ORANG SHOLAT WAJIB, BERMAKMUM PADA ORANG SHOLAT SUNNAH
Sholat berjama`ah memiliki keutamaan yang sangat
besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits nabi Muhammad SAW
صلاةُ الجماعةِ تَفضُلُ على
صلاةِ الفذِّ بسَبعٍ وعِشرينَ دَرجةً
Yang artinya: “Sholat berjamaah lebih utama 27
derajat daripada sholat sendirian”.
Hadits tersbut shahih dan diriwayatkan dengan jalur
sanad yang terpercaya oleh Imam Bukhari.
Dalam hal ini, Imam Syafii berpendapat bahwa apabila
ada tiga orang atau lebih dan jika seseorang dari mereka dapat menjadi imam,
maka itu disebut sebagai jamaah. Namun demikian, jika hanya terdapat dua orang
saja, maka salah satu di antara keduanya dapat menjadi imam dan lainnya makmum.
Itu tetap bisa dikatakan berjamaah.
Semakin besar jumlah jamaah yang dipimpin seorang
imam, maka itu lebih mustajab dan lebih dekat dengan yang lebih utama (afdholu)
menurut Imam Syafii.
Lantas bagaimana jika seorang yang melaksanakan
sholat fardlu bermakmum pada orang yang sedang melakukan sholat sunnah?
Mazhab Syafiiyah yang membolehkan kita melaksanakan
shalat fardhu dengan bermakmum kepada orang yang shalat sunnah. Demikian
sebaliknya, orang yang shalat fardhu tertentu juga sah untuk bermakmum kepada
orang yang shalat fardhu lainnya (seperti orang shalat zuhur kepada orang
shalat ashar). Imam As-Syirazi dalam Kitabnya Al-Muhadzdzab menerangkan sebagai
berikut:
وَيَجُوْزُ
أَنْ يَأْتَمَّ الْمُفْتَرِضُ بِالْمُتَنَفِّلِ، وَالْمُفْتَرِضُ بِمُفْتَرِضٍ
فِيْ صَلَاةٍ أُخْرَى؛} لِمَا رَوَى جَابِرُ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا أَنَّ مُعَاذًا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ يُصَلِّيْ مَعَ رَسُوْلِ
اللهِ ﷺ اَلْعِشَاءَ الْأَخِرَةَ ثُمَّ يَأْتِيْ قَوْمَهُ فِيْ بَنِيْ
سَلِمَةَ فَيُصَلِّيْ بِهِمْ هِيَ لَهُ تَطَوُّعٌ وَلَهُمْ فَرِيْضَةُ الْعِشَاءِ
{وَلِأَنَّ اْلِاقْتِدَاءَ يَقَعُ فِي الْأَفْعَالِ الظَّاهِرَةِ، وَذَلِكَ
يَكُوْنُ مَعَ اخْتِلَافِ النِّيَّةِ
Artinya, “Boleh seorang yang shalat fardhu bermakmum
kepada orang yang shalat sunnah, dan orang yang shalat fardhu bermakmum
kepada orang yang shalat fardhu dalam shalat yang lain berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA bahwa Mu’adz RA melakukan shalat
Isya’ di waktu akhir bersama Rasulullah SAW, kemudian ia mendatangi kaumnya di
Bani Salimah lantas menjadi imam shalat bersama mereka, shalat itu baginya
(hukumnya) merupakan shalat sunnah, sementara bagi mereka merupakan shalat
Isya’ fardhu; di samping itu karena bermakmum tersebut terjadi dalam
perbuatan-perbuatan yang zahir, padahal perkara itu berbeda niatnya... (Lihat
Imam As-Syirazi, Al-Muhadzdzab dalam An-Nawawi, Al-Majmu’, [Jeddah, Maktabah
Al-Irsyad: tanpa catatan tahun], juz IV, halaman 167).
Posting Komentar untuk "ORANG SHOLAT WAJIB, BERMAKMUM PADA ORANG SHOLAT SUNNAH"