Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seputar Niat Puasa Ramadhan

niat puasa ramadhan, niat puasa ramadhan yang benar, hukum baca niat puasa


Niat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan untuk menjadikan puasa sah. Seputar niat puasa ini menjadi permasalahan yang cukup menarik untuk dibahas, karena banyaknya pendapat tentang tata cara pelaksanaan atau implementasi seputar niat puasa yang benar.

 

Niat puasa ramadhan, menurut Iman Abu Hanifah boleh dilakukan siang hari asal belum masuk waktu dhuhur, sedangkan menurut madzhab yang lain niat puasa ramadhan harus dilakukan malam hari.

 

Niat puasa Romadlon boleh dijama' (dikumpulkan) pada malam pertama bulan Romadlon saja untuk satu bulan penuh menurut Imam Malik, namun menurut madzhab yang lain harus diniati setiap malam.

 

ﻓﻠﻮ ﻧﻮﻯ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻭﻝ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺻﻮﻡ ﺟﻤﻴﻌﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻒ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻻﻭﻝ ،ﻟﻜﻦ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ ﻟﻴﺤﺼﻞ ﻟﻪ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻯ ﻧﺴﻲ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻓﺒﻪ ﻋﻨﺪ ﻣﺎﻟﻚ ﻛﻤﺎ ﻳﺴﻦ ﻟﻪ ﺍﻥ ﻳﻨﻮﻯ ﺍﻭﻝ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻯ ﻧﺴﻴﻬﺎ ﻓﻴﻪ ﻟﻴﺤﺼﻞ ﻟﻪ ﺻﻮﻣﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﺑﻰ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﻭﺍﺿﺢ ﺍﻥ ﻣﺤﻠﻪ ﺍﻥ ﻗﻠﺪ ﻭ ﺍﻻ ﻛﺎﻥ ﻣﺘﻠﺒﺴﺎ ﺑﻌﺒﺎﺩﺓ ﻓﺎﺳﺪﺓ ﻓﻰ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩﻩ ﻭ ﻫﻮ ﺣﺮﺍﻡ. )ﻛﺎﺷﻔﺔ ﺍﻟﺴﺠﺎ ١١٧(

Apabila seseorang niat pada malam pertama bulan Romadlon untuk melakukan puasa sebulan penuh maka niat tersebut tidak mencukupi kecuali untuk hari pertama saja, tetapi niat seperti itu baik dilakukan agar jika dia lupa niat maka puasanya bisa sah menurut Imam Malik,sama halnya sunnah untuk niat siang hari (sebelum dhuhur) ketika malamnya lupa melakukan niat,agar puasanya sah menurut Imam Abu Hanifah,dan hukum ini jelas berlaku jika dia bertaqlid pada Imam Malik atau Imam Abu Hanifah,jika tidak maka Harom hukumnya, sebab dia bermain-main dengan suatu ibadah yang tidak sah dalam keyakinannya.(Kasyifatus saja Hal 117)

 

Inilah yang kemudian menjadi landasan hokum bagi banyak ulama di indonesia yang menganjurkan berniat puasa di awal ramdhan untuk seluruh bulan. Namun harus diperhatikan catatan penting dari keterangan diatas, yaitu harus taqlid pada imam malik, bila tidak diniati taqlid, maka puasanya tidak sah dan bahkan menjadi harom.

 

Itulah sedikit pembahasan tentang seputar niat puasa. Agar dalam taqlid kita tidak sampai jatuh pada permasalah talfiq ( mencampur beberapa pendapat madzhab), maka kita perlu mengetahui hal yang membatalkan puasa menurut pendapat beberapa madzhab. Klik disini

Sedangkan lebih lanjut untuk permasalahan taqlid bisa klik di sini

Posting Komentar untuk "Seputar Niat Puasa Ramadhan"