Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GOMBAL ALA SANTRI bagian 1

GOMBAL ALA SANTRI

GOMBAL ALA SANTRI
Santri merupakan manusia, yang biasanya mempunyai ciri keunikan yang beda dari yang lain. Termasuk urusan “lope-lope” nya, ternyata mereka juga punya sisi romantisme yang juga unik dalam mengungkapkan perasaan mereka pada pasangannya.
Tulisan ini, memuat salah satu keunikan santri dalam hal per gombal an, yang menggunakan pelajaran mereka sebagai bahan untuk meng gombal ala santri. Namun HARUS DIINGAT tulisan ini hanya ditujukan untuk pasangan halal saja dengan tujuan menambah romantisme pasangan suami istri sebagai salah satu usaha untuk menumbuhkan Sakinah, Mawaddah, Rahmah dan Barokah (SAMARABA) jangan dipraktekkan bila anda belum menikah, apalagi anda masih di pesantren. Hati hati kena azab masuk sinetron dengan judul GOMBAL BERBUAH GUNDUL. Selamat membaca

  •       GOMBAL ALA SANTRI TAJWID

Tulisan ini saya temukan di sebuah thread kaskus, simak selengkapnya

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat, tp dianggap tak ada

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba2 semua itu seperti Idgham mutamaatsilain. (melebur jadi satu)
Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, (Paling panjang di antara yang lain)

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.(terpantul-pantul dengan keras)

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran (banyak sekali)

layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya (dia atau aku)

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim (terhenti sempurna diakhir hayat)

Sayang, hubungan kita ini layaknya waqaf kafi yg berhenti akan lebih baik daripada dilanjutkan

Layaknya huruf Tafkhim, Namamu pun bercetak tebal di fikiranku

Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yg hanya untukmu

  •       Gombal ala santri nahwu

Yang ini entah gombal atau curhat atau apa, yang jelas yang buat ini kreatif banget. Tulisan ini saya temukan di Fanspage FB dengan nama Cerita Lucu Ala Santri Salaf 


Saat itu, aku seperti ISIM MUFROD, tunggal sendirian saja
seperti kalimat HURUF, sendiri tak bermakna
seperti  fi’il LAAZIM, mencintai tak ada yang dicinta
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi MUBTADA’, memulai sesuatu.
menjadi seorang FA’IL,  yang berawal dari  FI’IL.
namun aku seperti FI’IL MUDHOORI’ ALLADZII LAM YATTASHIL BIAAKHIRIHII SYAIUN mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir

Bertemu denganmu adalah KHOBAR MUQODDAM, sebuah kabar yang tak disangka
Aku pun jadi MUBTADA’ MUAKKHOR, perintis yang kesiangan.
Aku mulai dengan sebuah KALAM, dari untaian susunan beberapa LAFADZ
yang MUFID, terkhusus untuk dirimu dengan penuh makna

Dari sini semua bermula
Aku dan kamu, bagaikan  IDHOFAH
aku MUDHOF,sedang kamu adalah MUDHOF ILAIH nya.
Sungguh Tak bisa dipisahkan.
Cintaku padamu, beri’rob ROFA’. Betul2 TINGGI
Bertanda DHOMMAH.  Bersatu, Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi

Saat mengejar cintamu, aku cuma isim beri’rob NASHOB. Susah payah….
yang bertanda FATHAH  Terbuka
sehigga hanya dengan bersusah payah maka cinta itu kan terbuka.

Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti isim yang KOFDH. Hina dan rendah
Bertanda  Kasroh. Terpecah belah
sehingga jika kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah derajat cinta kita.

Karenanya, kan kujaga CINTA kita, layaknya fiil ber i’rob JAZM. Penuh kepastian
Bertanda dengan SUKUN. Ketenangan
Kan kita gapai cinta yang penuh damai
saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu
Seperti MUBTADA’ KHOBAR
dimana ada mubtada’  pasti ada khobar.
Setiap ada kamu pasti ada aku yang selalu mendampingi mu disetiap langkahmu.

Seperti tarkib IDHOFAH
Dimana mudlof dan mudlof ilaih menyebabkan hubungan dan tak boleh ditanwin, karena tanwin menunjukkan perpisahan.
Hubungan pertalian antara aku dan kamu yang menyebabkan tumbuhnya cintaku.

Seperti ISIM ALAM
Perasaanku padamu itu menyebabkan adanya NAMA  yaitu “cinta”.

Seperti isim ISYAROH
Daun waru ini sebagai lambang cintaku padamu.

Seperti NIDA’
Dimana ini adalah sebuah panggilan.
Aku memanggilmu dengan sebutan “sayang”.
Bila dirimu DEKAT aku memanggilmu “hai, yang”.
Bila dirimu JAUH aku memanggilmu “wahai sayang”.



Insya Allah berlanjut pada GOMBAL ALA SANTRI bagian 2 Klik Disini

Posting Komentar untuk "GOMBAL ALA SANTRI bagian 1"