab ini bisa jadi sangat gampang sebab telah mempunyai dasar membaca serta mempunyai mufradat( kosa kata) yang lumayan. Wallahu a’ lam. 

Posting Komentar untuk "Review Kitab: Al Ajurumiyyah"