AL QUR`AN DI MASA NABI MUHAMMAD
PENGERTIAN AL
QUR`AN
Secara garis besar, arti dasar Al Qur’an secara harfiyahnya, para ulama terbagi menjadi dua kelompok yaitu
1.
Kelompok
pertama berpendapat bahwa Al quran ( القران ) tidak
menggunakan huruf hamzah. Pendapat ini disuarakan oleh beberapa ulama dari
berbagai latar yang berbeda
a) Imam Syafi’I mengatakan bahwa Al Quran adalah suatu nama yang tidak berasal
dari nama apapun (independent atau sudah dari sanandnya), atau istilah Bahasa
arab merupakan isim alam
b) Imam Farra berpendapat asal kata Al quran dari kata Qorinatun (قرينة) yang bermakna bukti yaitu karena Al quran
membuktikan kebenaran sebagian yang lainnya
c) Abu Musa Al Asy’ary lebih memilih bahwa kata Al quran berasal dari kata masdar qorona (قرن) yang bermakna menggabungkan atua mengumpulkan
2.
Kelompok
kedua berpendapat bahwa Al qur’an ( القرأن )
menggunakan huruf hamzah. Pendapat ini disuarakan oleh beberapa ulama
yaitu :
a)
Al
Zujjaj mengatakan bahwa Kata al qur’an merupakan isim sifat dari Masdar al
qor’u (القرء)
dengan hamzah asli dan nun yang ditambahkan, yang bermakna mengumpulkan
b)
Al
Lihyani dan mayoritas para ulama berpendapat bahwa kata Al Qur’an berbentuk
Masdar (قرء)
yang mengikuti pola fu’lana (فعلان) dan bersinonim dari kata qiro’atun (قراءة) yang
berarti bacaan
Dalam
perkembangannya, Al qur’an secara
istilah mempunyai beragam pengertian. Hal ini sesuai dengan latar belakang dari
kalangan ulama yang berbeda dibalik penggunaan istilah tersebut. Menurut
istilah yang dipakai dan disepakati oleh ulama dari berbagai kalangan, Al
Qur’an adalah kalam Allah SWT. Yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, mulai
dari surat Al Fatihah hingga Akhir surat Annas
JAM’ AL QUR’AN (PENGUMPULAN AL QURAN) DI MASA NABI MUHAMMAD
Al Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
Berangsur-angsur (gradual) baik itu satu ayat atau bahkan satu surat dalam
rentang waktu sekitar 23 tahun. Tiap kali Al Qur’an diturunkan Rasululloah SAW
langsung memanggil para sahabat untuk mencatat ayat yang baru saja diterimanya,
nabi berkata “ letakkan ayat ini dalam surat yang di dalamnya disebut begini
begitu” bahkan demi menjaga keontetikan dan kemurnian Al Qur’an Nabi SAW
melarang para sahabat menulis sesuatu selain Al Qur’an,larangan inipun berlaku
kalau dikhawatirkan tulisan yang bukan Al Qur’an tercampur menjadi satu denngan
Al Qur’an. Sedangkan sahabat-sahabat nabi yang termasuk sebagai pencatat wahyu
mencapai 42 orang diantaranya yang
paling terkenal adalah Abu Bakar, Umar Bin Khotthob, Utsman Bin Affan, Ali Bin
Abi Thalib, Zait Bin Tsabit, Ubay Bin Ka’ab, Mu’awiyyah Bin Abu Sufyan, Kholid
Bin Walid, Abban Bin Said,Dan Tsabit Bin Qois
Posting Komentar untuk "AL QUR`AN DI MASA NABI MUHAMMAD"