kisah menarik penuh hikmah
Daftar Isi
Keajaiban Doa Seorang Ibu
Imam Dzahabi menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi, bahwa ketika masih kecil sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji kepada sebagian ustadz di kampungnya.Sang ustadz mengatakan,
“Maju dan cobalah membaca al-Qur'an.”
Dia (Sulaim bin Ayyub) pun berusaha semaksimal mungkin untuk membaca al-Fatihah, tetapi tidak bisa karena ada sesuatu pada lidahnya. Sang ustadz lalu bertanya,
“Apakah engkau punya seorang ibu?”
“Ya,” jawab Sulaim.
“Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur'an dan meraih ilmu agama,” tutur sang ustadz selanjutnya.Sulaim menjawab,
“Ya, akan saya sampaikan pada ibuku.”
Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya, dan sang ibu lalu bermunajat dan berdoa kepada Allah. Setelah itu, Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan lain-lain. Ketika dia pulang kembali ke kampungnya di Ray sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ternyata ustadznya yang dahulu datang seraya mengucapkan salam kepadanya. Namun, sang ustadz sudah tidak mengenal Sulaim lagi.
Tatkala ustadznya mendengar salinan kitab tersebut dan dia tidak paham apa yang sedang dibaca, dia berkomentar, “Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?” Kata Sulaim, “Ingin sekali rasanya saya mengatakan padanya: ‘Jika Anda punya seorang ibu maka mintalah kepada ibu Anda agar mendoakan untuk Anda, tetapi saya malu mengatakan hal itu.”
Doa orang tua—terutama seorang ibu—adalah mustajab (pasti terkabul).
Ketika Mughirah bin Syu’bah Gagal Menikah Gara - Gara Ada Pria Lain
Mughirah bin Syu’bah mengatakan, “Tidak pernah adaseorang pun yang mengalahkan saya kecuali seorang pemuda dari Bani Harits bin Ka’ab yaitu ketika saya melamar seorang wanita Bani Harits lalu ada seorang pemuda dari mereka yang menyimak pembicaraan saya. Pemuda itu lalu mengatakan kepada saya, ‘Tuan, wanita itu tidak cocok dengan Anda.’ Saya bertanya kepadanya, ‘Memangnya kenapa, ada apa dengannya?’ Dia menjawab, ‘Sebab saya pernah melihat seorang lelaki menciumnya.’” Akhirnya, Mughirah membatalkan niatnya dan melepas wanita tersebut. Setelah itu, sampailah kabar kepadanya bahwa wanita itu menikah dengan pemuda tersebut. Kata Mughirah, “Maka aku pun mengutus seorang untuk menanyakan kepada pemuda tersebut, ‘Bukankah kamu yang mengabarkan kepadaku bahwa kamu melihat seorang lelaki pernah menciumnya, lantas kenapa sekarang kamu malah menikah dengannya?’ Pemuda itu menjawab, ‘Ya benar saya melihat lelaki menciumnya, tetapi lelaki itu adalah bapaknya sendiri!!!’
Di antara faedah kisah ini adalah anjuran untuk menikah dengan wanita yang baik. Lihatlah Sahabat Mughirah. Beliau mengurungkan niatnya untuk menikah dengan wanita tersebut lantaran ada berita bahwa dia pernah dicium oleh lelaki yang menurut prasangkanya bahwa lelaki itu bukan mahramnya, sekalipun ternyata terbukti setelah itu bahwa yang mencium adalah ayahnya.
Dikejar Ular Karena Menghina Hadits Nabi
Imam Dzahabi menceritakan dari al-Qadhi Abu Thayyib, katanya, “Suatu kali, kami pernah ta’lim (pengajian) di Masjid Jami’ al-Manshur lalu tiba-tiba datang seorang pemuda dari Khurasan menanyakan perihal masalah ‘al-Musharrah’ serta meminta dalilnya sekaligus. Pertanyaan pemuda itu pun dijawab dengan membawakan hadits Abu Hurairah a tentangnya. Pemuda yang bermadzhab Hanafiyyah itu mengatakan dengan nada mencela, ‘Abu Hurairah tidak diterima haditsnya!’ Belum selesai ucapannya, kemudian ada ular besar yang menjatuhinya dari atap masjid. Melihatnya, manusia pun berlarian ketakutan. Ular tersebut terus mengejar pemuda tadi yang sedang berlari. Dikatakan kepadanya, ‘Taubatlah! Taubatlah!’ Pemuda itu mengatakan, ‘Saya bertaubat.’ Akhirnya, ular itu pun hilang tiada membawa bekas.”Imam Dzahabi berkomentar, “Sanadnya para tokoh imam.Abu Hurairah a merupakan sosok sahabat yang sangat kuat hafalannya terhadap hadits Nabi n secara huruf per huruf dan beliau telah menyampaikan hadits tentang ‘al-Musharrah’ secara lafalnya. Maka wajib bagi kita untuk mengamalkannya. Inilah pokok masalah.
Posting Komentar untuk "kisah menarik penuh hikmah"